Liputan6.com, Jakarta - Keluarga kerajaan Denmark menjadi sorotan dunia menyusul keputusan Ratu Margrethe untuk menghapus gelar kerajaan dari anggota keluarga dekatnya. Ratu berusia 82 tahun ini mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengeluarkan permintaan maaf kepada putra keduanya, Pangeran Joachim, dan keluarganya setelah mengumumkan bahwa keempat anaknya tidak lagi dapat menggunakan gelar kerajaan mereka mulai awal tahun depan.
Dikutip dari Hello Magazine, Kamis, 3 November 2022, langkah tersebut menempatkan Pangeran Joachim dan Putra Mahkota Frederik di pihak yang berlawanan. Pangeran Joachim dari Denmark berbicara di depan umum untuk menentang keputusan ibu mereka.
Advertisement
Istri Pangeran Joachim, Putri Marie, mantan istrinya Alexandra, Countess of Frederiksborg, dan putra sulungnya Pangeran Nikolai juga berbicara tentang keterkejutan mereka. Marie mengungkapkan bahwa putrinya, Putri Athena, bahkan dirundung akibat gelarnya dicopot.
Sebaliknya, Putri Mary berada di pihak ibu mertuanya. "Saya dapat memahami bahwa ini adalah keputusan yang sulit untuk dibuat dan keputusan yang sangat sulit untuk diterima. Perubahan bisa sulit dan benar-benar menyakitkan. Tetapi ini tidak berarti keputusannya tidak tepat," kata Mary.
Minggu ini, Putri Mary kembali ditanya tentang kehebohan keluarga Kerajaan Denmark. Ia mengeluarkan tanggapan yang sopan, tetapi agak blak-blakan.
Berhenti sejenak sebelum dia menjawab, Putri Mary berkata, "Saya tidak punya apa-apa lagi untuk ditambahkan pada apa yang telah saya katakan. Saya harap Anda tidak pergi jauh-jauh ke sini untuk menanyakan pertanyaan itu."
Tanggapan Putri Mary
Seorang jurnalis kemudian bertanya kepada anggota kerajaan itu tentang fakta bahwa Putri Marie, saudara iparnya, menggambarkan hubungan mereka sebagai "rumit". "Saya tidak punya apa-apa lagi untuk ditambahkan," demikian tambahnya.
Bulan lalu, Marie dan Joachim duduk untuk wawancara dengan BT untuk membahas langkah tersebut. Sang Putri mengatakan bahwa keluarganya belum berbicara dengan Keluarga Putra Mahkota (Putra Mahkota Frederik, Putri Mahkota Mary dan keempat anak mereka – Pangeran Christian dan Vincent serta Putri Isabella dan Josephine) dan bahwa hubungan mereka "rumit".
Ketika ditanya apakah Ratu Margrethe telah mencoba berbicara dengan mereka, Pangeran Joachim berkata, "Sayangnya tidak. Ini juga keluarga. Atau apa pun yang kami ingin menyebutnya."
Dikutip dari People, Selasa, 4 Oktober 2022, Putri Marie menambahkan bahwa ia dan Pangeran Joachim "ingin memiliki waktu untuk membicarakannya" dengan keluarga mereka. Joachim memiliki putra, yakni Pangeran Nikolai, 23, dan Pangeran Felix, 20, dengan istri pertamanya, Alexandra, Countess of Frederiksborg.
Ia menikah lagi dengan Marie pada 2008. Pasangan ini dianugerahi dua buah hati, yakni Pangeran Henrik, 13, dan Putri Athena, 10.
Advertisement
Spekulasi
Putra kedua Ratu Margrethe dan mendiang Pangeran Henrik itu saat ini berada di urutan keenam dalam takhta Denmark, dengan anak-anaknya berada di garis suksesi di belakangnya. Pada Rabu, 28 September 2022, pihak istana mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2023, keempat anak Joachim akan kehilangan gelar kerajaan mereka dan sebagai gantinya dikenal oleh Yang Mulia Count of Monpezat atau Yang Mulia Countess of Monpezat.
Ada spekulasi bahwa perubahan itu dilakukan untuk merampingkan masa depan monarki. "Kenyataannya tetap, apakah Anda memodernisasi atau merampingkannya, itu harus dilakukan dengan cara yang benar," kata Joachim kepada B.T.
"Ini tentang anak-anak. Ketertiban dan anak-anak. Ini masalah yang sangat berat," tambahnya.
Meskipun putranya mengatakan bahwa mereka belum berbicara empat mata sejak perombakan yang mengejutkan itu, Ratu Margrethe II menyatakan bahwa rencana itu telah berjalan untuk sementara waktu. Menjelaskan keputusannya, Ratu mengatakan kepada wartawan, "Ini adalah pertimbangan yang saya miliki untuk waktu yang cukup lama dan saya pikir itu akan baik untuk mereka di masa depan. Itulah alasannya," seperti dilaporkan Hello.
Pengumuman Istana
Saat mengumumkan langkah tersebut, istana mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Dengan keputusannya, Yang Mulia Ratu berkeinginan untuk menciptakan kerangka bagi keempat cucunya untuk dapat membentuk kehidupan mereka sendiri secara lebih luas tanpa dibatasi oleh pertimbangan dan tugas khusus yang berafiliasi formal dengan Royal House of Denmark sebagai sebuah institusi."
Untuk itu, Putri Mary mengatakan ia bahkan tidak yakin seperti apa rumah tangga kerajaan Denmark ketika putranya yang berusia 16 tahun, Pangeran Christian, menjadi raja suatu hari nanti. Mengomentari berita yang memengaruhi keponakannya, calon Permaisuri berkata, "Saya dapat memahami bahwa ini adalah keputusan yang sulit untuk dibuat dan keputusan yang sangat sulit untuk diterima," menurut Hello pada Jumat, 30 September 2022.
"Perubahan bisa jadi sulit dan bisa sangat menyakitkan. Tapi bukan berarti keputusan itu tidak tepat."
"Kami juga akan mempertimbangkan lagi gelar anak-anak kami ketika saatnya tiba," lanjut Putri Mary, merujuk pada status ketiga anaknya yang lebih muda: Putri Isabella, 15, dan si kembar Pangeran Vincent dan Putri Josephine yang berusia 11 tahun.
"Hari ini kita tidak tahu seperti apa situasi kerajaan di zaman Christian, atau kapan waktu Christian mulai mendekat," lanjutnya. Tidak seperti sepupu pertama mereka, keempat anak Putra Mahkota Frederik dan Putri Mahkota Mary tetap tinggal di istana untuk masa mendatang.
Advertisement