Satu Pasien Gagal Ginjal Akut Masih Dirawat di RSUD Saiful Anwar Kota Malang

Saat ini pasien sudah tidak lagi melakukan hemodialisis atau cuci darah karena kondisinya berangsur-angsur sudah mengalami perbaikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2022, 11:00 WIB
Banner Infografis Darurat Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Malang - Hingga saat ini masih ada satu orang pasien penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar Kota Malang, Jawa Timur dari sebelumnya ada sembilan pasien dengan penyakit serupa.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar, dr Syaifullah Asmiragani mengatakan bahwa satu pasien tersebut berasal dari Blitar, Jawa Timur berinisial T, yang saat ini kondisinya sudah mulai membaik.

"Kondisi ginjalnya sudah mulai pulih, tapi masih belum diperbolehkan untuk pulang. Saat ini masih dirawat di fasilitas 'low care'," katanya di Kota Malang, dilansir dari Antara, Kamis (3/11/2022).

Syaifullah menjelaskan, saat ini pasien sudah tidak lagi melakukan hemodialisis atau cuci darah karena kondisinya berangsur-angsur sudah mengalami perbaikan. Namun, pada saat awal ditangani oleh RSUD Saiful Anwar, pasien tersebut harus menjalani perawatan hemodialisis.

Menurutnya, secara keseluruhan RSUD Saiful Anwar telah memberikan perawatan terhadap sembilan orang pasien yang berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Dari sembilan pasien yang menderita gagal ginjal akut progresif atipikal tersebut, tiga diantaranya meninggal dunia.

"Dari sembilan pasien, tiga orang meninggal dunia, lima sudah sembuh. Saat ini ada satu pasien yang masih menjalani perawatan dan kondisinya membaik," ujarnya.

RSUD Saiful Anwar Kota Malang hingga saat ini masih belum bisa memastikan penyebab tiga orang pasien tersebut meninggal dunia.

 


Penurunan Volume Buang Air Kecil

Pihak rumah sakit telah mengirimkan sampel urine dan obat-obatan yang pernah dikonsumsi pasien tersebut ke laboratorium toksikologi.

"Kita mengirimkan sampel urinenya termasuk obat-obatan yang pernah dikonsumsi ke Puslabfor. Mungkin dalam waktu dekat sudah ada jawaban," kata Syaifullah Asmiragani.

Pemerintah Kota Malang telah memberikan imbauan kepada orang tua untuk mewaspadai kasus gagal ginjal akut tersebut dan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk sirup.

Diagnosa dari penyakit gagal ginjal akut tersebut, disebabkan oleh riwayat keturunan, perilaku konsumsi makan dan minum, serta kebiasaan atau aktivitas anak. Gejala penyakit itu meliputi penurunan volume buang air kecil, atau tidak ada air kencing sama sekali.

Infografis BPOM Pidanakan Produsen Farmasi Biang Kerok Gagal Ginjal Akut (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya