Liputan6.com, Jakarta- Klub NBA San Antonio Spurs mendapat tuntutan dari mantan psikolog klinis tim Dr. Hillary Cauthen. Spurs dianggap membiarkan dan seolah membela pemainnya Joshua Primo yang sering memamerkan penis kepada sang psikolog.
Skandal Primo kerap pamer penis kepada staf wanita Spurs sebenarnya sudah mencuat sejak pekan lalu. Pasalnya Spurs secara mendadak melepas Primo yang baru diambil pada NBA Draft 2021. Spurs tak memberikan keterangan lebih detail soal alasan Primo didepak.
Advertisement
Tak biasanya Spurs membuang pemain muda penuh potensial sehingga memincu pertanyaan para pecinta basket. Spurs menaruh harapan besar pada Primo karena berani mengambilnya di urutan 12 pada NBA Draft 2021.
Kepastian penyebab dipecatnya Primo akhirnya terjawab setelah sang korban muncul di hadapan publik dan blak-blakan. Dr. Hillary Cauthen menggelar jumpa pers di Houston, Amerika Serikat, pada Kamis (3/11/2022) waktu Amerika Serikat. Hillary menunjuk pengacara kondang, Tony Buzbee.
Hillary menyatakan Primo memamerkan alat vital kepada dirinya bukan sekali saja, tapi sampai sembilan kali. Primo pertama kali memamerkan penisnya pada akhir September 2021.
Merasa risih dengan apa yang dilakukan Joshua Primo, Hillary langsung melaporkan insiden tersebut kepada General Manager Spurs Brian Wright pada Januari 2022.
Dilindungi
Namun Spurs seolah membiarkan apa yang dilakukan Primo. Mereka tetap menugaskan Hillary menangani Primo. Hillary dan pengacaranya Tony Buzbee pun akan mengajukan tuntutan hukum kepada Spurs dan Primo. Untuk Spurs, tuntutannya adalah melindungi tindakan memalukan pemainnya.
“Alih-alih melakukan sesuatu tentang hal itu, yang terjadi adalah mereka terus memanggilnya untuk melakukan sesi dengan Primo dan tentu saja para atlet lainnya. Namun sayangnya perilaku tersebut terus terjadi dan justru semakin meluas,” kata Buzbee seperti dikutip dari New York Post.
Advertisement
Ada Korban Lain
Hillary kesal karena Spurs tak juga menghukum Primo. Malahan pada kesempatan yang berbeda Spurs menyatakan kepadanya untuk bekerja dari rumah saja atau menjauh dari fasilitas tim. Kontrak Hillary kemudian juga tidak diperpanjang oleh Spurs.
Spurs baru mengambil tindakan memecat Primo selang 11 bulan usai laporan pertama Hillary. Tindakan juga baru diambil setelah kasusnya mulai tercium publik. Buzbee mengklaim Primo juga memamerkan penisnya kepada staf wanita lain pada NBA Summer League 2022.
Primo sendiri melalui pengacaranya William J. Briggs II membantah semuah tuduhan Hillary dan Buzbee. Menurut pengacaranya, Primo menjadi korban fitnah dan pencemaran nama baik.
Bantahan
Briggs mengatakan Primo tidak pernah "secara sengaja memamerkan penisnya kepada Hillary atau orang lain dan bahkan tidak menyadari bahwa bagian pribadinya itu terlihat di luar celana pendek latihannya.
Pihak Primo bahkan menuduh Hillary yang berusia 40 tahun mencari keuntungan dengan melontarkan tudingan pamer penis.
“Josh Primo adalah pemain NBA berusia 19 tahun yang telah menderita trauma dan tantangan seumur hidup. Dia sekarang menjadi korban mantan psikolog olahraga yang ditunjuk timnya, yang bermain dengan stereotip jelek dan ketakutan rasial untuk keuntungan finansialnya sendiri," kata Briggs.
Advertisement