Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Cikarang Tbk mampu membukukan total pendapatan sebesar Rp 1,012 triliun hingga kuartal III 2022. Angka tersebut turun 14 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
CEO dari PT Lippo Cikarang Tbk Rudy Halim menjelaskan, penurunan ini terjadi karena serah terima apartement Orange County pada 2021. "Jika tidak menghitung serah terima apartemen tersebut, total pendapatan naik 29 persen yang didorong oleh pendapatan dari segmen residensial dan industrial," kata dia, Rabu (2/11/2022).
Advertisement
Berdasarkan laporan keuangan tersebut, Rudy Halim, memaparkan, dalam hal kontribusi pendapatan, penjualan dari rumah tapak masih menjadi kontributor utama dengan proporsi 40 persen. Dimana pada tahun lalu pendapatan didominasi oleh apartemen dengan proporsi 39 persen.
Walapun mengalami penurunan dari sisi pendapatan, laba kotor perseroan meningkat sebesar lima persen selama 1 tahun terakhir menjadi Rp 526 miliar karena perubahan bauran pendapatan dimana didominasi oleh pendapatan dari rumah tapak.
Dikatakan, dengan adanya perubahan komposisi penjualan tersebut, tingkat margin laba kotor perseroan dapat meningkat menjadi 52 persen dari 42 persen pada tahun lalu.
Lippo Cikarang juga dapat mengelola beban usaha dengan baik dimana dapat dipertahankan pada nilai yang sama dengan tahun lalu sebesar Rp 202 miliar.
Perseroan juga dengan sukses meningkatkan performa EBITDA dengan menunjukan kenaikan sebesar tujuh persen YoY menjadi Rp 341 miliar. Sejalan dengan kenaikan margin laba kotor, perseroan mencetak margin EBITDA pada level yang lebih tinggi di 34 persen.
Sementara itu, dalam hal pencapaian prapenjualan, perseroan dengan sukses tumbuh sebesar 33 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Marketing sales pada kuartal III adalah sebesar Rp 385 miliar.
Dengan demikian marketing sales telah mencapai Rp 1 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2022 atau sebesar 69 persen dari target.
“Tingkat prapenjualan ini didorong oleh penjualan pada cluster residensial Waterfront Uptown dan lahan industri Delta Silicon 3. Sepanjang 9 bulan pertama, total 806 unit rumah tapak, apartemen, komersial dan lahan industri telah berhasil terjual oleh perseroan” ungkapnya.
Peluncuran Rumah Tapak terbaru
Selanjutnya, pencapaian prapenjualan dari rumah tapak juga didorong oleh peluncuran perdana seri rumah tapak Cendana Homes di Cikarang dengan branding Cendana Spark yang memiliki lokasi strategis di depan Central Park.
Disebutkan, peluncuran produk ini sebagai jawaban atas tingginya permintaan dari para pembeli milenial yang membutuhkan rumah pertama dengan desain modern namun tetap mewah. Peluncuran produk ini juga melanjutkan kesukseskan sebelumnya dari produk Waterfront Estates yang memiliki tingkat penjualan sangat baik.
Cendana Spark menawarkan tiga jenis tipe, yaitu Tipe 1 (Spark Villa) dengan ukuran 60 m2 tanah / 55 m2 bangunan; Tipe 2 (Spark Residence) dengan ukuran 82,5 m2 tanah / 68 m2 bangunan; Tipe 3 (Spark Sanctuary) dengan ukuran 97,5 m2 tanah / 88 m2 bangunan. Harga yang ditawarkan sangat menarik dimulai dari Rp 780 juta.
Serah terima dijadwalkan pada 24 bulan dengan tenggang waktu (grace period) enam bulan sejak peluncuran produk pada September 2022.
Advertisement
Peluncuran Rumah Tapak terbaru
Rudy Halim melanjutkan saat ini banyak peluang pertumbuhan di industri properti. “Walaupun kondisi makroekonomi sedang cukup menantang dengan kenaikan harga bahan bakar dan inflasi yang meningkat, dengan bauran produk yang tepat kami tetap dapat mempertahankan kinerja yang baik untuk mencapai target pra-penjualan 2022,” ujarnya.
“Kedepannya, kami akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan ini dan terus melanjutkan pembangunan untuk dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami,“ tambah Rudy Halim.