Liputan6.com, Jakarta Tokocrypto siap berkolaborasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk menekan perdagangan aset kripto berkedok MLM (Multi-level marketing) atau skema ponzi. Tindakan perdagangan yang melanggar akan merusak pertumbuhan industri.
Government Relation Manager Tokocrypto, Albert Endi Hartanto, mengatakan Tokocrypto selalu mendukung upaya regulator dalam hal ini Bappebti untuk mengambil tindakan tegas terhadap perdagangan aset kripto berkedok MLM dengan skema member get member. Aktivitas tersebut bisa merugikan platform Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang terdaftar resmi.
Advertisement
"Kami melihat aktivitas perdagangan aset kripto yang menyalahi aturan bisa merugikan pedagang aset kripto resmi yang terdaftar di Bappebti. Masyarakat pun tentu pihak yang paling dirugikan, karena kurangnya pengetahuan mereka. Kami tidak ingin kepercayaan masyarakat terhadap investasi aset kripto terciderai," kata Endi dalam siaran pers, dikutip Sabtu (5/11/2022).
Dalam laporan Bappebti banyak entitas yang marak menawarkan investasi perdagangan aset kripto dengan skema member get member untuk merekrut anggota baru. Entitas tersebut memberikan janji keuntungan yang konsisten dan hampir tanpa kerugian dari trading yang dilakukan.
Jika para anggota ingin mendapatkan keuntungan lebih, harus merekrut anggota baru sebagai downline mereka. Sebagai imbalan, anggota yang merekrut anggota baru akan mendapatkan bonus generasi.
Giatkan Edukasi
Untuk menekan perdagangan aset kripto ilegal yang merugikan perlu meningkatkan edukasi dan literasi. Endi mengungkap Tokocrypto selalu memberikan informasi yang jelas mengenai produk yang ditawarkan dan terus menggencarkan edukasi tata cara bertransaksi aset kripto yang benar dan aman.
Dengan industri yang masih baru dan stigma masyarakat tentang investasi kripto bisa membawa keuntungan dengan cepat, Tokocrypto tetap akan fokus pada penguatan edukasi. Melalui edukasi, Tokocrypto ingin menguatkan investasi kripto yang bertanggungjawab dan berkelanjutan di Indonesia.
“Fokus kami tetap pada edukasi dan literasi. Dua hal itu menjadi kunci untuk menyehatkan industri. Masyarakat bisa mengerti tentang investasi kripto secara menyeluruh dan bisa menghindari penipuan perdagangan kripto yang ilegal dan kerugian lainnya. Apalagi investasi kripto kini sedang diminati,” tutur Endi.
Berdasarkan riset CELIOS berjudul “Peran Aplikasi Multi-Aset terhadap Pertumbuhan Investor Ritel” yang dirilis tahun 2022, aset kripto telah menjadi produk investasi terbesar ketiga yang paling diminati investor ritel.
Dalam studi ini, ditemukan saat ini aset kripto merupakan produk investasi terpopuler setelah Reksadana dan Saham yang merupakan instrumen investasi yang telah dikenal sejak lama.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement