Jet Tempur Arab Saudi F-15 Kecelakaan, Pilot Selamat Pakai Kursi Lontar

Jet tempur Angkatan Udara Royal Saudi F-15 jatuh di area pelatihan Pangkalan Udara King Abdulaziz karena kerusakan teknis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Nov 2022, 14:30 WIB
Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)

Liputan6.com, Riyadh - Jet tempur Angkatan Udara Royal Saudi F-15 jatuh di area pelatihan Pangkalan Udara King Abdulaziz karena kerusakan teknis.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara resmi dari Brigadir Jenderal Kementerian Pertahanan Turki Al Maliki mengatakan pada Senin.

Crew dari jet tempur itu terdiri dari dua petugas.

Dikutip dari laman khaleejtimes, Senin (7/11/2022) kedua crew itu selamat dari kecelakaan setelah menggunakan kursi ejektor mereka, tulis Saudi Press Agency (SPA) mengutip kata juru bicara itu.

"Tidak ada cedera atau kerusakan ground yang dilaporkan," kata juru bicara kementerian di Arab Saudi tersebut.

"Komite investigasi telah memulai tugasnya untuk mengungkap rincian dan alasan di balik kejadian ini," kata SPA.

Jet Tempur Tipe MiG-29 Milik Rusia Kecelakaan, Pilot Dilaporkan Tewas

Sebuah jet tempur tipe MiG-29 milik Rusia mengalami kecelakaan pada Rabu (18/8) dalam penerbangan terjadwal di Wilayah Astrakhan barat daya, media lokal melaporkan.

"Pada 18 Agustus 2021, sebuah pesawat MiG-29 jatuh selama penerbangan di Wilayah Astrakhan, Rusia," lapor Sputnik, mengutip keterangan dari pihak yang berada di Distrik Militer Selatan Rusia.

"Pesawat itu jatuh di tempat sepi di wilayah pegunungan Ashuluk," tambahnya, demikian dikutip dari laman Xinhua, Kamis (19/8/2021).

Penerbangan itu dilakukan tanpa amunisi dan pilot dilaporkan meninggal, katanya.

Sebuah komisi dari Komando Tinggi Pasukan Dirgantara dikirim ke lokasi kecelakaan untuk mencari tahu penyebab kecelakaan itu, tambahnya.


Pesawat Rusia dengan 18 Penumpang Ternyata Selamat

Ilustrasi suasana dalam pesawat. (dok. StockSnap/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Pada Juli 2021, sebuah pesawat milik Rusia dinyatakan hilang. Namun tak lama, pejabat darurat Rusia mengatakan mereka telah menemukan pesawat yang hilang di Siberia tersebut, dan menyatakan bahwa seluruh 18 penumpang dan awaknya masih hidup.

Kementerian Situasi Darurat Federasi Rusia sebelumnya mengatakan pesawat An-28 menghilang di wilayah Tomsk di Siberia barat pada Jumat (16/7). 

Menurut laporan ABC, pesawat An-28 adalah turboprop jarak pendek kecil yang dirancang Soviet yang digunakan oleh banyak kapal induk kecil di seluruh Rusia dan beberapa negara lain.

Pesawat yang dioperasikan oleh SiLA, sebuah maskapai penerbangan kecil yang menawarkan penerbangan regional di Siberia sebelumnya dilaporkan hilang saat terbang dari Kota Kedrovy ke Kota Tomsk.

Tapi pesawat itu ditemukan setelah helikopter dikirim untuk mencarinya.

Kementerian tersebut mengatakan semua 18 orang di dalamnya selamat dan telah dievakuasi dari lokasi.


Pesawat Jatuh di Taiwan, Ayah dan Anak Tewas

Ilustrasi pesawat (Pixabay)

 Insiden pesawat jatuh di Taiwan mengakibatkan kematian dua orang laki-laki. Korban kecelakaan pesawat itu adalah ayah dan anak.

Pesawat nahas itu merupakan jenis light aircraft. Menurut laporan Taiwan News, Senin (8/8/2022), media nasional menyebut korban adalah pilot bermarga Chu berusia 61 tahun, dan putranya berusia 27 tahun. Penyebab kecelakaan belum diketahui.

Insiden itu terjadi pada Sabtu 6 Agustus di Kabupaten Pingtung. Berdasarkan video yang beredar, kejadian terjadi di tengah ladang, bukan pemukiman warga. Bagian tengah pesawat gosong dan hancur. Hanya bagian ekor yang masih terlihat jelas.

Biro Pelayanan Kebakaran dan Gawat Darurat di Kabupaten Pingtung mendapat laporan pesawat jatuh pada pukul 17.48 waktu setempat. Petugas langsung mengerahkan 12 kendaraan dan 22 pemadam dan penolong.

 


Pengalaman Pilot

Ilustrasi penumpang pesawat. (dok. RyanMcGuire/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Asap putih pekat membumbung tinggi di tempat kejadian. Regu tersebut berhasil memadamkan api dan menemukan jenazah bapak dan anak tersebut. Di sekitar puing-puing pesawat, petugas tampak bekerja tanpa dikerubungi warga yang ingin menonton.

Seorang pilot yang namanya tak ingin disebutkan berkata bahwa Chu hobi terbang sejak muda. Sebelum pensiun, ia bekerja sebagai perakit model remot kontrol.

Chu memiliki pengalaman selama 20 tahun sebagai pilot. Sementara, anaknya diajak untuk terbang baru-baru ini saja.

Pihak berwenang di Taiwan saat ini masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan. 

Infografis Cat Biru Berganti Merah Pesawat Kepresidenan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya