Liputan6.com, Jakarta - Salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk, pada April 2022 resmi membeli Twitter seharga USD44 miliar atau setara dengan Rp690 triliun.
Sejak saat itu, banyak "aturan" ditetapkan bagi pengguna aplikasi Burung Biru tersebut. Seperti yang baru-baru ini terjadi, Elon Musk meluncurkan Twitter Blue.
Advertisement
Dikutip dari situs Help Twitter pada Senin, 7 November 2022, Twitter Blue adalah langganan bulanan yang memberi orang-orang yang paling terlibat di Twitter akses ekslusif ke fitur-fitur premium.
Dengan adanya aturan baru ini, pengguna Twitter terverifikasi atau sudah centang biru, diharuskan membayar USD7,99 atau setara Rp125 ribu per bulan sebagai biaya berlangganan.
Nantinya tidak akan lagi akun bots, iklan-iklan tak jelas, dan mengembalikan Twitter sesuai marwahnya.
"Twitter harus menjadi sumber informasi paling akurat tentang dunia. Itulah misi kami," kicau Elon Musk di Twitter.
"Komitmen saya terhadap kebebasan berbicara, bahkan meluas hingga tidak melarang akun yang mengikuti saya, meskipun itu merupakan risiko keselamatan pribadi secara langsung," dia menambahkan.
Menurut Elon Musk, pemilik akun Twitter centang biru adalah orang yang memiliki kekuatan sehingga layak membayar biaya bulanan sebagaimana yang telah ditetapkan.
"Dapatkan Twitter Blue jika Anda mendaftar sekarang. Tanda centang biru adalah kekuatan untuk rakyat. Akun Anda akan mendapatkan tanda centang biru, sama seperti selebritas, perusahaan, dan politisi yang Anda ikuti," tulis Elon dikutip TMZ pada Senin, 7 November 2022.
Selain itu, Twitter juga berjanji untuk mengizinkan pengguna Twitter centang biru menggunggah video berdurasi panjang dan memberi mereka peringkat prioritas untuk konten berkualitas dalam bentuk search (pencarian), replies (balasan), dan mention (sebutan)
Elon Musk berharap bahwa dengan membebankan biaya bulanan ke pengguna, dia dapat mengimbangi kerugian besar yang diperolehnya sejak pembelian besar-besaran Twitter pada akhir Oktober.
Menjajikan Prioritas
Terkait biaya bulanan untuk akun centang biru, Elon Musk menyebut disesuaikan dengan daya beli konsumen di negara tersebut.
Kebijakan ini tentu saja mengundang pro dan kontra pengguna Twitter. Sekali pun Sang Miliader menjanjikan banyak keuntungan dari biaya langganan Twitter Blue ini.
Dikutip dai Engadget disebutkan bahwa berbagai fitur berbayar di akun centang biru ini dianggap Elon Musk sebagai sesuatu yang penting untuk menghalau spam dan penipun yang kerap muncul di Twitter.
Nantinya, akun yang bercentang biru akan lebih dulu muncul di permukaan Twitter saat dicari atau dalam sebuah komentar.
Advertisement
Fitur Centang Biru yang Tidak Support Content Creator
Dijelaskan Elon, fitur centang biru adlaah bentuk dukungan untuk para pembuat konten atau conten creator.
Sebab, dengan mereka berlangganan Twitter Blue, secara otomatis konten-konten yang mereka hasilkan akan menjadi prioritas. Dan, akan ditampilkan di laman utama serta pencarian teratas.
Alih-alih mendukung para pembuat konten, salah seorang conten creator, Nibellion yang terkenal akan konten gim, menganggap kebijakan tersebut hanya untuk keuntungan pribadi semata.
"Saya telah salah menghitung nilai aktivitas Twitter saya dan menyadari bahwa tidak ada yang layak didukung dengan sendirinya bagi sebagian besar orang," kata Nibel dikutip dari engadget pada Senin, 7 November 2022.
Sebenarnya, akun-akun seperti Nibel merupakan salah satu sumber kehidupan Twitter, karena menyumbang lebih dari 97 persen kicauan yang ada di platform tersebut.
Tetapi dengan kebijakan Elon Musk yang kontroversial, dianggap dapat mematikan beberapa akun yang mempunyai andil besar di Twitter.
Centang Biru Agar Menghindari Scam
Twitter Blue ini bertujuan untuk verifikasi tentang keaslian akun dan menghindari penipuan yang telah ada lama di Twitter.
Karena Twitter tidak memiliki kebijakan nama asli, logo centang biru yang berada di sebelah nama dapat membantu membedakan apakah sebuah akun milik orang atau entitas yang namanya ada di bagian atas.
"Lencana terverifikasi berwarna biru di Twitter memungkinkan orang tahu bahwa akun yang menarik perhatian publik adalah asli," dikutip Help Twitter.
Alasan centang biru dikenakan biaya karena sebagian tokoh terkenal layaknya selebritas, atau pejabat publik memiliki risiko yang lebih tinggi jika tidak memverifikasi orang-orang tersebut.
"Verifikasi tidak pernah dimaksudkan untuk menyampaikan status," kata Nu Wexler, seorang konsultan kebijakan dan mantan perwakilan komunikasi kebijakan di Twitter.
"Itu hanyalah cara bagi Twitter untuk mengatasi upaya peniruan," dia menambahkan.
Advertisement