Berburu Saham Emiten Semen di Tengah Perbaikan Kinerja hingga Kuartal III 2022

Perbaikan kinerja emiten semen hingga kuartal III tahun ini dipengaruhi adanya aktivitas perekonomian domestik yang terus menggeliat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Nov 2022, 06:13 WIB
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah emiten semen telah mengumumkan kinerja untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, mayoritas saham emiten semen mencatatkan pertumbuhan pendapatan.

Namun dari sisi laba, ada yang malah merosot meski penjualan naik. Sebaliknya, ada yang labanya naik meski pendapatan turun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menerangkan, perbaikan kinerja emiten semen hingga kuartal III tahun ini dipengaruhi adanya aktivitas perekonomian domestik yang terus menggeliat.

“Pemulihan ekonomi ini dimanfaatkan emiten semen untuk meningkatkan kinerja penjualan sehingga mempengaruhi laba,” kata Nafan kepada Liputan6.com, Senin (7/11/2022).

Di sisi lain, perbaikan kinerja emiten semen ini sejalan dengan tren penurunan harga batu bara. Harga Batubara Acuan (HBA) Indonesia pada November 2022 tercatat mengalami penurunan sebesar USD 22,77 per ton atau 7,39 persen dibanding HBA Oktober ke angka USD 308,2 per ton.

Kondisi pasokan gas Eropa disebut punya pengaruh besar dalam menentukan fluktuasi besaran Harga Batubara Acuan ini.

“Kalau saya lihat, harga batu bara mulai turun karena terjadi peningkatan supply gas dalam rangka mencegah krisis energi di kawasan Eropa, karena ini mau musim dingin. Jadi mestinya tren penurunan komoditas batu bara bisa berikan benefit untuk emiten semen,” ujar Nafan.

 

 


Emiten Jagoan

Tumpukan Semen.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, Nafan menyebutkan dua emiten jagoan Mirae Asset Sekuritas untuk sektor ini, yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Menurutnya, dua emiten ini berpeluang andil dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir tahun.

“Mirae Asset Sekuritas fokus pada INTP dan SMGR. Emiten big cap yang jadi motor penggerak IHSG. Menyongsong window dressing, IHSG cenderung positif pada Desember nanti. Itu mestinya juga didorong emiten berbasis semen seperti INTP dan SMGR,” kata Nafan.

Sebagai informasi, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 18,92 persen hingga kuartal III 2022. Yakni menjadi Rp 1,65 triliun dibanding kuartal III 2021 sebesar Rp 1,38 triliun.

Menariknya, pertumbuhan laba ini justru terjadi saat perseroan mengalami penurunan pendapatan. Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan Rp 25,28 triliun atau turun 0,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 25,33 triliun.


Emiten Lain

Semen Baturaja memasarkan produknya ke Pontianak (Dok. Humas Semen Baturaja / Nefri Inge)

Terbalik dari kondisi SMGR, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) justru mencatatkan penurunan laba meski pendapatan naik.

Hingga September 2022, INTP meraih pendapatan Rp 11,66 triliun hingga kuartal III 2022. Pendapatan bersih perseroan naik 9,91 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,60 triliun.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 946,85 miliar hingga kuartal III 2022. Laba tersebut merosot 21,63 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya