Ramai di Medsos Soal Open Minded dan Closed Minded, Apa Bedanya?

Media sosial kerap ramai degnan berbagai istilah, antara lain adalah open minded dan closed minded, apa bedanya dan apakah keduanya ada manfaatnya?

oleh Sefan Angeline Reba diperbarui 03 Nov 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi Open Minded (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sampai saat ini, istilah open minded dan closed minded masih jadi perdebatan di media sosial.

Dilansir Verywellmind, Kamis (3/11/2022), istilah open minded digunakan untuk menggambarkan seberapa besar keinginan orang untuk mempertimbangkan perspektif lain atau mencoba pengalaman baru.

Lawan dari open minded adalah closed minded atau dogmatis. Orang yang lebih berpikiran tertutup biasanya tidak menerima ide lain. Mereka hanya mau mempertimbangkan sudut pandang mereka sendiri.

Bahkan jika kalian menganggap diri kalian orang yang open minded, mungkin ada topik tertentu yang menjadikan kalian mengambil sikap yang jauh lebih menantang, misalnya pengalaman yang disukai atau masalah sosial.

Memiliki keyakinan bisa menjadi hal yang istimewa, tetapi keyakinan yang kuat tidak menjanjikan pikiran yang terbuka. Berpikiran terbuka berarti memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan perspektif lain dan berusaha berempati kepada orang lain, bahkan ketika pernyataannya bertentangan dengan persepsi kalian.

Tentu saja, keterbukaan pikiran ada batasnya. Ini bukan berarti bahwa harus selalu bersimpati dengan setiap ideologi.

Namun upaya untuk memahami faktor-faktor yang mungkin memunculkan gagasan tersebut dapat membantu dalam menemukan cara untuk membujuk orang agar berubah pikiran.

Manfaat saat orang bersikap open minded

Menjadi seorang open minded umumnya dianggap sebagai kualitas positif. Hal ini diperlukan untuk berpikir kritis dan rasional. Lantas apa saja manfaat yang didapat dari pemikiran terbuka ini?


Wawasan Luas hingga Lebih Optimistis

Ilustrasi Open Minded (sumber: unsplash)

Mendapat wawasan yang luas

Berpikiran terbuka dengan mempertimbangkan ide-ide baru dapat memberi kalian wawasan baru tentang dunia dan juga mengajari hal-hal baru yang belum pernah terjadi di diri kalian.

Memiliki pengalaman baru

Terbuka terhadap ide-ide lain juga dapat membuka kalian untuk mencoba hal-hal baru. Mendorong batasan dan menjangkau orang-orang dengan perspektif dan pengalaman yang berbeda dapat membantu menjaga pikiran tetap sehat.

Kuat secara mental

Selalu terbuka terhadap ide dan pengalaman baru dapat memberikan dampak terhadap kesehatan mental, seperti jadi lebih kuat dan bersemangat. Faktanya, pengalaman dan pengetahuan dapat terus membangun satu sama lain.

Merasa lebih optimis

Salah satu masalah orang yang closed minded adalah sering mengarah pada perasaan negatif yang lebih besar. Menjadi terbuka dapat membantu menginspirasi sikap yang lebih optimis terhadap kehidupan dan masa depan.


Closed Minded

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/@gnichole_tumbaga

Orang yang berpikiran tertutup dapat mengambil posisi berkuasa atas orang lain sehingga melatih orang lain untuk juga memiliki pikiran yang tertutup.

Orang yang berpikiran terbuka bersedia untuk mengeksplorasi pikirannya sendiri, bahkan jika menemukan bahwa persepsi dia salah tentang sesuatu, maka akan mengoreksi dirinya sendiri. Berbeda dengan orang closed minded, yang mana selalu merasa dirinya benar.

Biasanya, orang tua yang memiliki pemikiran tertutup sering melatih anak-anak mereka untuk percaya apa yang dikatakannya, bahkan akan bertindak lebih jauh dengan menolak anak yang tidak setuju dengan keyakinan mereka.

Dilansir Psychology Today, ada banyak remaja LGBTQ yang menjadi tunawisma saat ini karena mereka menentang keyakinan orang tua yang berpikiran tertutup.

Selain itu, banyak juga orang yang bekerja dengan pikiran tertutup sebagai mekanisme untuk mengatasi rasa takut yang mendalam, bahkan tidak dapat mereka lewati karena diwarnai dengan pikiran mereka sendiri yang terlalu menakutkan.


Closed Minded Tak Selamanya Buruk

Ilustrasi pria percaya diri, sukses. (Photo by Mubariz Mehdizadeh on Unsplash)

Namun apakah orang dengan pemikiran tertutup selamanya dianggap buruk? Ternyata tidak. Berikut beberapa manfaat dibalik orang closed minded.

Terlindung dari Efek Kebauran

Menjadi seorang open minded dapat dengan cepat menggoyahkan kita dari ide-ide yang telah kita kembangkan. Misalnya, kita mungkin sudah lama percaya bahwa partai politik tertentu lebih unggul.

Namun, kadang-kadang, seorang advokat yang bersemangat untuk pihak lain, dalam waktu yang cepat akan menekan seseorang untuk berubah pikiran.

Terlindungi dari nasihat buruk

Ketika kalian tertutup terhadap masukan, mungkin kalian telah menghilangkan risiko bahwa kritik atau saran itu salah atau bahkan dirancang untuk menyakiti.

Terkadang, kita tidak cukup berpengetahuan atau cukup aman dalam menilai masukan seseorang secara akurat.

 

INFOGRAFIS: Deretan Prestasi Mendunia Artis Korea (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya