Tite Tak Bisa Tidur Nyenyak Pikirkan 26 Pemain Brasil di Piala Dunia 2022

Beberapa hari terakhir, Pelatih Timnas Brasil, Tite, mengaku tidak bisa tidur pulas karena gelisah memikirkan komposisi pemain Brasil di Piala Dunia 2022.

oleh Mohamad Taufik diperbarui 06 Nov 2022, 22:18 WIB
Tite telah menukangi Timnas Brasil sejak tahun 2016. Ia pernah membawa Selecao menyabet juara Copa America 2019. Sama dengan Louis van Gaal, Piala Dunia 2022 Qatar akan menjadi edisi terakhir pria 61 tahun itu. Tite diketahui saat ini menerima gaji sebanyak 3 juta pound per tahun. (AFP/Franck Fife)

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Brasil, Adenor Leonardo Bacchi alias Tite, mengaku tak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Piala Dunia 2022. Brasil jadi salah satu favorit kuat juara Piala Dunia 2022 di Qatar.

Tite rencananya akan mengumumkan daftar 26 pemain yang akan diboyong ke putaran final Piala Dunia 2022, dan itu yang membuatnya sekarang sulit tidur.

Jika boleh, Tite ingin membawa semua pemain terbaik Brasil tanpa batasan kuota. Namun, aturan membuatnya harus memilih minimal 23 pemain dan maksimal 26 pemain untuk skuat akhir yang dibawa ke Qatar 2022.

"Rasa cemas 'menemani' saya dan saya selalu bangun jam 4 pagi. Istri saya sudah terbiasa melihat saya gelisah di tempat tidur," ungkap Tite dinukil dari Mediaset, Sabtu 5 November 2022.

"Dia selalu menyuruh saya untuk tenang dan mencoba untuk lebih banyak tidur. Tetapi saya memikirkan itu (memilih 26 pemain) dan itu membuatku gelisah."

"Saya harus mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua orang yang pernah atau pernah menjadi bagian dari tim ini. Akan ada pilihan yang ditentukan oleh alasan teknis, tetapi saya respek kepada semua pemain," ujarnya.

Wajar jika Tite stres memikirkan pilihan terbaik dari sekian banyak pemain terbaik yang dimiliki Brasil. Pastinya ada banyak faktor yang dijadikan landasan Tite untuk menentukan 26 pemain Brasil di Piala Dunia 2022.

Timnas Brasil jadi favorit di Piala Dunia 2022, karena faktanya mereka adalah spesialis di Piala Dunia. Lima gelar juara dunia ditambah dukungan materi pemain mumpuni, jadi bukti nyata Selecao akan selalu berada di kelompok paling dekat dengan trofi.

 


Mundur setelah Piala Dunia 2022

Adenor Leonardo Bacchi, biasa dipanggil Tite, adalah seorang pelatih tim nasional Brasil. Tite yang tahun ini menginjak usia 60 tahun berhasil membawa Tim Samba berlaga di Piala Dunia 2022 dan tergabung di Grup G bersama Swiss, Serbia, dan Kamerun. (AFP/Karim Sahib)

Tite sendiri memastikan dia akan meninggalkan kursi pelatih Timnas Brasil setelah Piala Dunia 2022, terlepas dari apa pun pencapaian Selecao selama ekspedisi di Qatar.

Ketika Brasil tersingkir di babak perempat final Piala Dunia 2018 setelah dikandaskan Belgia, Tite sebenarnya sudah berniat mundur.

"Saya membicarakannya dengan keluarga dan setelah itu saya berubah pikiran (memilih bertahan). Empat tahun lagi terasa seperti selamanya bagi saya dan saya tidak tahu apakah budaya yang ada dalam sepak bola di Brasil memberikan saya kesabaran," katanya.

Tite memimpin Selecao sejak Agustus 2016 dan di bawah komandonya tim nasional Brail dalam 76 pertandingan, meraih 57 kemenangan, 18 seri dan 5 kekalahan.

Dia mempersembahkan gelar juara Copa America 2019 di kandang sendiri lewat kemenangan 3-1 atas Peru di final.

Tetapi Tite gagal memimpin Brasil mempertahankannya di Copa America 2021, di mana Selecao kembali jadi tuan rumah setelah Argentina dan Kolombia mundur sebagai tuan rumah bersama karena pandemi Covid-19.

Di final Copa America 2021, Brasil dikandaskan Argentina 0-1 dan publik sepak bola dunia menantikan, apakah dua kekuatan besar sepak bola Amerika Latin itu, bisa mematahkan dominasi Eropa sejak Piala Dunia 2006.

 


Incar Gelar Keenam

Brasil. Timnas Brasil lolos ke Qatar melalui kualifikasi Amerika Selatan yang sulit namun akhirnya sukses dengan status tak terkalahkan dengan menang 14 kali dari total 17 laga. Neymar, yang menjadi penyerang andalan pelatih Tite akan didukung oleh muka baru seperti Vinicius Junior, Raphinha, dan Antony yang akan bahu membahu mencetak gol ke gawang lawan. (AFP/Jorge Bernal)

Brasil membawa misi khusus dalam perebutan gelar juara Piala Dunia untuk keenam kali di Qatar nanti. Langkah Tim Samba tentu tak mudah karena akan menghadapi tim unggulan lainnya, seperti rival abadinya Argentina.

