Liputan6.com, Jakarta- Belakangan ini ARMY dikejutkan oleh beberapa hal tentang Jin BTS. Selain karena profesionalitasnya yang luar biasa, Jin juga dianggap rela berkorban demi ARMY.
Pertama, karena Jin yang tidak kuat berada di cuaca dingin tiba-tiba mengumumkan keberangkatannya untuk wamil di musim dingin.
Advertisement
Setelah pengumuman resmi wamil BTS dari BigHit Music, Jin pada 28 Oktober berbagi cerita kepada ARMY di livenya.
“Aku awalnya berencana untuk mendaftar wamil pada Juni. Tapi, demi ARMY, aku menunggu hingga Oktober. Aku tidak ingin tampil dengan air mata ARMY. Maka, pengumuman pendaftaran wamil ditunda hingga selesai konser di Busan,” ungkap Jin.
Jin juga mengatakan bahwa ia sempat berpikir haruskah ia mementingkan penggemar dan berangkat wamil saat musim dingin, atau ia tidak tampil dan berangkat wamil sebelum musim dingin. Pasalnya, Jin mengatakan bahwa ia tidak tahan di cuaca dingin. Tetapi, ia bisa tahan di cuaca panas,
Namun akhirnya, ia memilih untuk memprioritaskan penggemarnya.
Selain itu, selama konser di Busan juga Jin sempat mengatakan terkait penampilannya yang kurang maksimal karena ia ‘sakit tenggorokan’.
Baru-baru ini, ARMY mengetahui bahwa ‘sakit tenggorokan’ yang Jin maksud saat konser di Busan adalah epiglotitis.
Sebuah video behind the scene pemotretan album dari single “The Astronaut” Jin mengungkap semuanya. Dalam video tersebut, Jin meminta maaf pada ARMY dan Staff di sana bahwa ia tidak bisa banyak berbicara. Penyakit tersebut dia derita sejak sebelum tampil di konser Yet To Come di Busan.
“Aku terjangkit epiglotitis beberapa waktu lalu. Maka dari itu, mohon maaf aku tidak bisa banyak berbicara kali ini,” ujar Jin dalam video behind the scene pemotretan “The Astronaut”.
Hal tersebut sontak memancing berbagai reaksi dari ARMY. Mengingat, epiglotitis adalah penyakit yang cukup parah.
Fans Emosional
Mengingat apa yang dialami Jin selama ini, banyak ARMY yang emosional dan mengakui seberapa hebat Jin.
Fakta bahwa Jin memang ingin mengadakan konser gratis untuk ARMY juga membuat ARMY bersedih. Pasalnya, Jin tampil di konser yang selama ini ia impikan membawa beberapa kesulitan yang menyangkut ARMY.
Banyak ARMY yang mengetahui seberapa parahnya epiglotitis dan memperhatikan bahwa selama penampilannya di Busan, Jin sangat bekerja keras.
Namun, di tengah kesulitan itu, Jin masih merilis lagu ‘selamat tinggal’ untuk ARMY yaitu The Astronaut. Masih bisa tampil dengan baik di konser Yet To Come in Busan. Serta banyak berbincang dengan ARMY di livenya beberapa waktu lalu.
Jin bahkan masih bisa membuat berbagai candaan walaupun ia sedang tidak baik-baik saja. Bahkan di video behind the scene tersebut, Jin terus menambahkan komentar-komentar lucu di setiap scene-nya karena ia tidak bisa banyak berbicara.
Advertisement
Seberapa Parah Epiglotitis?
Epiglottitis atau epiglotitis adalah peradangan epiglotis yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lainnya, seperti trauma fisik. Epiglotis yang parah dan bengkak dapat menyumbat jalan napas, menyebabkan kesulitan bernapas berat. Hal ini bisa berakibat fatal.
Epiglotis adalah flap tulang rawan di dasar lidah. Ketika seseorang menelan, epiglotis menghentikan makanan padat dan cairan agar tidak turun ke bawah melalui kotak suara dan batang tenggorokan menuju paru-paru.
Epiglottitis adalah keadaan darurat medis karena dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang serius, seperti dikutip dari medical news today.
Epiglottitis terkadang dapat menyebabkan batang tenggorokan menutup sepenuhnya hingga orang tersebut tidak dapat bernapas.
Maka dari itu, di konser BTS Yet to Come in Busan, ada fans yang memperhatikan bahwa Jin kesulitan bernapas. Jin juga mengaku ia mendapatkan penanganan medis untuk sakitnya saat itu hingga ia kesulitan untuk bernyanyi.
Bagaimana Perawatannya?
Seseorang dengan diagnosis epiglottitis harus mendapatkan perawatan medis.
Hal pertama yang dilakukan tim medis biasanya akan memastikan jalan napas pasien dapat berjalan normal dan mendapatkan oksigen yang cukup.
Jika masker oksigen tidak cukup, dokter dapat memasukan selang agar oksigen dapat masuk ke paru-paru.
Jika kasusnya parah, orang tersebut memerlukan trakeostomi atau krikotiroidotomi. Hal tersebut merupakan prosedur di mana tabung pernapasan ditempatkan melalui leher penderita dan masuk ke tenggorokannya melalui epiglotis.
Dokter juga akan memberikan antibiotik.
Namun, jangan khawatir, penanganan dokter akan sesuai dengan tingkat keparahan pasien. Tes akan menunjukkan dengan tepat jenis infeksi apa yang dimiliki oleh seorang pasien. Pasien juga akan mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Menurut Koalisi Aksi Imunisasi, 50-65 persen infeksi menyebabkan meningitis, dan 17 persen menyebabkan epiglottitis.
Advertisement