Sowan ke Banten, Kapolri Minta Doa dari Kiai dan Ulama untuk Kesuksesan KTT G20 di Bali

Jelang gelaran KTT G20 di Bali, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta doa dari ulama dan kiai di Banten, agar gelaran itu berjalan lancar dan Indonesia bisa mengubah kondisi dunia menjadi lebih baik lagi.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 04 Nov 2022, 21:39 WIB
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Bersama Ratusan Santri, Ulama dan Kyai Di Banten. (Rabu, 01/11/2022).

Liputan6.com, Serang - Jelang gelaran KTT G20 di Bali, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta doa dari ulama dan kiai di Banten, agar gelaran itu berjalan lancar dan Indonesia bisa mengubah kondisi dunia menjadi lebih baik lagi. Khususnya, perang antara Ukraina dan Rusia bisa lebih mereda.

"Pertengahan November nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20, puncak pimpinan dunia. KTT G20 bisa dijalankan dengan baik, semoga bisa dihasilkan keputusan konstelasi dunia antara Rusia dan Ukraina," ujar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Ponpes Al-Fathaniyah, Kota Serang, Banten, Rabu (02/11/2022).

Jika Indonesia bisa meredam gejolak kedua negara itu, diharapkan krisis pangan dan energi dunia bisa kembali pulih. Sehingga, tidak ada lagi penduduk suatu negara yang kelaparan ataupun kekurangan energi untuk menggerakkan roda perekonomiannya.

Kapolri meminta doa dari para ulama, kiai dan santri Banten bagi Presiden Jokowi, agar gelaran KTT G20 bisa berjalan baik dan mengubah kondisi dunia menjadi lebih baik.

"Kalau ini bisa kita jalankan, maka Indonesia bisa menjadi negara yang mengubah atmosfer dunia dari yang kritis menjadi lebih baik, kita doakan Pak Presiden kita," jelasnya.


Ketahanan Pangan dan Energi Nasional

Mantan Kapolda Banten itu berujar, pemerintah tengah merancang berbagai program dan kebijakan agar Indonesia kuat menghadapi badai ekonomi yang diprediksi akan terjadi tahun 2023 mendatang. Terutamanya, ketahanan pangan dan energi, agar Indonesia bisa lebih mandiri lagi.

Kemandirian pangan dan energi harus dilakukan, agar Indonesia tidak selalu bergantung pada negara lain. Menurut Jenderal Listyo, saat ini Indonesia sudah tidak pernah lagi mengimpor beras dan sudah menjadi negara swasembada beras.

Kapolri berpesan, Indonesia bisa menjadi negara kuat, mandiri di bidang pangan dan energi jika semua lapisan masyarakat kompak.

"Kita tetap harus waspada, harus hati-hati, karena situasi perang Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Karena terus berlanjut, krisis pangan, krisis energi akan terjadi, kita harus siap. Pemerintah sedang menjalankan program agar kita memiliki ketahanan pangan dan energi. Sehingga kita harus kompak, harus kerja sama," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya