Jokowi Dinilai Tak Akan Beri Dukungan pada Orang yang Bukan Kader PDIP

Pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sejak awal, dinilai tidak terkait pencapresan Prabowo.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Nov 2022, 08:47 WIB
Presiden Joko Widodo tertawa saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Dalam pertemuan tersebut mereka membahas permasalahan bangsa dan koalisi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sejak awal, dinilai tidak terkait pencapresan Prabowo. Melainkan dalam konteks pertahanan negara.

"Sebab, tidak ada pernyataan tersurat dari Jokowi terkait hal itu. Konteks dukungan yang disampaikan Jokowi kiranya lebih berkaitan dengan program Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Hal itu dipertegas Jokowi dengan pernyataan, komitmen itu telah disampaikan sejak awal," kata Pengamat politik Jamiluddin Ritonga, Jumat (4/11/2022).

Pernyataan Jokowi itu, lanjut Jamiluddin, terkait dukungan sepenuhnya semua program Prabowo Subianto dalam memoderinisasi alutsistaTNI agar pertahanan Indonesia lebih modern sehingga disegani minimal di Asia Tenggara.

"Jadi, dukungan Jokowi kepada Prabowo semata berkaitan dengan upaya mewujudkan pertahanan Indonesia yang tangguh sehingga mampu menjaga NKRI dari ancaman internal dan eksternal. Hal itu tampaknya sudah menjadi komitmen Jokowi sejak Prabowo menerima bergabung dengan kabinetnya," tegas dia.

Oleh karena itu, menurut Jamiluddin, Jokowi tidak akan memberi dukungan capres selain pada pilihan PDI Perjuangan. "Jokowi tampaknya tidak akan memberi dukungan capres kepada orang yang bukan kader PDIP," kata dia.

"Setidaknya sampai saat ini Jokowi masih setia dan loyal sebagai kader PDIP. Karena itu, Jokowi masih akan mendengarkan dan mendukung capres pilihan Megawati Soekarnoputri. Hal itu sebagai wujud terimakasihnya kepada Megawati yang sudah mengantarkannya menjadi wali kota, gubernur, dan presiden," kata dia.

Jamiluddin menilai Jokowi tidak akan menolak capres 2024 pilihan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Jokowi tidak punya keberanian moral untuk menolak capres pilihan Megawati. Jokowi akan tetap memposisikan sebagai petugas partai yang harus tegak lurus atas keputusan ketua umumnya," pungkas dia.

 


Jokowi: Sejak Awal Saya Dukung Prabowo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan dirinya mendukung Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan, Jokowi mengatakan dukungan itu sudah ia sampaikan sejak awal.

Hal ini dikatakan Jokowi menanggapi pertanyaan soal Prabowo Subianto yang memberikan sejumlah pujian kepadanya terkait penanganan pandemi Covid-19. Dia juga ditanya soal restu untuk Prabowo Subianto.

"Sudah sejak awal kok restu-restu. Sejak awal kok saya menyampaikan mendukung beliau," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Prabowo yang berada di samping Jokowi pun langsung menanggapi pernyataan tersebut. Prabowo menyebut maksud ucapan Jokowi yakni dukungan mengenai pertahanan.

"Ini Pertahanan," ucap Prabowo.

Jokowi menuturkan bahwa dirinya kerap bertukar pikiran dengan Prabowo. Keduanya beberapa kali berbicara soal masa depan Indonesia.

"Ya kita saling tukar menukar pikiran megenai bagaimana Indonesia ke depan. Biasalah berbicara, bukan sering ya, terlalu sering dengan Pak Menhan itu," ujar Jokowi.


Menteri Boleh Nyapres, Jokowi: Kalau Mengganggu Akan Dievaluasi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membagikan bantuan langsung kepada para penerima manfaat saat mengunjungi Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). “Kita ingin jangan sampai daya beli rakyat itu turun, jangan sampai daya beli masyarakat itu turun. Sehingga kalau ada kelebihan di APBN, dari pajak, dari PNBP, dari pungutan ekspor akan juga diarahkan untuk yang masyarakat yang di bawah ini juga diperkuat daya belinya,” tutur Jokowi. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Presiden Jokowi menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan menteri maju sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) asalkan mendapatkan izin dari Presiden.

Menyikapi hal ini, Jokowi menekankan bahwa menteri harus mengutamakan tugasnya sebagai pejabat negara.

"Tugas sebagai menteri harus diutamakan," kata Jokowi kepada wartawan di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (2/11/2022).  

Namun, dia akan mengevaluasi kinerja para menteri yang mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres. Jokowi akan mempertimbangkan memberikan cuti panjang apabila kegiatan kampanye calon presiden menganggu kinerja sebagai menteri.

"Tetapi kalau kita lihat nanti mengganggu ya akan dievaluasi, apakah memang harus cuti panjang banget atau tidak," ucap Jokowi.


Sekjen PDIP Ingatkan Kader Harus Ikut Gerbong Megawati Soal Capres

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. (dok PDIP)

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan kader partai berlambang banteng harus ikut gerbong Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait keputusan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) 2024.

Hal itu disampaikan usai klarifikasi Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo terkait pernyataan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres).

Hasto mengingatkan keputusan Kongres V PDIP memutuskan kewenangan calon presiden dan calon wakil presiden sepenuhnya dipilih Megawati.

"Ada gerbong rakyat Indonesia sehingga berkaitan dengan Pilpres 2024, maka rangkaian gerbong ini dipimpin oleh sebuah lokomotif yang oleh keputusan kongres itu berada di tangan Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Hasto mengatakan, rel ini akan terus bergerak bersama Presiden Joko Widodo. Maka itu kader PDIP diminta terus membangun disiplin kepartaian.

"Nah lokomotif ini bergerak dalam relnya dalam fundamental kehidupan berbangsa dan bernegara kita dan rel ini akan terus Bergerak bersama dengan Presiden Jokowi seluruh rakyat Indonesia membawa kemajuan bagi negeri," ujarnya.

"Karena itulah begitu pentingnya ini semua bergerak pada relnya sehingga partai terus membangun disiplin membangun disiplin kader partai," tegas Hasto.

Infografis Sentilan Sekjen PDIP Usai NasDem Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya