Liputan6.com, Jakarta - Sholat berjamaah di masjid merupakan salah satu perintah agama Islam dimana hal ini sangat dianjurkan utamanya bagi kaum laki-laki. Sholat merupakan tiang agama dan ini menjadi ciri khas utama umat Islam di seluruh dunia.
Dalam pembahasan berikut ini menekankan tentang perintah disunatkannya bagi imam sholat di masjid agar meringankan bacaan dalam sholatnya, karena hal ini berhubungan dengan jamaah yang sedang diimaminya namun tetap tidak meninggalkan bacaan dan gerakannya.
Mengutip laman MUI, imam yang memimpin sholat jamaah harus memperhatikan tiga komponen utama dalam sholat, yaitu unsur mutlak yang pokok atau rukunnya harus terpenuhi sebab akan membuat sholat tidak sah jika hal ini di tinggalkan. Berikutnya, sunah Ab’ad dan sunah Hayatnya, yakni hal-hal yang disunatkan dalam sholat yang harus dipenuhi.
Baca Juga
Advertisement
Meninggalkan salah satu unsur rukun sholat, maka ia wajib kembali mengambil yang ditinggalkannya. Artinya, apabila dalam sholatnya ada unsur rukun yang terlewatkan, pada saat ia sudah mengingatnya harus kembali ke posisi tersebut.
Oleh sebab itu, para Imam Rawatib sangat disunatkan untuk meringankan bacaan sholatnya, dan juga meringankan gerakan-gerakan sholatnya dengan tidak berlama-lama dalam suatu gerakan sholat karena dalam sholat berjamaah tersebut ada berbagai macam kondisi makmum, misalnya orang yang sangat sudah tua atau ada yang sedang kurang sehat atau ada yang sedang ada hajatan diluar namun karena terbiasa sholat berjamaah, ia tetap melakukannya di masjid.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Anjuran Nabi Muhammad SAW
Hal ini bertujuan untuk menjaga perasaan orang yang sholat berjamaah agar hatinya senantiasa terpaut dengan masjid, sehingga apapun yang dilakukannya jika sudah tiba waktu sholat, ia bersegera menuju masjid.
Sebuah hadis yang bersumber dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Saw telah bersabda, “Apabila di antara kalian mengimami orang yang banyak, ringankanlah karena diantara mereka itu ada orang yang sudah tua, ada yang lemah dan ada juga sedang punya hajat, dan orang yang sedang tidak sehat, tapi apabila ada seseorang sholat sendiri dan ingin memanjangkannya maka disilahkan“.
Ada sebuah pesan yang sangat penting dalam pengajian yang dibawakan oleh Anregurutta ini terkait dengan anjuran bagi para imam dalam meringankan sholatnya dan orang tua yang senang menyekolahkan anaknya pada Tahfidz-tahfidz Quran. Apa pesan penting yang disampaikan oleh Anregurutta dalam pengajian ini?
Simak selengkapnya dalam tayangan pengajian rutin oleh MUI Sulsel ini.
Advertisement