Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan saham Jumat, (4/11/2022). Laporan keuangan emiten kuartal III 2022 akan bayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi. “Pola sideways dengan potensi tekanan yang masih terlihat besar saat ini ditopang oleh laporan kinerja emiten yang diharapkan dapat memberikan sentimen positif sehingga dapat menopang pergerakan IHSG ke depan,” ujar William.
Advertisement
Ia prediksi, IHSG berpotensi tertekan di kisaran 6.954-7.172 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,3 persen ke 7.035 pada perdagangan 3 November 2022 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, meskipun sempat terkoreksi tetapi masih tertahan oleh cluster MA20 dan MA200.
Waspadai, apabila IHSG belum mampu menguat kembali ke atas 7.128 sebagai resistancenya maka diperkirakan posisi IHSG sudah selesai membentuk wave (x) dari wave [y] dan akan membentuk awalan wave (y) dari wave [y].
“Hal tersebut berarti, IHSG rawan koreksi untuk menguji 6.890-6.940 terlebih dahulu, meskipun menguat nampaknya akan relatif pendek menguji 7.050-7.090 kembali,” ujar dia.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.847,6.974 dan level resistance 7.128,7.135 pada Jumat pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Kemudian PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) - Buy on Weakness (163)
APLN ditutup menguat cukup signifikan sebesar 5,2% ke 163 pada perdagangan kemarin (3/11) dan disertai oleh munculnya volume pembelian, namun penguatan APLN masih tertahan oleh Upper Band. Selama tidak terkoreksi kembali ke bawah 150 sebagai stoplossnya, maka posisi APLN saat ini sudah mengakhiri wave [iv] dan sedang berada di awal wave [v] dari wave 3.
Buy on Weakness: 155-160
Target Price: 170, 182
Stoploss: below 150
2.PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) - Buy on Weakness (396)
Saham DOID ditutup menguat 4,2 persen ke 396 pada perdagangan kemarin (3/11) disertai munculnya volume pembelian, namun penutupannya masih tertahan oleh cluster MA60 dan MA200. Selama DOID masih bergerak di atas 380 sebagai stoplossnya, maka posisi DOID sedang berada di awal wave [iii] dari wave C.
Buy on Weakness: 386-392
Target Price: 422, 446
Stoploss: below 380
3.PT Gozco Plantation Tbk (GZCO) - Buy on Weakness (126)
GZCO ditutup terkoreksi 4,5% ke 126 pada perdagangan kemarin (3/11) dan muncul volume penjualan. Selama GZCO masih berada di atas 113 sebagai stoplossnya, maka posisi GZCO sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 122-125
Target Price: 146, 160
Stoploss: below 113
4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Sell on Strength (4.650)
Saham BBRI ditutup menguat 0,9 persen ke 4,650 pada perdagangan kemarin (3/11). Selama BBRI belum mampu break area resistance di 4,700, maka posisi BBRI saat ini sedang berada di awal wave (ii) dari wave [c] sehingga BBRI rawan untuk melanjutkan koreksinya ke rentang 4,480-4,530. Manfaatkan area koreksi BBRI untuk melakukan buyback.
Sell on Strength: 4,660-4,680
Advertisement
Penutupan IHSG Kamis 3 November 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau meski naik tipis pada perdagangan saham Kamis, (3/11/2022). Sektor saham yang menguat dan melemah pun hampir berimbang.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,27 persen ke posisi 7.034. Indeks LQ45 menanjak 0,22 persen ke posisi 1.001,30. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.050,38 dan terendah 6.952,85. Sebanyak 248 saham menguat dan 280 saham melemah. 164 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.155.665 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.646.
Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXenergy naik 1,04 persen, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,56 persen, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 0,69 persen, indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,12 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDCtechno bertambah 1,06 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi naik 0,87 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,22 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,17 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,12 persen, indeks sektor saham IDXhealth melemah 0,17 persen, dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,36 persen.
Bursa Saham Asia pada 3 November 2022
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis, 3 November 2022 setelah kepala the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell beri sinyal kenaikan suku bunga lagi dan hentikan sementara pengegatan kebijakan masih terlalu dini.
Indeks Hong Kong Hang Seng anjlok 3,11 persen, dan catat koreksi terbesar di bursa saham Asia Pasifik. Indeks Hang Seng teknologi melemah 3,49 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai turun 0,19 persen ke posisi 2.997,81. Indeks Shenzhen susut 0,34 persen ke posisi 10.840,06.
Di Australia, indeks ASX 200 merosot 1,84 persen ke posisi 6.857,90. Indeks Kospi tergelincir 0,33 persen ke posisi 2.329,17. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 2,01 persen. Sedangkan bursa saham Jepang libur.
Advertisement