3 Fakta Gempa Magnitudo 4,6 yang Getarkan Sukabumi

Bermagnitudo 4,6, BMKG memastikan, gempa dengan kedalaman 37 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun, masyarakat diimbau mewaspadai potensi terjadinya gempa susulan.

oleh Maria Flora diperbarui 06 Nov 2022, 18:13 WIB
Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi menggetarkan wilayah Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Minggu (6/11/2022) pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan saat itu lindu berkekuatan magnitudo 4,6.

Meski guncangannya dirasakan ke sejumlah wilayah, namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan laman resminya, BMKG menyebut bahwa gempa terjadi pada pukul 04:51:15 WIB. Pusat lindu berada di laut dengan kedalaman 37 kilometer. 

Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 7,76 Lintang Selatan (LS) dan 106,91 Bujur Timur (BT). Atau lebih tepatnya terjadi di 93 km barat daya Sukabumi.

Lantas, hal apa yang memicu hingga gempa bumi tersebut terjadi?

Menurut Kepala Balai BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto, gempa yang terjadi di Sukabumi dipicu sesar aktif dasar laut di lempeng Eurasia (intraplate earthquake). Ada pun gempa berjenis gempa bumi dangkal.

Berikut sederet fakta gempa bumi mengguncang Sukabumi hari ini hingga getarannya terasa ke sejumlah wilayah: 


1. Sejumlah Wilayah Ikut Rasakan Getarannya

Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Saat gempa bumi menggetarkan wilayah Sukabumi, Cigaru ikut merasakannya dalam skala II-III MMI (Modified Mercalli Intensity). Sementara Sukabumi dan Pelabuhan Ratu merasakan dalam skala II MMI.

Sedangkan wilayah Cipamingkis, Sindangbarang, Pameungpeuk, dan Agrabinta ikut merasakan dalam skala III MMI. 

Skala II MMI adalah getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan skala III MMI adalah getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.


2. Tidak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Meski guncangannya dirasakan ke sejumlah wilayah, BMKG memastikan, gempa dengan kedalaman 37 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun, masyarakat diimbau mewaspadai potensi terjadinya gempa susulan.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Kepala Balai BMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hartanto.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Hartanto juga meminta kepada masyarakat agar memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.


3. Jenis Gempa Dangkal

Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Hartanto juga menjelaskan bahwa gempa yang terjadi di Sukabumi merupakan jenis gempabumi dangkal dipicu sesar aktif dasar laut di lempeng Eurasia (intraplate earthquake).  

"Episenter terletak pada koordinat 7.76 LS dan 106.91 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km BaratDaya Kota Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 37 km," ujar Hartanto dalam siaran pers, Sabtu, 6 Oktober 2022.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat. 

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya