Ini Pemicu Gempa Sukabumi Magnitudo 4,6 Minggu Subuh Tadi

Gempa bumi berkekuatan M 4,6 mengguncang wilayah Sukabumi pada subuh tadi. BMKG memastikan, gempa yang berpusat di laut itu tidak berpotensi tsunami.

oleh Arie Nugraha diperbarui 06 Nov 2022, 06:41 WIB
Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,6 di kedalaman 37 km pada Minggu (6/11/2022) pukul 04.51 WIB subuh tadi.

Hingga pukul 05.25 WIB, hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Menurut Kepala Balai BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto, gempa yang terjadi di Sukabumi merupakan jenis gempabumi dangkal dipicu sesar aktif dasar laut di lempeng Eurasia (intraplate earthquake).

"Episenter terletak pada koordinat 7.76 LS dan 106.91 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km BaratDaya Kota Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 37 km," ujar Hartanto dalam siaran pers, Sabtu, 6 Oktober 2022.

Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, lindu ini dirasakan di wilayah Cipamingkis, Sindangbarang, Pameungpeuk, Agrabinta dengan skala intensitas III MMI.

Hartanto menjelaskan skala intensitas III MMI ini getaran gempa bumi dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Dilaporkan juga dari daerah Cigaru, Kabupaten Sukabumi dengan skala Intensitas II - III MMI. Dalam skala ini getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," kata Hartanto.

Sedangkan di Kota Sukabumi dan Pelabuhan Ratu terdeteksi gempabumi dengan skala intensitas II MMI. Getarannya dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hartanto mengimbau kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Hartanto meminta kepada masyarakat agar memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Hartanto. 


Antisipasi Gempa Bumi

Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.  


Saat dan Setelah Gempa

Sejumlah siswa berlindung di bawah meja saat simulasi bencana gempa dan tsunami di sebuah sekolah di Banda Aceh, Aceh, Rabu (9/10/2019). Simulasi dilakukan karena Aceh merupakan daerah rawan kedua bencana tersebut dan turut merusak bangunan sekolah. (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Saat Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya