Harga Pertamax Lebih Mahal dari BBM Swasta Disebut Wajar, Ternyata Karena Ini

Pertamina butuh lebih banyak ongkos operasional untuk menyebar Pertamax daripada Shell Indonesia, yang hanya bermain di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Nov 2022, 12:10 WIB
Antrean kendaraan sesaat jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di SPBU Kawasan Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah resmi menaikkan harga BBM Bersubsidi pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. Harga BBM Subsidi jenis Pertalite naik dari Rp 7650 ke Rp 10.000,- dan Pertamax dari Rp 12.500 ke Rp 14.500,-(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Harga BBM makin bersaing pasca penyesuaian pada 1 November 2022. Shell Indonesia membuat gebrakan, dengan memangkas harga BBM jenis Shell Super (RON 92), dari Rp 14.150 per liter menjadi Rp 13.550 per liter.

Langkah tersebut menjadi alarm bagi PT Pertamina (Persero), yang masih menjaga produk BBM dengan spesifikasi nilai oktan, atau research octane number setara RON 92, yakni Pertamax di angka Rp 14.000 per liter.

Meski begitu, harga Pertamax masih tetap lebih terjangkau ketimbang pesaing swasta lainnya, yakni BP 92 yang dipatok Rp 14.150 per liter dan Revvo 92  di angka Rp 14.140 per liter.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Indonesia (UI), Berly Martawardaya, menganggap wajar harga Pertamax kalah murah dibanding Shell Super. Pasalnya, Pertamina butuh lebih banyak ongkos operasional daripada Shell Indonesia, yang hanya bermain di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

"Distributor BBM swasta biaya operasinya lebih rendah dari Pertamina karena bisa fokus di kota-kota besar. Sedangkan Pertamina bertugas sampai ke pedalaman, pulau-pulau dan puncak gunung. Makanya bisa tetapkan harga lebih murah," ujar Berly kepada Liputan6.com, Kamis (3/11/2022).

Adapun putusan untuk menyesuaikan harga BBM dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, di antaranya harga minyak dunia, biaya operasional, dan kondisi pasar.

Acuan utama formulasi harga BBM khususnya dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah dunia, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, dan Mean of Platts Singapore (MOPS).

Kendati demikian, Berly turut memperingatkan, konsumen-konsumen Pertamina yang ada di kota besar bisa saja berpindah dari Pertamax ke Shell Super yang lebih irit kantong.

"Konsekuensi harga RON 92 swasta lebih rendah, ya sebagian yang biasanya beli Pertamax akan berpindah," kata Berly.


Lebih Murah dari Harga Pertamax, BBM Shell Super Dibanderol Rp 13.550 per Liter

Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar sepeda motor di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perubahan harga juga terjadi pada SPBU Shell. Sama seperti Pertamina, harga di SPBU BBM Shell ada yang naik tetapi ada juga yang turun.

Mengutip lama mypertamina.id, Selasa (1/11/2022), harga BBM Solar jenis Dexlite kena kenaikan Rp 200 dari sebelumnya Rp 17.800 per liter menjadi Rp 18.000 per liter untuk wilayah DKI Jakarta.

Senada, harga Pertamina Dex pun melonjak Rp 450, dari sebelumnya Rp 18.100 per liter menjadi Rp 18.550 per liter.

Sebaliknya, produk BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo justru mengalami penurunan harga, dari Rp 14.940 per liter menjadi Rp 14.300 per liter.

Perubahan harga BBM ini mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, sebagai perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Namun, kenaikan harga ini tidak diiikuti oleh BBM jenis Pertalite dan Pertamax, yang nasih dijual sama seperti harga sebelumnya.

Berikut update harga BBM Pertamina terbaru per 1 Oktober 2022 di seluruh SPBU Indonesia:

Pertalite:

Rp 10.000 per liter (seluruh Indonesia)

Pertamax:

- Rp 13.900 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)- Rp 14.200 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 14.500 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

Pertamina Dex:

- Rp 18.550 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)- Rp 18.950 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 19.350 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

Dexlite:

- Rp 18.000 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)- Rp 18.350 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 18.700 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

Pertamax Turbo:

- Rp 14.300 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)- Rp 14.600 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 14.900 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu).


Shell

Sementara untuk harga BBM Shell jenis Super turun menjadi Rp 13.550 per liter dari sebelumnya Rp 14.150 per liter. Harga ini untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur. Sedangkan wilayan Sumatera Utara turun menjadi Rp 13.840 per liter dari Rp 14.460 per liter.

Hal yang sama juga terjadi dengan harga BBM Shell V-Power yang turun menjadi Rp 14.210 per liter dari sebelumnya Rp 14.840 per liter. Angka ini untuk SPBU di wilayan Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur. Sedangkan untuk di Sumatera Utara turun menjadi Rp 14.520 per liter menjadi Rp 15.160 per liter.

Untuk harga Shell V-Power Diesel tetap di Rp 18.450 per liter untuk wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Sedangkan Shell Diesel Extra justru naik menjadi Rp 18.380 per liter dari Rp 18.140 per liter untuk wilayah Jawa Timur dan menjadi Rp 18.780 per liter dari Rp 18.540 per liter untuk wilayah Sumatera Utara.

Khusus Shell V-Power Nitro+ juga turun harga menjadi Rp 14.560 per liter dari Rp 15.230 per liter untuk wilayan Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

  

Infografis Alasan & Solusi Harga BBM Subsidi Naik (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya