Ekonomi Bali Sudah Pulih, G20 Jadi Penopangnya

Sepanjang tahun 2022 ini banyak kegiatan bertaraf internasional yang merupakan rangkaian dari Presidensi G20 Indonesia yang berlangsung di Bali dan Nusa Tenggara.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2022, 21:35 WIB
Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali (dok: Ilyas)

Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6,69 persen di kuartal III 2022. Angka ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,72 persen untuk periode yang sama.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mencatat, pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara ini mampu tumbuh tinggi sebagai dampak dari diselenggaranya berbagai kegiatan Presidensi G20.

"Pertumbuhan di Bali-Nusra 6,69 persen dengan andil dari Bali sebesar 3,69 persen," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Margo menjelaskan dilihat dari sumber pertumbuhan utama di Bali ini ditopang dari sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum, dan sektor transportasi pergudangan.

"Ini mudah dipahami karena ada pelonggaran mobilitas dan berbagai event internasional. Makanya kontribusinya tinggi," kata Margo.

Meski telah mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, Margo mengatakan pertumbuhan ekonomi di Bali masih lebih rendah dari posisi sebelum terjadi pandemi.

Berdasarkan data BPS, ekonomi di Pulau Dewata ini pada kuartal I-2022 terkontraksi 2,93 persen. Kemudian di kuartal II-2022 tercatat tumbuh 3,05 persen. Sedangkan di kuartal III-2022 tumbuh 3,69 persen.

"Di Bali ini PDRB kuartal I-II 2022 ini masih dibawah periode yang sama di 2019 atau sebelum pandemi," kata dia.

Adapun sektor pendorong pemulihan ekonomi disumbang dari penyediaan akomodasi dan makan-minum serta karena perbaikan mobilitas.

Tak hanya itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga berkontribusi. Mengingat di sepanjang tahun 2022 ini banyak kegiatan bertaraf internasional yang merupakan rangkaian dari Presidensi G20 Indonesia yang berlangsung di Bali dan Nusa Tenggara.

"Kunjungan wisman meningkat signifikan karena ada event internasional di Bali," kata dia mengakhiri.


Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72 Persen di Kuartal III 2022

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 mencapai 5,72 persen (year on year/yoy). Sedangkan jika dihitung secara kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 1,81 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, ekonomi Indonesia tumbuh cukup impresif sebesar 5,72 persen pada kuartal III 2022 di tengah tantangan ekonomi global berupa inflasi dan ancaman resesi.

Hal ini menandakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat.

“Pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 tumbuh 5,72 persen kalau dibandingkan kuartal III-2021.Tren pertumbuhan ekonomi tahunan semakin kuat dan menuju pemulihan,” ucap Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor BPS Senin (7/11/2022).

Sedangkan secara komulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I hingga III 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 tumbuh 5,4 persen.

 


Menko Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6 persen di Kuartal III 2022

Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di jalur optimis dan diperlihatkan melalui beberapa leading indicator yang meneruskan tren positifnya.

Pada bulan Oktober 2022, PMI Manufaktur Indonesia masih berada dalam zona ekspansif di level 51,8, sementara Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga masih menunjukkan persepsi konsumen yang ekspansif di level 117,2.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga dapat mencapai 5,6 persen (yoy) atau bahkan lebih tinggi.

Sementara itu, inflasi pada bulan Oktober 2022 juga mengalami penurunan menjadi 5,71 persen (yoy) dibandingkan inflasi pada bulan September 2022 yang tercatat sebesar 5,95 persen (yoy).

“Indonesia memiliki situasi yang berbeda dengan negara lain. Fundamental ekonomi Indonesia kuat. Tahun depan, defisit APBN kurang dari 3 persen,” ungkap Menko Airlangga.

Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga secara virtual dalam kegiatan Global Town Hall 2022, Sabtu (5/10). Diskusi marathon Global Town Hall 2022 sendiri digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Global Citizen dan mengambil tema Sustaining Peace and Development in a Divided World.

Acara tersebut melibatkan peserta dari 112 negara dan termasuk 105 mitra serta menghadirkan pemimpin dunia, aktivis, hingga para pengambil kebijakan yang akan membangun jejaring dan diskusi untuk menciptakan perubahan di seluruh dunia.

Dalam kegiatan tersebut, Menko Airlangga hadir menjadi pembicara pada sesi yang berjudul Dear G20 Leaders: Hope and Suggestions from the Grassroots.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya