Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditembak, Upaya Pembunuhannya Gagal Tapi Menewaskan Orang Lain

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditembak di kaki dalam upaya pembunuhan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Nov 2022, 21:16 WIB
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Gujranwala - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditembak di kaki pada rapat umum Kamis 3 November 2022, menurut seorang pejabat dari partainya, yang mengatakan insiden itu adalah upaya pembunuhan.

"Sebuah peluru mengenai Khan di kakinya setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan," kata pemimpin senior Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Asad Umar seperti dikutip dari CNN.

Mantan kapten kriket Pakistan itu lalu dibawa dari lokasi acara di luar Kota Gujranwala untuk menerima perawatan di Lahore.

"Polisi mengatakan mereka menahan seorang pria yang diduga melepaskan tembakan di rapat umum tersebut. Tersangka laki-laki ditangkap dengan pistol 9mm dan dua magasin kosong," kata polisi.

Setidaknya satu orang tewas dalam insiden penembakan Imran Khan itu, menurut Faisal Javed, seorang politikus senior PTI dan sekutu dekat Khan yang terluka di kepala dalam serangan itu. Nama korban belum dirilis.

Dalam sebuah pernyataan video Javed, yang terlihat duduk sambil menerima perawatan, mengatakan: "Tolong doakan kami, untuk Imran Khan, doakan rekan kerja kami yang terluka parah dan doakan anggota partai kami yang telah meninggal dan menjadi martir."

Setidaknya dua orang lainnya terluka akibat penembakan.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang berkuasa setelah Khan kalah dalam mosi tidak percaya parlemen pada April, mengutuk serangan Kamis terhadap saingan politiknya di Twitter.

"Saya mengutuk insiden penembakan Ketua PTI Imran Khan dengan kata-kata yang paling keras,” tulis Sharif, menambahkan bahwa dia telah meminta “laporan segera tentang insiden tersebut” dan akan berdoa untuk pemulihan mereka yang terluka.

"Kekerasan seharusnya tidak memiliki tempat dalam politik negara kita," tulis Sharif.

 


Imran Khan Digulingkan

Imran Khan, pemimpin partai Pakistan, Tehreek-e-Insaf Justice Party (PTI) dan digadang-gadang sebagai calon perdana menteri baru Pakistan (Anjum Naveed / AP PHOTO)

Sebelumnya pada 21 Oktober, Election Commission of Pakistan (ECP) atau Komisi Pemilihan Pakistan merekomendasikan agar Khan didiskualifikasi dari jabatan politik selama lima tahun, sebuah langkah yang kemungkinan akan semakin mengobarkan ketegangan politik di negara itu.

Saat membacakan rekomendasi, kepala ECP Sikandar Sultan Raja menyatakan bahwa Khan didiskualifikasi karena terlibat dalam "praktik korupsi."

Komisi mengatakan keputusannya didasarkan pada alasan bahwa Khan telah "membuat pernyataan palsu" mengenai deklarasi penjualan hadiah yang dikirim kepadanya oleh para pemimpin Arab Saudi dan Dubai saat menjabat - sebuah pelanggaran yang ilegal di bawah konstitusi negara.

Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya menyusul klaim pemerintahan yang buruk dan salah urus ekonomi.

Sejak itu dia telah berulang kali mengklaim, tanpa memberikan bukti apa pun, bahwa Amerika Serikat telah mengatur penggulingannya. Tuduhan Khan telah menjadi pokok dalam demonstrasi yang dia adakan di seluruh Pakistan dalam upaya untuk kembali berkuasa.

Klaimnya telah menyentuh populasi muda di negara di mana sentimen anti-Amerika meningkat, dan perasaan anti-kemapanan didorong oleh meningkatnya biaya hidup akibat krisis.

 


Bukan Insiden Penyerangan Pertama Menargetkan Politikus

Ilustrasi (iStock)

Ini bukan pertama kalinya politikus Pakistan diserang.

Sebelumnya, Mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dibunuh pada 27 Desember 2007. Perdana Menteri saat itu Yousaf Raza Gillani selamat dari upaya pembunuhan pada 2008.

Infografis Adu Kekuatan Tempur Pakistan Vs India. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya