Wacana Mengurai Macet Kota Bandung: MRT, LRT, hingga Bus Khusus ASN

Pemkot Bandung menyampaikan sejumlah wacana solusi pengurai macet.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 04 Nov 2022, 00:00 WIB
Light Rail Transit (LRT) Jakarta melintas di Stasiun Velodrome, Rawamangun, Kamis (24/3/2022). Pemprov mengusulkan penetapan tarif integrasi transportasi Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta untuk menghemat biaya perjalanan pengguna transportasi umum di Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Bandung - Sekitar 1,2 juta orang disebut datang ke Kota Bandung saban siang. Pergerakan massa itu pun diklaim jadi faktor yang turut membuat jalanan kota jadi macet. Sebagai solusi, wacana pengadaan sarana anyar transportasi publik pun mengemuka.

"Siang hari, jumlah penduduk mencapai 3,7 juta jiwa. Sedangkan malam hari mencapai 2,5 juta. Tentunya daya dukung jalan perlu ditambah seiring penggunaan kendaraan baru yang kian banyak," jelas Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dalam keterangan resminya, Rabu (2/11/2022).

Yana menyampaikan, beberapa rencana untuk mengurai kemacetan itu di antaranya adalah pengadaan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT), hingga bus khusus Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Koridor utara-selatan MRT dari Babakan Siliwangi-Stasiun Leuwipanjang sudah selesai. Kami berharap akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023 sudah ada proses lelang di provinsi karena ini bantuan dari pusat dan provinsi," beber Yana.

Yana menyampaikan, terkait bus khusus ASN, nantinya kendaraan publik itu akan mengangkut pegawai dari titik-titik tertentu.

Para pegawai, misalnya, bisa berangkat dari rumah menggunakan kendaraan pribadi terlebih dahulu dan kemudian parkir di titik-titik yang nantinya akan ditentukan. Dari sana, pegawai melanjutkan perjalanan menggunakan bus khusus tersebut menuju Balai Kota.

"Kita tentukan parkir motornya di poin tersebut, nanti pakai bus ke Balai Kota dan Jalan Cianjur," tuturnya.

Yana berharap, bus khusus itu bisa menjadi salah satu solusi yang dioptimalkan sebagai upaya mengurai kemacetan di Kota Bandung. Namun, PR-nya adalah perlu dicari titik poin ke poin untuk memudahkan para ASN memarkir kendaraan pribadinya.

"Semoga ini bisa mengurangi kepadatan juga karena rata-rata kemacetan itu di pagi dan sore hari," imbuhnya.

Selain mengadakan moda transportasi publik baru, aku Yana, Pemkot Bandung juga ingin mengoptimalkan transportasi publik yang sudah ada. "Kita perlu optimalisasi transportasi publik yang sudah ada dan mendorong masyarakat untuk menggunakannya," kata Yana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya