Liputan6.com, Minahasa - Kubur batu waruga terdapat di wilayah Sulawesi Utara, khususnya Kecamatan Tomohon (Kabupaten Minahasa) dan Kecamatan Wenang (Kodia Manado). Salah satu pendukung kubur batu waruga adalah Sub Etnis Tou'mbulu yang merupakan sub-etnis di Minahasa.
Sesuai namanya, kubur batu waruga merupakan salah satu unsur peninggalan megalitik yang berupa kubur peti batu. Dilihat dari konstruksinya waruga mempunyai wadah yang berbentuk empat persegi panjang serta tutup yang berbentuk prisma menyerupai atap rumah.
Mengutip dari 'Kubur Batu Waruga di Sub Etnis Tou'mbulu, Sulawesi Utara: Tipologi Bentuk dan Ragam Hias' oleh Dwi Yani Yuniawati Umar, terdapat 39 bentuk tutup waruga bagian muka. Secara keseluruhan, jenis tipe yang terbanyak adalah tipe berbentuk trapesium yang memiliki 17 variasi.
Baca Juga
Advertisement
Jenis tipe tersebut adalah jenis yang normatif untuk Sub Etnis Tou'mbulu. Selain itu, jenis tipe ini juga merupakan ciri atau bentuk tertua yang paling digemari dibanding dengan bentuk-bentuk lainnya.
Pasalnya, persebaran jenis kubur batu waruga ini terlihat hampir merata di daerah tersebut. Adapun bentuk trapesium pada kubur waruga sekilas menyerupai bentuk rumah adat di Sub Etnis Tou'mbulu.
Bagi warga pribumi Minahasa, bentuk kubur batu waruga yang menyerupai rumah adat Minahasa ini memiliki makna sebagai tempat persinggahan untuk menuju alam baka. Tak seperti kuburan pada umumnya, di dalam makam waruga, mayat dimakankan dalam kondisi meringkuk.
Adapun tutup kubur batu waruga disebut muncul pertama kali di situs Lansot. Kemudian, berkembang kearah situs Kolongan, Kakaskasen, Woloan, dan populer di situs Kayuwu.
Selanjutnya, disebutkan pula bahwa tutup waruga mulai memudar berawal dari Situs Tara-tara menuju Kolongan dan berakhir di Winawanua. Situs Lansot merupakan salah satu pusat tempat munculnya bentuk-bentuk waruga, sedangkan situs Woloan merupakan pusat berkembangnya waruga.
Pembuatan kubur batu waruga harus terdiri dari wadah dan tutup. Bentuk wadah secara sepintas harus tampak tertanam, baik sebagian atau seluruhnya. Sementara itu, tutupnya menonjol ke atas, layaknya rumah adat.
(Resla Aknaita Chak)