Ngetes Wuling Almaz Hybrid di Sirkuit Formula E, Begini Impresinya

Wuling Motors (Wuling) baru-baru ini mengajak media massa nasional, termasuk Liputan6.com, untuk menjajal Wuling Almaz Hybrid di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara

oleh Septian Pamungkas diperbarui 05 Nov 2022, 17:06 WIB
Wuling Almaz Hybrid. (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wuling Motors (Wuling) baru-baru ini mengajak media massa nasional, termasuk Liputan6.com, untuk menjajal Wuling Almaz Hybrid di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara. Dalam sesi test drive singkat ini, kami diberikan kesempatan melahap dua putaran di Sirkuit sepanjang 2,4 kilometer.

"Melalui aktivitas ini, rekan-rekan media bisa mendapatkan pengalaman setiap keunggulan Almaz Hybrid baik dari sisi performa, kenyamanan berkendara, serta inovasi canggih di aspek keselamatan berkendara," terang Dian Asmahani selaku Brand & Marketing Director Wuling Motors.

Demi keamanan dan keselamatan, sesi test drive dipandu oleh tim Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI). Lalu seperti apa impresi awal mengendarai Wuling Almaz Hybrid?

 

Ruang kabin Wuling Almaz Hybrid. (Septian/Liputan6.com)

Saat masuk ke kabin Almaz Hybrid, aura kemewahan dan rasa nyaman langsung terasa. Joknya cukup empuk dan materialnya halus. Dan asyiknya, pengaturan jok pengemudi menganut sistem elektrik sehingga pengemudi bisa mendapatkan posisi nyaman yang diinginkan dengan mudah.

Ketika akan memulai perjalanan, seperti ada yang berbeda. Benar saja, tuas persneling Almaz Hybrid ternyata berbeda dengan seri Almaz lainnya. Tidak hanya tuasnya saja yang berubah, sistem transmisi yang digunakan pun berbeda.

 

Tuas persneling Wuling Almaz Hybrid. (Septian/Liputan6.com)

Jika seri Almaz lainnya menggunakan transmisi otomatis CVT, Almaz Hybrid mengandalkan Dedicated Hybrid Transmission (DHT).

"Karena itu, kontrol transmisi juga tuasnya juga berbeda. Dan untuk posisi 'P' (Parking) menggunakan tombol, jadi lebih praktis. Kalau Almaz (sebelumnya) untuk memposisikan ke P masih digeser menggunakan tuas," jelas Danang Wiriatmoko, Product Planning Wuling Motors saat ditemui di lokasi acara.

Untuk menguji sistem hybrid, kami mencobanya saat di trek lurus. Dan kerja sistem hybrid mobil ini terasa saat mobil mulai berakselerasi. Tarikan terasa enteng sampai putaran menengah, setelahnya putaran mesin terasa flat. Meski demikian, untuk mencapai kecepatan 100 km/jam rasanya tak terlalu sulit

"Sistem hybrid ini secara akselerasi pasti akan terasa di kecepatan bawah sampai menengah karena pada kondisi itu motor listrik bekerja secara penuh," jelas Danang.

Meter cluster Wuling Almaz Hybrid. (Septian/Liputan6.com)

Saat melakukan pengereman maupun deselerasi, sistem regeneratif pada mobil inipun bekerja untuk mengisi daya baterai sebagai sumber tenaga penggerak motor listrik.

Sekadar informasi, Almaz Hybrid dibekali mesin bensin 2.000 cc berdaya 123 Tk dengan torsi 168 Nm, serta motor listrik berkekuatan 174 Tk dan torsi 320 Nm. Motor listrik tersebut ditenagai oleh baterai lithium-ion berkapasitas 1,8 kWh.

 


Menguji Handling

Wuling Almaz Hybrid melewati rintangan zig-zag. (ist)

Salah satu rintangan lain dalam sesi test drive ini adalah zig-zag. Di sini kami merasakan kelincahan Almaz Hybrid dalam bermanuver. Hasilnya, SUV ramah lingkungan ini cukup lincah dan stabil meski menggunakan suspensi belakang torsion beam.

Ya, suspensi ini berbeda dengan seri Almaz lainnya yang mengadopsi suspensi belakang independent. Wuling punya alasan mengapa mereka membedakan suspensi Almaz Hybrid.

"Paling utama karena space untuk tempat baterai di bagian belakang. Kelebihan torsion beam itu kan tidak makan ruang dan sistemnya lebih sederhana daripada independent suspension," jelas Danang.

"Torsion beam ini juga tidak secara signifikan memengaruhi kenyamanan berkendara dalam arti masih sangat aman dan umum digunakan oleh kendaraan di segmen ini. Selain itu suspensi ini juga minim part dan keuntungan buat konsumen karena maintenance free," tambahnya.

 

Wuling Almaz Hybrid. (Septian/Liputan6.com)

Dan untuk memberikan kesan lebih gagah, Almaz Hybrid memakai pelek 18 inci. Ukuran paling besar dibanding saudara-saudaranya yang mengenakan pelek 17 inci.

Dalam sesi test drive singkat ini kami juga sempat mencoba beberapa fitur yang juga telah diadopsi Almaz RS, seperti Internet of Vehicle (IoV), Advanced Driver Assistance System (ADAS), dan mengoperasikan Wuling Indonesia Command alias WIND.

Saat pengujian ADAS, fitur Adaptive Cruise Control diaktifkan dan berkendara mengikuti kecepatan kendaraan yang ada di depannya secara otomatis dengan bantuan fitur tersebut. Berkendara pun lebih aman berkat bantuan fitur Safe Distance Warning and Braking Assistance.

Mengenai konsumsi bahan bakar yang diklaim pabrikan bisa mencapai 19 km/liter, kami tidak dapat membuktikannya di sini. Bukan tidak mungkin kami akan membuktikannya dilain kesempatan saat unit tesnya sudah tersedia.

Soal harga, Wuling Almaz Hybrid ditawarkan dengan banderol Rp 470 juta On the Road Jakarta. Adapun pilihan warnya terdiri dari, Starry Black, Pristine White, Aurora Silver, dan Carnelian White.

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya