Liputan6.com, Jakarta PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyalurkan pinjaman hingga Rp 6,88 triliun kepada penyalur Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Jika diakumulasi sejak awal berdiri, perseroan telah mampu menyalurkan hingga Rp 84,84 triliun.
Adapun total aset hampir Rp 33 triliun hingga kuartal III 2022. Hal ini diungkapkan Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF (Persero) Bonai Subiakto dalam pemaparan laporan kinerja perusahaan kuartal III 2022 di Banyuwangi.
Advertisement
“Sejak SMF berdiri sampai September 2022, kita sudah memberikan pembiayaan jika berbicara melalui penyalurannya kurang lebih 1,4 juta debitur dengan akumulasi dana yang kita salurkan itu sudah Rp 84,84 triliun,” tuturnya, Jumat (4/11/2022).
Total akumulasi dana yang dialirkan tersebut dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan terhitung sejak 2006 sampai dengan 30 September 2022.
Adapun rinciannya terdiri dari penyaluran pembiayaan sebesar Rp 71,9 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp 12,79 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp 156 miliar.
Sementara terkait optimalisasi peran dan fungsinya dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah, SMF juga menjaring sinergi dengan berbagai pihak.
Hingga kuartal III 2022, SMF telah menyalurkan produk-produk dalam rangka implementasi perluasan mandat dari Pemerintah. Seperti Kredit Konstruksi sebesar Rp223 miliar, Kredit Mikro Perumahan sebesar Rp91,87 miliar, dan Kredit Multi Guna Perumahan sebesar Rp997 miliar.
3 Kegiatan Perusahaan
Di samping itu, untuk kegiatan usaha perseroan sendiri sampai dengan kuartal III 2022 ini setidaknya ada tiga kegiatan utama perseroan sesuai dengan yang dimandatkan oleh pemegang saham. Salah satunya sekuritisasi.
Namun, Bonai mengungkapkan, terkait sekuritisasi ini masih dalam proses. “Sekuritiasasi memang di tahun 2022 masih dalam proses,” ungkapnya dalam acara tersebut.
Akan tetapi, di sisi lain, sejak tahun 2009 sampai dengan triwulan III 2022 ini SMF justru telah berhasil memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 12,79 triliun.
Ini menjadi salah satu keuntungan bagi SMF sendiri karena telah berhasil mempertahankan rating idAAA disaat instrumen investasi lain tertekan karena wabah pandemi.
Advertisement
Aktif Menjalankan Program
Selain itu, SMF juga aktif menjalankan beberapa Program Penugasan Khusus yaitu Program Pembiayaan Homestay dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh.
Dalam Program Pembiayaan Homestay, sinergi SMF dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam rangka mendukung PEN di sektor pariwisata yang saat ini terpukul sangat dalam karena pandemi.
Alhasil Perseroan pun terhitung telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay di 16 desa wisata pada berbagai wilayah di Indonesia.
Adapun terkait realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh, Perseroan bersinergi dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Perseroan dan Dirjen Cipta Karya telah melakukan kolaborasi merenovasi 76 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp 4,9 miliar di 2 lokasi yaitu di Belu, Nusa Tenggara Timur dan kawasan kumuh Semanggi Surakarta.
Ada pula program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh telah terealisasikan sebanyak 299 rumah di 15 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp22 miliar.