Bawaslu Kaltim Siapkan Kanal untuk Bedah Disinformasi terkait Pemilu 2024

Bawaslu terus mengantisipasi adanya disinformasi terkait Pemilu 2024. Mereka pun telah menyiapkan kanal untuk membedah masalah tersebut.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Nov 2022, 09:00 WIB
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemiluhan Umum (Bawaslu) Kalimantan Timur (Kaltim), Hari Dermanto menyebutkan, Jaringan Dokumentasi Dan Informasi Hukum (JDIH) sebagai kanal untuk membedah informasi yang benar dan yang tidak terkait pemilihan umum (pemilu)

"Keinginan kami JDIH ini menjadi alat ukur nantinya untuk membedah disinformasi atau informasi yang beredar soal pemilu," kata Hari dilansir Antara, Senin (2/11/2022).

"Kita ingin memperkaya, mendapatkan masukan dari banyak insan pers, aktivis, kemudian mahasiswa agar JDIH ini bisa semakin dekat dengan kepentingan publik," sambung dia.

Hari mengungkapkan, pada dasarnya Bawaslu ingin mencari tahu kualitas JDIH yang terbaik di masyarakat. Sehingga, ia menyarankan seluruh masyarakat yang ingin mencari kebenaran isu soal pemilu bisa melihat ke JDIH.

"Dokumentasi hukum mengenai kebijakan keputusan, kemudian informasi hukum mengenai perundang-undangan, perbawaslu bidang pemilu itu ada di JDIH," ucap dia.

Hari menambahkan, tidak seluruh masyarakat tahu akan hukum, apalagi jika dibuat dalam perundang-undangan.

"Karena ada faktor yang menyebabkan hukum tidak bisa diterima luas, maka muncul kewajiban hukum lembaga yang punya kewenangan untuk melalukan sosialisasi," tegasnya.

Hari menegaskan, lembaga yang berkewenangan memiliki kewajiban untuk mendistribusikan produk hukum yang boleh jadi di dalamnya ada kepentingan kewarganegaraan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya