Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang melibatkan 19 negara dan satu federasi yaitu Uni Eropa sedang diperbincangkan saat ini, apalagi tahun ini G20 dilaksanakan di Indonesia.
Mungkin banyak di antara para masyarakat khususnya para kaum muda yang tidak mengetahui tentang apa itu KTT G20 dan seberapa penting pengaruhnya untuk Indonesia dan masyarakat itu sendiri.
Advertisement
KTT G20 juga merupakan ajang untuk menunjukan kepedulian dan kerja sama dunia dalam permasalahan global khususnya ekonomi.
Bicara mengenai pemulihan ekonomi, sekarang ini dunia dan Indonesia tidak dapat lepas dari istilah transformasi digital.
Transformasi digital sendiri merupakan suatu bentuk bahwa masyarakat memang melakukan evolusi untuk mencapai suatu tingkat kesejahteraan.
Lahirnya media digital juga mengubah tatanan dan pola hidup masyarakat khususnya para gen Z sebagai generasi yang terlibat langsung dan tidak bisa terlepas dari dunia digital itu.
"Generasi Z harus menunjukan kepedulian mereka dalam memulihkan kondisi dunia yang memang sedang tidak baik-baik saja, selain itu keterlibatan gen Z juga sangat penting karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi 2030 dan mencapai Indonesia emas 2045," ucap Usman Kansong selaku Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam forum Gen Z & G20 yang diselenggarakan Liputan6.com, Rabu (02/11/2022).
Melihat negara-negara maju yang sudah memanfaatkan dunia teknologi dan digital dengan baik harusnya Indonesia juga dapat melakukannya.
Transformasi Digital dalam G20
Sekarang ini media digital bukan hanya sebagai tempat untuk bertukar pesan atau memperoleh informasi namun media digital juga berperan besar dalam perkembangan ekonomi khususnya dalam pengembangan usaha.
Generasi Z sebagai sebuah generasi yang tidak dapat lepas dari apa pun yang berbau digital, harus memiliki modal yang cukup untuk menghadapi masa depan.
Di masa depan persaingan usaha melalui media digital akan semakin besar dan banyak, khususnya untuk negara-negara maju yang memang sudah melakukan digitalisasi sejak lama.
"Memang manfaatnya tidak dapat secara instan kita rasakan, bahkan manfaatnya bisa kita rasakan satu sampai dua puluh tahun lagi, namun yang pasti manfaat KTT G20 akan berdampak bagi perekonomian global dan untuk kita semua," ucap Usman Kansong selaku Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam forum Gen Z & G20, Rabu (02/11/2022).
Dengan terlibat dengan G20 gen Z akan mendapatkan tambahan pengetahuan yang dapat menjadi bekal masa depan.
Advertisement
Bagaimana Bentuk Kontribusinya?
Karena generasi Z juga merupakan generasi sosial media, langkah kecil yang dapat gen Z lakukan adalah dengan memanfaatkan media sosial sebagai bentuk partisipasi aktif dalam mendukung berlangsungnya KTT G20.
Usman mengatakan, Gen Z bisa memulai dengan memberikan informasi mengenai KTT G20 melalui media sosial masing-masing, mengikuti perkembangan informasi terbaru, dan memberikan komentar sebagai salah satu cara terkecil dalam bentuk partisipasi pengambilan keputusan.
Jika KTT G20 berlangsung dengan baik, menurut Usman, akan banyak investor asing yang melakukan investasi di Indonesia dan tentunya hal tersebut membuka lapangan pekerjaan yang makin luas terhadap generasi Z sekarang ini.
Roda perekonomian perputar dengan cepat dan setiap negara tanpa terkecuali Indonesia harus mempersiapkan jaminan masa depan terbaik untuk keberlangsungan bangsa.
"Jangan sampai ajang KTT G20 hanya menghasilkan konsep-konsep saja, harus ada hasil konkrit supaya dapat dinimkati oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia," kata Usman.
Jelang KTT G20, Vladimir Putin Belum Putuskan Hadir
Sebelumnya diberitakan, KTT G20 di Bali akan digelar 15-16 November 2022. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin masih belum memberikan keputusan apakah ia akan hadir.
Berdasarkan artikel di media Uni Eropa, Euractiv, Rabu (2/11/2022), Presiden Vladimir Putin juga belum memutuskan siapa pejabat tinggi yang akan dia kirim ke Indonesia.
Kedutaan Besar Rusia di Indonesia juga masih belum memberikan pengumuman tegas apakah Presiden Putin akan datang. Namun, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa Presiden Putin akan hadir.
Sementara, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah dipastikan hadir di G20. Presiden Biden akan di Jakarta pada 13-16 November 2022.
"Presiden akan berada di Bali, Indonesia pada 13 November hingga 16 November untuk G20 Leaders' Summit," ujar Karine Jean-Pierre dalam konferensi pers, dikutip dari situs resmi Gedung Putih.
"Di Bali, Presiden akan memuji kepemimpinan G20 Presiden Widodo dan menyorot komitmen AS kepada forum paripurna ini untuk kerja sama ekonomi dengan negara-negara yang mewakili lebih dari 80 persen GDP dunia," jelas Jean-Pierre.
Dijelaskan bahwa Presiden Biden ingin membahas perubahan iklim, dampak global perang Vladimir Putin di Ukraina, serta isu pangan dan energi.
Pihak Kedutaan Besar Uni Eropa di Indonesia juga telah memberikan konfirmasi bahwa Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan hadir di G20 Bali.
Presiden Joko Widodo juga telah memberikan undangan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, akan tetapi pemimpin Ukraina itu berkata tak akan hadir jika Rusia masih menyerang.
Advertisement