Liputan6.com, Labuhanbatu Utara Bupati Kabupaten Labuhanbatu Utara, Hendri Yanto Sitorus, menetapkan status Keadaan Darurat pasca-banjir melanda wilayahnya pada Kamis, 3 November 2022.
Keputusan itu tertuang dalam Surat Bupati Nomor 362/899/BPBD/2022 dan berlaku selama 1 bulan terhitung sejak Kamis, 3 November hingga Sabtu, 3 Desember 2022.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu Utara, banjir terjadi dipicu hujan deras disertai robohnya tanggul di area perumahan warga pada Rabu, 2 November 2022, pukul 23.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Banjir merendam 400 unit rumah warga di 2 kelurahan, Aek Kanopan dan Aek Kanopan Timur di Kecamatan Kualuh Hulu. Tinggi Muka Air (TMA) beragam, tercatat paling tinggi hingga 2 meter.
Sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) sempat mengungsi akibat terdampak peristiwa tersebut.
Saat kejadian, BPBD Labuhanbatu Utara berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Tagana, Dinas Kesehatan, Badan SAR, TNI/Polri, dan pihak terkait lainnya untuk melakukan evakuasi, pendataan, dan penanganan darurat bagi warga terdampak.
"Sudah surut (banjirnya). Pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumahnya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Labuhanbatu Utara, Jamil, Sabtu (5/11/2022).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Siaga dan Waspada
Meski sudah surut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu Utara diminta untuk tetap siaga dan waspada.
Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga Senin, 7 November 2022, sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan diguyur hujan sedang hingga lebat di malam hari.
Sedangkan laporan visual yang diterima BNPB, tim gabungan melakukan evakuasi dengan menggunakan perahu karet.
BPBD Kabupaten Labuhanbatu Utara bersama tim gabungan juga segera memberikan bantuan logistik kepada warga mengungsi yang terdampak peristiwa tersebut.
Advertisement
Imbauan Kepala BNPB
Kepala BNPB, Suharyanto, meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrem di akhir tahun.
Suharyanto juga meminta pemda untuk memastikan kembali kesiapan peralatan, perangkat, maupun personel.
"Siapkan personelnya, dilatih kemampuannya untuk lebih siaga menghadapi bencana," ujar Kepala BNPB dalam rapat koordinasi di Kepulauan Riau, beberapa hari lalu.
Selanjutnya, pemerintah daerah juga diminta memiliki rencana kontijensi yang harus diimplementasikan saat keadaan darurat.
Suharyanto juga mengingatkan kepala daerah agar secara berkala melakukan patroli rutin, khususnya di daerah aliran sungai dan lereng-lereng.
"Untuk melihat dan memonitor kondisi lapangan guna pencegahan dan mitigasi sebelum terjadi bencana," ucapnya.
Informasi Terpercaya
Khusus bagi masyarakat, apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka yang tinggal di bantaran sungai maupun lereng tebing agar mengungsi ke tempat lebih aman untuk sementara waktu.
Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, dan lintas instansi lainnya.
Advertisement