PATH Melangkah di Indonesia untuk Membuat Inovasi dan Digitalisasi Kesehatan Publik

Menjelang pertemuan G20 di Bali, yang akan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, dan Transformasi Digital, PATH mengumpulkan pemimpin kesehatan publik dan pemangku kepentingan kunci di Indonesia untuk memahami tantangan dan peluang melakukan inovasi dan mendigitalisasi layanan kesehatan.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 08 Nov 2022, 20:58 WIB
PATH mengumpulkan pemimpin kesehatan publik dan pemangku kepentingan kunci di Indonesia untuk memahami tantangan dan peluang melakukan inovasi dan mendigitalisasi layanan kesehatan. (Dok. IST/PATH)

Liputan6.com, Jakarta Perwakilan cabang Asia Tenggara dan program kesehatan global PATH mengadakan rapat strategis dan symposium dengan mitra pemerintah, lokal, dan internasional di Jakarta dari tanggal 31 Oktober sampai 5 November.

Kegiatan diadakan untuk mengidentifikasi jalur, memobilisasi sumber daya dan kepakaran penting agar bisa memperkuat sistem kesehatan yang resilien, berkelanjutan, dan inovatif secara digital di negara ini serta memenuhi kebutuhan individu dan komunitas.

Indonesia adalah satu-satunya anggota G20 dari Asia Tenggara, di mana kantor pusat Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) berada. Negara ini memiliki populasi keempat terbesar dan populasi Muslim terbesar di dunia.

Dinamika hubungan negara ini dengan negara dan wilayah tetangga serta pengaruh global, memperbaiki hasil kesehatan di Indonesia tidak hanya akan mempengaruhi komunitas berbudaya dan sosial beragam. Namun juga berkontribusi dalam memberikan cetak biru berbasis bukti untuk solusi kesehatan di skala lebih besar dan di sistem yang lebih luas.


Pelajaran dari Pengalaman

Dr. Johannes Van Dam, Direktur Senior untuk Program Kesehatan di PATH memaparkan mengenai transformasi layanan Kesehatan primer. (Dok.IST/PATH)

Sambil berupaya bangkit lebih kuat dari pandemi COVID-19, Indonesia juga harus memproses pelajaran dari pengalaman untuk memastikan resiliensi dan mutu sistem kesehatan Indonesia. Selain itu juga meningkatkan akses merata ke layanan kesehatan tanpa kehilangan fokus untuk mengatasi tantangan layanan kesehatan primer demi mencapai cakupan kesehatan universal.

Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi bahwa inovasi kesehatan digital adalah kunci untuk mencapai keadilan kesehatan. Transformasi digital adalah salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia, beserta dengan arsitektur Kesehatan global yang lebih inklusif, adil, dan tanggap krisis.

Dengan pemahaman atas prioritas kesehatan negara ini, PATH mengadakan pertemuan dengan mitra strategis untuk mendiskusikan kebutuhan dan preferensi lokal.

Bahkan hingga pendekatan potensi kesehatan digital untuk memberikan akses pada layanan kesehatan, terutama terkait pencegahan dan pengendalian penyakit menular, kesiapan dan respons pada epidemi, dan layanan kesehatan primer bagi mereka yang membutuhkan.

 


Simposium PATH Indonesia

Dengan serangkaian rapat kemitraan ini, PATH juga mengadakan symposium berjudul “PATH Indonesia menuju inovasi dan digitalisasi kesehatan publik”. Simposium ini mengumpulkan perwakilan bidang terkait di beberapa Kementerian.

Termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, institusi Kesehatan masyarakat, pemimpin Kesehatan provinsi, sektor kesehatan swasta, organisasi lokal, dan pemangku kepentingan internasional.

Di acara ini, peserta dapat berbagi pengalaman dan kepakaran dari upaya yang sudah pernah dilakukan, mendiskusikan prioritas kesehatan jangka pendek dan Panjang Indonesia, dan berkontribusi dalam hal kepemimpinan pikiran untuk memperkuat sistem kesehatan dan pendanaan Indonesia demi dapat melibatkan komunitas dengan lebih baik.

Ibu Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan juga memberikan presentasi pada acara ini mengenai jalan menuju transformasi sistem Kesehatan di Indonesia dan penekanan pada peran transformasi digital dalam memastikan pemberian layanan Kesehatan yang merata dan berkelanjutan.

 


Hadirnya Tokoh Kesehatan

Beberapa tokoh kesehatan masyarakat di Indonesia turut hadir. Termasuk Prof.Dr. Budi Utomo dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Ir. Rakhmat Nugroho, MBAT Ketua Tim Kerja Pengujian dan Kalibrasi, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ir Nelwan Harahap dan Dr Nia Reviani, MAPS dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Mereka menghadiri symposium ini dan memaparkan mengenai beragam topik terkait tranformasi digital dan layanan Kesehatan di Indonesia.

Dr. Nabeel Goheer, Chief PATH untuk Asia, Timur Tengah, dan Eropa, menyampaikan, “Hasil kesehatan yang meningkat di Indonesia akan sangat bergantung pada upaya terkoordinasi dan kolaboratif dari pemerintah dan mitra untuk menyesuaikan prioritas, kebutuhan, dan investasi, untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya perubahan, dan mengalokasikan sumber daya yang cukup demi transformasi kesehatan digital.”

 


Bukan yang Pertama

Ini bukan kesempatan pertama PATH menjalin keterlibatan dengan pemangku kepentingan kunci di sistem kesehatan Indonesia.

PATH memiliki sejarah bekerja di negara ini sejak tahun 1980-an dan telah bekerja dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dan mitra lokal untuk mengenalkan vaksin Japanese Encephalitis di program imunisasi rutin di negara ini.

Bahkan hingga meningkatkan akses dan pilihan tes HIV, mengakselerasi akses pada dan pemberian teknologi kesehatan baru untuk tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis terabaikan, dan memperkuat akses pada perangkat kesehatan, termasuk perangkat perawatan pernapasan.

Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya