Advertisement
Liputan6.com, Probolinggo - Syarifa Aulia Fitri (10) adalah gadis periang pelajar SDN Sumberbendo 1. Dia tinggal bersama Ayahnya di Desa Sumberbendo Kecamatan Sumberasih Probolinggo.
Ketika berumur 14 bulan, terjadi kecelakaan yang melibatkan dia bersama orang tuanya. Ibunya meninggal dunia, sedangkan Syarifa harus merelakan kaki kirinya diamputasi. Syarifa harus beraktifitas menggunakan kaki palsu.
Untuk ke sekolah, dia menggunakan sepeda kayuh. Kaki palsunya dilepas ditaruh di keranjang sepeda, dia mengayuh menggunakan kaki sebelah kanan. Itu dilakukan untuk mengejar cita citanya sebagai dokter.
Saat ini kaki palsu tersebut harus diganti sebagaimana perkembangan fisik dan usianya. Namun karena keterbatasan biaya, Husin Zaini, ayahnya yang berprofesi sebagai tukang kebun di sekolah dasar belum sanggup membelikan. Bahkan, ayahnya hendak menggadaikan BPKB motornya sebagai jaminan untuk membeli kaki palsu baru.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani yang mendengar informasi tersebut langsung mewujudkan keinginannya membeli kaki palsu yang baru.
Kaki palsu itu diserahkan oleh Kapolres ke rumah Syarifah. Kapolres menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk rasa peduli Polres Probolinggo Kota kepada sesama, khususnya kepada Syarifah.
“Bantuan kaki palsu ini agar Syarifah ke depan dapat beraktivitas dan belajar seperti anak anak pada umumnya. Kami juga memotivasinya agar tetap semangat belajar dan menjalankan hidup,” katanya. Kamis (3/11/2022).
“Bantuan ini mungkin nilainya tidak seberapa, namun harapannya bisa membawa manfaat bagi Syarifa,” tambahnya.
Ortu Senang
Husin Zaini (35), ayah Syarifah yang berprofesi sebagai penjaga sekolah dasar (SD) sangat bersyukur atas bantuan ini sehingga tidak jadi menggadaikan BPKB motornya untuk jaminan pembelian kaki palsu.
“Terima kasih kepada Bapak Kapolres Probolinggo Kota atas bantuannya. Semoga Allah melimpahkan berkah, rahmat serta kemudahan dalam menjalankan tugas,” ungkapnya.
Advertisement