Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) akan gelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.070.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 atau mewakili sebanyak-banyaknya 18,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Advertisement
Pemerintah selaku pemegang 51 persen saham perseroan akan melaksanakan HMETD dalam bentuk non tunai atau Inbreng. Yakni berupa 7.499.999.999 saham Seri B atau mewakili 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR). Melalui rencana inbreng, perseroan akan menjadi pemegang saham mayoritas pada SMBR.
Selanjutnya Perseroan bersama dengan SMBR akan saling bersinergi untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak yang pada akhirnya akan memberikan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Manajemen PT Semen Indonesia Tbk menjelaskan, pelaksanaan inbreng saham SMBR oleh pemerintah dibutuhkan persetujuan dari pihak ketiga oleh SMBR. Saat ini, persetujuan dari pihak ketiga tersebut sedang diproses oleh Semen Baturaja.
Lebih lanjut, dengan terlaksananya rencana transaksi tersebut maka berpotensi menciptakan sinergi yang memberikan value creation sehingga dapat meningkatkan profitabilitas secara grup. Value creation tersebut dapat tercipta melalui beberapa aspek utama antara lain marketing & penjualan, supply chain Management (SCM), Produksi, Pengadaan, dan Fungsi Kunci lainnya.
"Value creation yang berpotensi tercipta selama kurun waktu 5 tahun adalah sebesar Rp 1,66 triliun. Bagi pemegang saham, dengan meningkatnya profitabilitas perseroan maka akan meningkatkan value perusahaan dan potensi memberikan deviden yang lebih besar," tulis manajemen dalam prospektus, dikutip Kamis (3/11/2022).
Dana Hasil Rights Issue
Catatan saja, jika saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakannya. Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya sebesar 15,28 persen.
Perseroan akan mengalolasikan dana hasil rights issue untuk kebutuhan Environmental, Social and Governance (ESG) dan Circular Economy. Yakni dengan meningkatkan kapabilitas perseroan dalam rangka pemanfaatan bahan bakar dan bahan baku alternatif serta pemusnahan limbah.
Sisanya akan dialokasikan untuk mendanai rencana-rencana yang bertujuan untuk mendukung peningkatan kinerja perusahaan yang akan terus dievaluasi dan bersifat dinamis mengikuti dinamika internal dan eksternal perseroan.
Advertisement
Kinerja Keuangan hingga September 2022
Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan kinerja perseroan periode Januari-September 2022. Selama 9 bulan berjalan tersebut, perusahaan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,65 triliun.
Adapun hingga September 2022, Semen Indonesia mencatat total pendapatan sebesar Rp 25,28 triliun. Lalu, beban pokok pendapatan sebesar Rp 17,94 triliun, dan EBITDA senilai Rp 5,73 triliun.
Corporate Secretary Semen Indonesia Group Vita Mahreyni mengatakan, pada 9 bulan awal 2022, SIG secara konsisten berhasil mencatatkan peningkatan kinerja perusahaan di tengah tantangan persaingan industri yang tinggi, serta kenaikan harga bahan bakar dan energi.
EBITDA absolut tercatat 0,6 persen lebih tinggi menjadi Rp 5,73 triliun dan marjin EBITDA meningkat 0,1 persen menjadi 22,7 persen. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 18,9 persen menjadi Rp 1,65 triliun, dan marjin laba bersih meningkat 1,0 persen menjadi 6,5 persen dibandingkan tahun lalu.
"Di tengah berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi, SIG secara konsisten berfokus pada strategi pengelolaan topline melalui pendekatan multibrand untuk mengoptimalkan marjin profitabilitas dengan pangsa pasar yang dominan," terang Vita dalam laporan tertulis, Rabu (2/11/2022).
Perseroan secara berkelanjutan disebutnya juga melakukan pengendalian biaya untuk mencapai operational excellence melalui optimalisasi produksi dan jaringan distribusi, serta penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan untuk mencapai target dekarbonisasi melalui penurunan clinker factor dan peningkatan thermal substitution rate (TSR).
Operasional Berkelanjutan
Menurut dia, resiliensi tak hanya dari capaian bisnis, tetapi juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing perusahaan. Hingga September 2022, SIG berhasil menekan emisi karbon hingga 591 kg CO2 per ton semen, atau turun sebesar 2,1 persen (setara 13 kg CO2 perton semen).
Itu dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 1 persen menjadi 69,1 persen, dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1,6 persen menjadi 7,1 persen.
Komitmen perseroan pada upaya dekarbonisasi juga tercermin dalam Sustainability Framework yang menjadi acuan dukungan pendanaan untuk implementasi berbagai inisiatif keberlanjutan perusahaan.
Pada rangkaian acara SOE International Conference yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN, SIG bersama tujuh BUMN yakni PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Perum Perhutani, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero), PT Perkabunan Nusantara III (Persero), dan Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani Letter of Intent tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon pada Voluntary Carbon Market Kementerian Badan Usaha Milik Negara (VCM BUMN).
"Tujuannya, untuk mendukung pembentukan kapabilitas dan proyek pilot perdagangan karbon di lingkungan BUMN dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi serta ketentuan lainnya yang berlaku," tutup Vita.
Advertisement