Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong agar Indonesia menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik dunia. Tidak hanya segmen mobil, tapi juga segmen motor yang juga memiliki proyeksi cukup cerah di pasar ramah lingkungan.
Bahkan saat ini, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sejumlah pabrikan otomotif tengah antre untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya untuk membangun industri sepeda motor listrik.
Advertisement
Antrian investor dari luar negeri ini, di luar dari 35 pabrikan yang siap memproduksi sepeda motor listrik di Indonesia.
"Banyak yang baru, termasuk ini (Ion Mobility). Ini kan belum kita hitung dari 35 itu, dan banyak sekali perusahan lain yang sudah memberikan proposal kepada kami akan investasi untuk membangun motor listrik di Indonesia," kata Menperin, saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Agus menambahkan, pabrikan otomotif yang hendak investasi di Indonesia, berasal dari berbagai macam negara. Meskipun belum merinci satu per satu, namun pabrikan ini tergiur dengan kemudahan yang ditawarkan UU Cipta Kerja.
"Tapi pabrikan lokal juga ada, kemarin saya berkunjung ke Viar (Motor Indonesia) di Semarang. Pabrik elektronik Polytron juga sudah mulai membangun, sudah mulai produksi motor listrik. Jadi ada beberapa yang memang local company, jadi ada beberapa," bebernya.
Minat tersebut datang lantaran Indonesia disebutnya punya potensi pasar konsumen motor listrik yang sangat besar.
"Karena memang potensi dari marketnya sangat besar, dari penjualan roda empat dibanding roda dua, 1:6. Jadi tinggi sekali dan mereka tahu dan paham, mereka juga paham keseriusan pemerintah untuk transformasi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik," tuturnya.
AISI Usahakan Produksi 2 Juta Motor Listrik pada 2025 Sesuai Target Jokowi
Presiden Joko Widodo telah menargetkan produksi 2 juta sepeda motor listrik pada 2025. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman mengatakan, pihaknya akan tetap berusaha untuk bisa mencapai target yang dicanangkan orang nomor satu di negara ini.
"Kita selalu berusahan untuk mencapai itu. Tapi, kembali lagi, sejauh mana masyarakat bisa menerima dengan cepat," jelas Loman saat ditemui di gelaran IMOS 2022, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022).
Lanjut pria yang juga menjabat sebagai Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM), sepeda motor listrik yang merupakan teknologi baru, membutuhkan waktu untuk bisa diterima masyarakat luas.
Dengan melihat kondisi tersebut, lalu apakah AISI melihat target yang diberikan Presiden Jokowi terkait produksi 2 juta sepeda motor listrik pada 2025 di Indonesia ini mustahil?
"Kita belum bisa bicara, tergantung teknologi. Sepeda motor listrik itu kendalanya masih di harga, jarak, dan lamanya waktu pengisian baterai. jika itu segera terselesaikan dengan teknologi yang ada, infrastruktur siap, saya kira akan lebih cepat," tegas Loman.
Advertisement