Liputan6.com, Jakarta Viral di medsos membuat Bunda Corla terkenal hingga diwawancara salah satu media di Jerman, Deutsche Welle (DW). Interviu ini mengungkap sejumlah fakta menarik termasuk status janda yang kini sandang Corla.
Melansir dari Deutsche Welle, pada Jumat (4/11/2022), pesohor dengan 5 jutaan pengikut di Instagram ini tak membeberkan detail kapan nikah, dengan siapa, hingga akhirnya cerai lalu menjanda.
Namun, kehidupannya berubah dramatis karena untuk menyambung hidup, pemilik nama lengkap Cynthia Corla Pricillia mendapat santunan Pemerintah Jerman. Disantuni negara membuatnya tidak enak hati.
Baca Juga
Advertisement
“Karena dulu Bunda punya suami, cerai, lalu dibantu pemerintah. Di Jerman, kalau ada janda belum dapat kerja, kita bisa mengajukan ke pemerintah bahwa kita butuh biaya hidup. Akhirnya, Bunda merasa tidak enak dibantu pemerintah terus. Bunda ingin cari kerja,” katanya.
Hampir Menyerah
Corla lantas menjajaki sejumlah pekerjaan dari panti jompo hingga rumah sakit. Karena takut melihat darah, Bunda Corla merasa tak cocok mencari duit di dua tempat ini hingga rasanya ingin menyerah saja.
“Sudah sempat mengeluh, sudah hampir menyerah. Lalu, bunda salat tahajud. Saat itu bulan puasa Ramadan, bunda salat tahajud. Bunda meneteskan air mata. Bunda mengadu sama Tuhan: Ya Allah, kasih aku pekerjaan,” Bunda Corla mengenang.
Advertisement
Aku Ingin Kerja Normal
“Aku ingin kerja normal, ingin kerja di McDonald's ingin cari uang yang bisa menutupi kehidupan aku. Jangan sampai pemerintah terus yang bantu,” imbuhnya. Rupanya, Sang Khalik mendengar doa dan melihat air mata Bunda Corla.
Suatu hari, ia jalan-jalan ke tengah kota dan melihat restoran cepat saji waralaba McDonald’s. Bunda Corla memberanikan diri melamar kerja dan akhirnya diterima meski usia tak lagi muda.
Buka Kartu Soal Gaji
Ia lantas buka kartu soal gaji yang didapat sebagai pekerja restoran cepat saji. Bunda Corla digaji 1.600 Euro, yang jika dirupiahkan sekitar 24,6 jutaan. Dengan catatan, 1 Euro setara 15.300 rupiah. Biaya hidup di Negeri Panser tak bisa dibilang murah.
“Dari 1.600 (Euro) itu, kita bagi untuk rumah 400. Untuk (bahan pangan atau sembako) 200, tersimpan 1.000. Jadi 1.000 itu kita gunakan untuk belanja, makan, untuk beli barang-barang kesenangan kita. Namun saya tetap berusaha menabung,” Bunda Corla merinci.
Advertisement