10 Saham Catat Penguatan Terbesar pada 31 Oktober-4 November 2022, Ada PBRX hingga OMRE

Berikut 10 saham masuk top gainers pada 31 Oktober-4 November 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Nov 2022, 12:11 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun terbatas pada 31 Oktober-4 November 2022. Di tengah koreksi IHSG, 10 saham catat penguatan terbesar atau top gainers selama sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (6/11/2022), IHSG melemah tipis 0,15 persen ke posisi 7.045,52 pada pekan ini dari pekan lalu di posisi 7.056,04. Kapitalisasi pasar bursa susut 0,27 persen menjadi Rp 9.342,69 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.368,32 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 1,98 persen menjadi 1.195.583 transaksi selama sepekan dari pekan sebelumnya 1.219.787 transaksi.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi bursa terpangkas 6,35 persen menjadi 20,65 miliar saham dari 22,05 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 2,62 persen menjadi Rp 13,35 triliun dari Rp 13,01 triliun pada pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 186,50 miliar pada Jumat, 4 November 2022. Pada pekan ini, investor asing membukukan aksi beli saham sebesar Rp 636,83 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli saham sebesar Rp 80,42 triliun.

Pada pekan ini, mayoritas sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham yang melemah selama sepekan antara lain indeks sektor saham IDXindustry merosot 3,2 persen, dan catat koreksi terbesar. Kemudian indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 1,08 persen, indeks sektor saham iDXhealth melemah 1,74 persen, indeks sektor saham IDXfinance terpangkas 0,93 persen, indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,07 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur terpangkas 1,32 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,13 persen, indeks sektor saham IDXbasic bertambah 4,31 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 2,04 persen, indeks sektor saham IDXtechno bertambah 2,32 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 2,38 persen.

Selama sepekan, saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) memimpin penguatan dengan naik 73,08 persen. Diikuti indeks sektor saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) mendaki 59,35 persen dan saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) mendaki 56 persen.


10 Saham Top Gainers pada 31 Oktober-4 November 2022

Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut 10 saham masuk top gainers pada 31 Oktober-4 November 2022 dikutip dari data BEI:

1.PT Pan Brothers Tbk (PBRX)

Saham PBRX melambung 73,08 persen dari Rp 78 per saham menjadi Rp 135 per saham.

2.PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY)

Saham CLAY melambung 59,35 persen dari Rp 615 per saham menjadi Rp 980 per saham.

3.PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO)

Saham MPRO melambung 56 persen dari Rp 1.125 per saham menjadi Rp 1.755 per saham.

4.PT Sejahteraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)

Saham SRAJ melambung 55,12 persen dari Rp 332 per saham menjadi Rp 515 per saham.

5.PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO)

Saham PICO melambung 50,32 persen dari Rp 310 per saham menjadi Rp 466 per saham.

6.PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE)

Saham OMRE menanjak 45,33 persen menjadi Rp 715 per saham dari pekan lalu Rp 492 per saham.

7.PT Pakuan Tbk (UANG)

Saham UANG menanjak 41,74 persen menjadi Rp 635 per saham dari pekan lalu Rp 448 per saham.

8.PT Estee Gold Feet Tbk (EURO)

Saham EURO menanjak 36,56 persen menjadi Rp 127 per saham dari pekan lalu Rp 93 per saham.

9.PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS)

Saham WINS menanjak 32,61 persen menajdi Rp 366 per saham dari pekan lalu Rp 276 per saham.

10.PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS)

Saham TAYS menanjak 30,69 persen menjadi Rp 660 per saham dari pekan lalu Rp 505 per saham.


Kinerja IHSG pada 31 Oktober-4 November 2022

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 31 Oktober-4 November 2022. Analis menilai, IHSG masih dipengaruhi data ekonomi global dan domestik seperti inflasi.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (5/11/2022), IHSG turun tipis 0,15 persen ke posisi 7.045,52 pada 31 Oktober-4 November 2022. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 7.056,04. Kapitalisasi pasar bursa turun 0,27 persen menjadi Rp 9.342,69 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut susut Rp 25,6 triliun dari pekan lalu Rp 9.368,322 triliun.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 1,98 persen menjadi 1.195.583 transaksi selama sepekan dari 1.219.787 transaksi pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata volume transaksi bursa merosot 6,35 persen menjadi 20,651 miliar dari 22,052 miliar saham pada pekan lalu.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa menguat 2,62 persen menjadi Rp 13,35 triliun dari Rp 13,01 triliun pada pekan lalu.

 

 


Prediksi IHSG Pekan Depan

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi baik dari dalam dan luar negeri.

“Dari luar negeri kita dapat cermati laju inflasi yang masih tinggi di negara-negara Eropa dan naiknya suku bunga the Federal Reserve (the Fed) ke level 4 persen sesuai dengan estimasi konsensus, di samping itu, ada kenaikan imbal hasil UST note 10 years ke angka 4 persen,” ujar dia.

Sementara itu, Herditya menilai, investor pun masih khawatir dan mencermati akan kebijakan moneter the Fed yang akan semakin ketat dan agresif dalam membendung inflasi di Amerika Serikat (AS) dengan target 2 persen.

Dari dalam negeri, terdapat rilis data inflasi Oktober yang cenderung turun ke angka 5,71 persen YoY. Pada September 2022 tercatat 5,95 persen. “Dan juga masih adanya rilis kinerja emiten-emiten dalam negeri yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG,” ujar dia.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG berpotensi melemah. “Untuk sepekan ke depan, kami memperkirakan pergerakan IHSG cenderung volatile dan rawan koreksi dengan area support di 6.962 dan resistance di 7.128,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya