Liputan6.com, Jakarta Selama bertahun-tahun, Selena Gomez ternyata memikul beratnya beban mental di pundaknya. Ia menerima diagnosis gangguan bipolar yang diumumkannya pada 2020. Sebelum menerima kesimpulan ini, Selena Gomez sempat menjalani hidup kelam selama bertahun-tahun.
Dilansir dari E! News, Jumat (4/11/2022), sahabat Taylor Swift ini menceritakan peristiwa yang terjadi saat ia berusia 20-an.
“Diawali dengan depresi, yang berkembang menjadi isolasi,” kata Selena Gomez kepada media Rolling Stone. Ia menambahkan, “Kemudian aku tak ingin beranjak dari tempat tidurku. Aku tak ingin siapa pun bicara kepadaku.”
Wanita 30 tahun ini menjelaskan bahwa pada masa kelam ini, teman-temannya masih datang mengunjunginya dan membawakan makanan. Namun, tak ada yang tahu sepenuhnya, apa yang sedang terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Ingin Akhiri Hidup
“Kadang aku berminggu-minggu berada di tempat tidur,” kata Selena Gomez. Saking parahnya, ada masa di mana turun ke lantai bawah pun sudah membuat dirinya ngos-ngosan.
Tak hanya itu, Selena Gomez bahkan bertahun-tahun merenungkan niat untuk mengakhiri hidupnya sendiri. “Kupikir dunia akan lebih baik bila aku tak ada,” kata dia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Alami Psikosis
Diwartakan People, Selena Gomez juga menceritakan episode psikosis yang ia alami pada 2018. Pelantun “Lose You to Love Me” mengaku sebenarnya tak ingat banyak periode ini.
Namun satu hal yang tak bisa dilupakan, kala itu Selena Gomez mengalami paranoia dan susah mempercayai orang-orang di sekelilingnya. Kondisi ini kemudian berujung kepada sebuah diagnosis masalah mental yang dialaminya: gangguan bipolar.
Selena Gomez: My Mind & Me
Beruntung, kini kondisi mental Selena Gomez membaik dibanding beberapa tahun lalu setelah menjalani pengobatan. Tak hanya itu, bintang Only Murders in the Building ini bahkan menjadi advokat kesehatan mental. Salah satunya dengan merilis film dokumenter Selena Gomez: My Mind & Me.
Film yang tayang di Apple TV+ ini merekam momen Selena berada di London, Paris, dan Kenya. Pembuatan dokumenter ini, bahkan ia rasakan sebagai bentuk terapi.
“Semua hal yang kualami di Kenya benar-benar mengubah hidup dan membuatku tergerak, dan aku benar-benar merasa terhubung dengannya," kata dia. "Kemudian aku pergi ke London dan Paris, begitu rumit memiliki perasaan seperti ini, dan berada dalam industri yang begitu dangkal," aku Selena Gomez.
Simak juga informasi berikut ini:
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Advertisement