Brasil saat ini masih merupakan pemegang trofi terbanyak Piala Dunia. Total, Tim Samba meraih lima gelar Piala Dunia. Terakhir, mereka meraihnya pada Piala Dunia 2002 silam.

Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol, Brasil telah memainkan 17 pertandingan dengan menorehkan 45 poin dari 14 kemenangan dan tiga hasil imbang tanpa menelan kekalahan. Tim Samba menyegel juara grup babak kualifikasi, lebih unggul diatas dari Argentina sebagai runner-up grup.

Di Piala Dunia 2022 ini, Brasil tetap diisi barisan pemain bintang, seperti Neymar Jr, Vinicius Junior, Casemiro, Richarlison, Alisson Becker, dan sebagainya, sehingga tim ini bisa berbicara banyak hingga perebutan juara Piala Dunia 2022 mendatang.

Pada Piala Dunia 2022 Qatar yang berlangsung 21 November hingga 18 Desember nanti, Brasil masuk Grup G bersama Serbia, Swiss, dan Kamerun.

Menariknya, Serbia dan Swiss adalah dua tim yang dihadapi timnas Brasil pada Piala Dunia 2018 Rusia. Kala itu, Selecao bermain imbang 1-1 dengan Swiss, lalu bisa menaklukkan Serbia dengan skor 2-0.

"Semuanya sama (seperti grup yang kami hadapi di Rusia 2018), yang hilang hanyalah Kosta Rika," kata pelatih Brasil Tite soal hasil undian Grup G Piala Dunia 2022, dikutip dari SBS Sport.

Tite menambahkan, Swiss dan Serbia adalah dua tim yang harus diwaspadai. Begitu juga dengan Kamerun.

"Kita berbicara tentang Swiss dan Serbia, tim yang menghentikan Italia dan Portugal. Juga ada Kamerun, tim yang sangat kuat di Afrika. Kami harus meningkatkan permainan kami sendiri," ujar Tite menambahkan.

Jika melihat materi pemain, Brasil menjadi tim yang diunggulkan di Grup G Piala Dunia 2022. Namun, mereka tetap harus mewaspadai tim-tim lawan.

Swiss kerap membuat kejutan di turnamen-turnamen besar, sedangkan Serbia juga punya potensi untuk mengejutkan lawan-lawan mereka. Sementara itu, Kamerun merupakan salah satu kekuatan sepak bola Afrika.

 


Andalkan Neymar

Neymar. Sayap kiri Brasil berusia 30 tahun yang sejak awal musim 2017/2018 membela PSG usai meninggalkan Barcelona ini tercatat telah mengoleksi 121 caps bersama Tim Samba sejak melakukan debut pada 10 Agustus 2010. Total 75 gol dan 55 assist telah dicetaknya bersama Timnas Brasil yang akan berlaga di putaran final Piala Dunia 2022 Qatar. (AFP/Jung Yeon-je)

Cafu menilai hanya bintang Paris Saint-Germain Neymar Jr yang bisa menjadi pemain utama. Selebihnya belum bisa dipastikan. Sebab, memang cuma Neymar yang saat ini berpengaruh di klubnya. Cafu memberikan contoh, kiper Liverpool, Alisson Becker belum tentu bisa menjadi pemain utama.

"Bisakah kami memastikan Alisson akan memulai pertandingan ketika masih ada Ederson? Atau bahwa Weverton tidak akan bisa mendapatkan posisi di tim setelah gelarnya bersama Palmeiras? Satu-satunya pemain yang aman adalah Neymar, karena dia yang terbaik," ucap Cafu.

Tak sampai di situ, Cafu juga menilai Brasil saat ini memiliki banyak pemain muda yang sedang mengejar satu tempat pasti dalam skuad utama Brasil asuhan Tite. Meski tak meragukan kualitas Vinicius Junior dan Rodrygo Goes, Cafu menilai terlalu dini untuk menempatkan pemain tersebut dalam daftar pemain teratas dunia.

“Vini adalah masa depan sepak bola Brasil. Dia adalah pemain muda dengan kemungkinan paling besar. Tahun ini telah menunjukkan bahwa dia dapat mencapai lebih banyak. Terlalu dini untuk menempatkan dia di tiga pemain teratas dunia, tapi kita bisa membayangkan dia sampai di sana," jelasnya.

Neymar saat ini merupakan pemain yang berada di posisi kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa di bawah Pele. Dengan 74 gol yang diciptakan, dia hanya kurang tiga gol lagi untuk menyamai rekor gol terbanyak di timnas Brasil yang masih dipegang Pele (77 gol).

 


Jadwal Pertandingan Brasil

Brasil akan menghadapi Serbia pada laga pertama Grup G Piala Dunia 2022, kemudian dijajal Swiss, lawan yang bisa-bisa kembali menyulitkan seperti empat tahun lalu di Rusia, dan terakhir menghadapi Kamerun.

Jumat, 25 November 2022

02.00 WIB Brasil vs Serbia di Lusail Iconic Stadium

Senin, 28 November 2022

23.00 WIB Brasil vs Swiss di Stadium 974

Sabtu, 3 Desember 2022

02.00 WIB Brasil vs Kamerun di Lusail Iconic Stadium.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya