Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kini bisa memantau langsung semua pelayanan publik jajarannya melalui monitor besar yang ada di ruang kerjanya yang tersambung dengan CCTV pelayanan publik di kantor kelurahan, kecamatan, semua Perangkat Daerah (PD) yang melakukan pelayanan publik.
Tak hanya itu, puskesmas se-Kota Surabaya juga terpantau langsung.
Advertisement
Begitu melihat ada pelayanan publik yang masih antre dan ada salah satu petugas yang hanya main handphone, Eri Cahyadi langsung menghubungi camat atau lurahnya untuk menegur petugas yang hanya main handphone itu.
Bahkan, saat itu dia menemukan salah satu petugas yang bertugas di tempat pelayanan memakai sandal jepit. Dia pun memfoto dan mengirimkan ke grup Kepala PD dan memintanya untuk menegur staf tersebut.
“Inspektorat tolong turun periksa semua. Sudah saya sampaikan kepala dinas, lurah, camat kalau masih ada staf yang sandalan di kantor dalam pelayanan ke masyarakat yang aku sanksi sampean juga lho ya,” tegasnya, Kamis (3/11/2022).
Eri menjelaskan bahwa sudah sekitar tiga bulan lebih dirinya memberikan pembelajaran kepada para camat dan Kepala PD melalui program Sambat Nang Cak Eri. Dalam program tersebut, dia memberikan berbagai solusi solutif atas semua permasalahan warga yang dikeluhkan. Berbagai langkah pun langsung dilakukan kala itu.
“Solusi solutif yang saya berikan, ilmu-ilmu yang saya berikan itu tinggal saya pantau sekarang. Jadi, saya berharap camat dan lurah itu bisa meniru apa yang saya lakukan dalam sambat," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa layar monitor besar di ruang kerjanya itu akan merekam semua pelayanan publik yang dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, PD yang melakukan pelayanan publik hingga seluruh puskesmas.
Turun Langsung
Demi mensiasati supaya bisa tampil semuanya, maka setiap lima menit sekali, layar itu akan bergeser, sehingga semua pelayanan publik itu dapat terekam di monitor tersebut.
“Ini akan menjadi saksi dan bukti yang tidak bisa dibohongi. Jadi, ke depan saya bisa memantau melalui CCTV, saya juga akan terus turun ke lapangan secara acak dan waktunya tidak mungkin ada yang tahu, dan juga saya bisa mendapatkan informasi dari warga, karena nomor handphone saya sudah disebar,” ujarnya.
Menurutnya, informasi ini penting untuk mengecek apakah berbagai program yang telah disepakati sudah bisa berjalan atau tidak. Ketika tidak bisa berjalan, berarti harus ditindaklanjuti dengan kontrak kinerja. “Jadi, kalau tidak mampu gantilah,” tegasnya.
Advertisement