Setelah Dove dan TRESemme, Bahan Kimia Penyebab Kanker Ditemukan di Lebih Banyak Produk Dry Shampoo

Dilaporkan bahwa di antara 148 batch dari 34 merek produk sampo kering yang berbeda, 70 persen sampel yang diuji menunjukkan kadar benzena yang "terukur."

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Nov 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi pakai dry shampoo. (Foto: pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Benzena, bahan kimia penyebab kanker, dalam tingkat tinggi telah terdeteksi di lebih banyak merek dan produk dry shampoo, menurut laporan baru dari Valisure, sebuah laboratorium independen di Amerika Serikat (AS). Baru bulan lalu, sampo kering aerosol, termasuk beberapa produk Dove, Nexxus, Suave, TIGI, dan TRESemme, ditarik secara sukarela karena potensi adanya benzena.

Melansir CNN, Sabtu (5/11/2022), awal pekan ini, Valisure mengirim petisi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) di mana laboratorium tersebut menjelaskan bahwa di antara 148 batch dari 34 merek produk sampo kering yang berbeda, 70 persen sampel yang diuji menunjukkan kadar benzena yang "terukur."

Menurut laporan mereka, 11 sampel menunjukkan 10 kali lebih tinggi dari dua bagian per juta (ppm), batas FDA untuk obat-obatan. "Namun, sampo kering yang diuji bukanlah obat-obatan dan tidak mengandung bahan farmasi aktif untuk tujuan terapeutik," David Light, chief executive officer Valisure, dan Qian Wu, kepala analitik global Valisure, menulis di Permohonan Citizen FDA.

Mereka menyambung, "Karena itu, deteksi benzena yang signifikan dapat dianggap tidak dapat diterima. Lebih lanjut, Valisure menunjukkan data dari analisis benzena dengan mengambil sampel langsung dari udara yang terkontaminasi setelah menyemprotkan produk sampo kering, yang menunjukkan potensi paparan inhalasi jangka pendek dan jangka panjang terhadap benzena tingkat tinggi."

"Kehadiran karsinogen manusia dalam produk sampo kering yang secara teratur digunakan di dalam ruangan dan dalam volume besar membuat temuan ini sangat meresahkan," pihaknya mencatat.


Desakan Melalui Petisi

Ilustrasi memakai dry shampoo/https://unsplash.com/Element5 Digital

Petisi tersebut mendesak FDA untuk "segera meminta penarikan" pada batch produk yang mengandung benzena dan lebih menentukan batas kontaminasi bahan kimia aitu dalam produk lain. FDA biasanya membutuhkan waktu 180 hari untuk menanggapi petisi warga.

Petisi tersebut juga menyebutkan bahwa Valisure telah mendeteksi benzena dalam produk lain yang umum digunakan, termasuk pembersih tangan dan tabir surya tertentu. Dalam sebuah pernyataan, Church & Dwight, produsen produk rambut Batiste, mengatakan, "Keselamatan konsumen adalah yang paling penting."

"Ketika propelan dilaporkan jadi sumber benzena dalam produk yang ditarik dari pesaing, kami menghubungi pemasok propelan kami dan mengonfirmasi pada pemasok tersebut bahwa propelan yang digunakan dalam produk Batiste tidak mengandung benzena. Kami akan mengevaluasi laporan di pusat klaim baru-baru ini," katanya.

Merek perawatan rambut Not Your Mother's, yang tercantum dalam petisi, mengatakan pada CNN dalam sebuah pernyataan, "Keamanan konsumen kami adalah prioritas tertinggi kami. Kami prihatin dengan laporan yang baru-baru ini diterbitkan terkait kategori sampo kering, yang menimbulkan pertanyaan tentang kadar benzena yang terdeteksi dalam propelan yang digunakan dalam produk aerosol yang diproduksi pada atau sebelum musim gugur 2021."


Tidak Hanya Dry Shampoo

ilustrasi memakai sampo kering. Credits: pexels.com by Cottonbro

Mereka menyambung, "Laporannya tidak sama dengan data yang diberikan pemasok kami dan pengujian ketat yang sedang berlangsung untuk memastikan keamanan dan integritas produk kami. Tes ini tidak menunjukkan jumlah benzena yang dapat dilacak. Kami berkomitmen untuk evaluasi berkelanjutan demi memastikan keamanan dan kualitas terbaik dari semua produk kami."

Valisure mengatakan dalam rilis baru, "Deteksi kadar benzena yang tinggi dalam sampo kering harus jadi perhatian yang signifikan karena produk ini kemungkinan digunakan di dalam ruangan, di mana benzena dapat bertahan dan terhirup untuk waktu yang lama."

"Isu-isu ini dan lainnya yang diidentifikasi Valisure, termasuk deteksi benzena dalam produk semprotan tubuh, pembersih tangan, dan tabir surya, sangat menekankan pentingnya pengujian independen dan kebutuhannya untuk diintegrasikan lebih baik ke dalam rantai pasokan global yang semakin kompleks dan rentan," sambung mereka.

Tahun lalu, beberapa deodoran dan produk tabir surya ditarik kembali di pasar AS karena terdeteksi adanya benzena. Benzena terbentuk dari proses alami dan buatan manusia.

"Sumber benzena alami termasuk gunung berapi dan kebakaran hutan. Benzena juga merupakan bagian alami dari minyak mentah, bensin, dan asap rokok," menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. "Cara utama orang terpapar adalah dengan menghirup udara yang mengandung benzena," menurut American Cancer Society.


Bagaimana dengan di Indonesia?

Kantor pusat Unilever Indonesia. (dok. Unilever Indonesia)

Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Reri Indriani, menyebut pihaknya telah menginvestigasi laporan sampo kering mengandung benzena sejak beberapa bulan lalu.

"Hasilnya, produk-produk tersebut (sampo kering aerosol yang ditarik secara sukarela di AS bulan lalu) tidak ditemukan beredar di Indonesia," katanya saat dijumpai di bilangan Jakarta Pusat, 25 Oktober 2022.

Sementara itu, konsumen harus berhenti menggunakan produk sampo kering aerosol yang terdampak dan mengunjungi UnileverRecall.com untuk instruksi tentang cara menerima penggantian produk yang memenuhi syarat, kata FDA.

Tahun lalu, Procter & Gamble (PG) menarik lebih dari 30 produk perawatan rambut semprot aerosol, termasuk banyak sampo kering dan kondisioner kering, memperingatkan bahwa produk tersebut dapat mengandung benzena. Masih tahun lalu, P&G juga melakukan penarikan serupa untuk lebih dari selusin deodoran dan semprotan aerosol Old Spice dan Secret, dan memperingatkan bahwa produk tersebut juga dapat mengandung benzena.

Infografis Tips Perawatan Rambut di Masa Pandemi (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya