Prestasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Tak Pernah di Bawah 5 Persen pasca Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen (yoy).

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2022, 13:17 WIB
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen (yoy).

Capaian ini memperpanjang tren pemulihan ekonomi secara tahunan yang konsisten tumbuh selama 4 kuartal berturut-turut meski masih dalam suasana pandemi Covid-19.

"Kalau diperhatikan tren pertumbuhan ekonomi tahunan meningkat persisten selama empat kuartal berturut-turut di atas 5 persen sejak kuartal IV 2021," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2021 tercatat 5,02 persen. Lalu 5,02 persen di kuartal I-2022, 5,45 persen di kuartal II-2022 dan 5,72 persen di kuartal III-2022.

Berdasarkan data tersebut kata Margo, menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin kuat. Hal ini pun dinilai positif bagi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.

"Ini prestasi di tengah terpaan kondisi global, bisa menjaga ekonomi dan trennya menguat," terang Margo.

 


Pendorong Ekonomi

Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tren pemulihan ekonomi tersebut ditopang oleh sejumlah sektor unggulan Indonesia. Mulai dari industri, pertambangan, pertanian, dan konstruksi.

"Itu adalah empat sektor utama penopang ekonomi Indonesia," kata dia.

Di kuartal III ini, sektor industri memiliki kontribusi 17,88 persen dan sektor pertambangan berkontribusi 13,47 persen. Kemudian sektor Pertanian berkontribusi 12,91 persen, sektor perdagangan berkontribusi 12,74 persen, dan sektor konstruksi berkontribusi 9,45 persen.

Dilihat dari sisi pertumbuhannya, Margo mengatakan seluruh sektor mengalami pertumbuhan kecuali di sektor jasa kesehatan. Sektor jasa kesehatan di kuartal III mengalami kontraksi sebesar 1,74 persen.

Turunnya kontribusi sektor kesehatan karena pencarian dari insentif kesehatan di periode ini lebih rendah dibandingkan triwulan III-201 atau secara tahunan.

"Juga karena ada penurunan insentif pada kesehatan baik secara yoy, ctc maupun qtq ini yang menyebabkan bawa jasa kesehatan mengalami kontraksi di kuartal III-2022," pungkasnya.

 


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2022 Sentuh 5,72 Persen, Pendorong Masih Pulau Jawa

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal III 2022. Sejauh ini terlihat bahwa pemulihan ekonomi Indonesia masih terus berlangsung dan semakin menguat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, ekonomi Indonesia kuartal III 2022 terhadap triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen (y-on-y).

“Pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 tumbuh 5,72 persen kalau dibandingkan kuartal III 2021. Tren pertumbuhan ekonomi tahunan semakin kuat dan menuju pemulihan,” ucap Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor BPS Senin (7/11/2022).

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,81 persen.

Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,64 persen.

Secara spasial, perekonomian Indonesia pada triwulan III 2022 mengalami peningkatan di seluruh provinsi, dimana kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar 56,30 persen dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,76 persen (y-on-y).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya