Liputan6.com, Jakarta - JavaMiFi memperkenalkan produk baru bernama eSIM Traveling, yang diklaim sebagai solusi bagi para traveler Indonesia yang ingin tetap bisa berinternet ketika melancong ke luar negeri.
Sehubungan pandemi Covid-19 yang kini sudah mulai mereda, sejumlah lokasi wissta di berbagai negara pun turut dibuka untuk menarik para traveler, termasuk pelancong Tanah Air.
Advertisement
Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi bagi warga yang bepergian ke luar negeri. Salah satunya adalah terkait koneksi internet.
Biasanya, pelancong memilih untuk menggunakan kartu SIM lokal negara yang akan dikunjungi agar dapat mengakses internet.
Contohnya, kamu yang ingin ke Amerika Serikat maka harus membeli kartu SIM dari operator AT&T, Verizon, atau T-Mobile.
Lah, tetapi kita bisa pakai roaming dari kartu yang dipakai saat ini. Memang, tetapi tentunya biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit.
Andintya Maris selaku CEO JavaMiFi mengatakan, eSIM Traveling hadir sebagai solusi bagi traveler Indonesia yang ingin tetap berinternetan di luar negeri tanpa harus ribet.
"eSIM Traveling lahri sebagai solusi dimana banyak traveler terkendala bahasa dengan Customer Service provider negara tujuan, dan paket data roaming internetnya terbatas," kata Andintya dalam keterangan resminya.
Dia menyebutkan, mayoritas pengguna iPhone sangat antusias tentang eSIM ini. "Sejak diluncurkan 14 September 2022 lalu, sudah ada ribuan pengguna iPhone memakai eSIM Traveling by JavaMiFi."
“Karena pemakaian teknologi eSIM ini sangat mudah, pengguna hanya tinggal scan QR Code, sudah bisa langsung connect. Tanpa antre, tanpa registrasi." terangnya.
Meskipun saat ini belum semua jenis dan brand HP Android dan iOS bisa menggunakan eSIM, diharapkan kedepannya eSIM Traveling ini juga bisa digunakan untuk semua ponsel di masa depan.
Keuntungan Pakai eSIM Traveling
Lebih lanjut, teknologi eSIM memang dinilai lebih seamless dan aman, apalagi di saat pengguna melakukan perjalanan ke luar negeri.
Adapun perbedaan antara eSIM Lokal yang sudah lebih dulu beredar dan eSIM Traveling keluaran terbaru dari JavaMiFi:
1. eSIM Lokal, terbatas hanya bisa digunakan untuk satu negara saja
2. eSIM Traveling, digunakan di berbagai negara dengan eSIM yang sama.
Kelebihan eSIM JavaMiFi
– Simple, tanpa SIM Card fisik
– eSIM khusus untuk ke luar negeri
– Bisa connect 100+ negara
– Langsung aktif
– Kuota unlimited
eSIM Traveling dari JavaMiFi bisa diperoleh dengan mudah, pengguna dapat memesan melalui situs web resmi atau official shop JavaSIM di berbagai marketplace yang ada.
Nanti, eSIM akan dikirimkan dalam bentuk QR Code melalui e-mail pengguna. Untuk mengaktifkan eSIM, pengguna hanya tinggal melakukan scan barcode lalu mengikuti petunjuk autentikasinya dan selesai.
Saat ini, layanan eSIM dari JavaSIM telah terhubung ke lebih dari 100 negara sehingga pengguna bisa menikmati kemudahan akses internet di mana pun dan kapan pun.
Advertisement
Perkembangan eSIM
Lebih dari 14 miliar perangkat eSIM akan dikirimkan antara tahun 2021 dan 2030, mencakup semua faktor bentuk seperti eSIM berbasis perangkat keras (eUICC), iSIM (iUICC), nuSIM dan Soft SIM. Demikian menurut laporan eSIM Devices Market Outlook terbaru dari Counterpoint.
Penyerapan eSIM siap untuk tumbuh di seluruh perangkat yang terhubung selama dekade berikutnya, berkat fleksibilitas, efisiensi biaya, keamanan, dan segudang manfaat lain yang ditawarkan oleh teknologi tersebut.
Pada tahun 2021, lebih dari 350 juta perangkat keras berkemampuan eSIM dikirimkan di berbagai kategori seperti smartphone, jam tangan pintar, tablet, modul IoT, dan mobil yang terhubung.
Dalam lima tahun ke depan, eSIM berbasis perangkat keras (eUICC) akan tetap menjadi form-factor eSIM yang dominan dan akan mencakup lebih dari setengah pengiriman.
Pada 2022, menurut Counterpoint, kita akan menyaksikan permulaan form-factor iSIM (iUICC), yang merupakan SIM terintegrasi ke dalam chipset (SoC) dan menawarkan banyak manfaat.
"Namun, iSIM (iUICC) akan tumbuh paling cepat saat para pemangku kepentingan industri bergerak maju bersama untuk menawarkan dukungan menyeluruh dari perspektif pemberdayaan dan manajemen SIM akhir tahun ini," tutur Neil.
(Ysl/Isk)