Update COVID-19 Hari Ini 7 November 2022: Kasus Positif Bertambah 3.828, Sembuh 3.348, Meninggal 42

Kasus COVID-19 masih mengalami penambahan signifikan di atas 3 ribuan. Hari ini, Senin 7 November 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus baru tercatat sebanyak 3.828.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Nov 2022, 19:59 WIB
Pencanangan Pekan Vaksinasi Covid-19 Daerah Sumatera Utara

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 masih mengalami penambahan di atas 3 ribuan. Hari ini, Senin 7 November 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus baru tercatat sebanyak 3.828.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.525.120 terhitung sejak Maret 2020.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.348 sehingga akumulasinya menjadi 6.328.783.

Sayangnya, kasus meninggal masih menunjukkan penambahan yang tinggi. Hari ini ada 42 orang meninggal dunia sehingga akumulasi kasus kematian akibat COVID-19 menjadi 158.871.

Kasus kematian terbanyak dilaporkan dari Jawa Tengah dengan 10 orang meninggal. Bali menyusul dengan 5 orang wafat. DKI Jakarta dan Jawa Timur hari ini sama-sama melaporkan 4 kematian.

Kasus aktif pun bertambah sebanyak 438 sehingga akumulasinya menjadi 37.486.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 60.430 dan suspek 3.551.

5 Provinsi Penyumbang Kasus Terbanyak

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus positif terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.

- DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.345 kasus positif baru dan 1.088 orang sembuh. Menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia.

- Jawa Barat menyusul dengan 534 kasus konfirmasi baru dan 429 orang sembuh.

- Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 507 kasus positif baru dan 571 orang sembuh dari COVID-19.

- Banten 384 kasus baru dan 402 sembuh.

- Jawa Tengah 365 kasus positif baru dan 219 orang dinyatakan sembuh.

Data hari ini tidak menunjukkan penambahan capaian vaksinasi COVID-19. Baik pada suntikan primer pertama dan kedua maupun pada booster pertama dan kedua.


Laporan Sebelumnya

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dari Pfizer kepada warga di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta, Senin (23/8/2021). Sebanyak 1.560.780 dosis vaksin COVID-19 Pfizer tiba di Indonesia pada 19 Agustus 2021 melalui skema pembelian langsung. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di hari sebelumnya, yakni pada Minggu 6 November 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus baru sebanyak 3.662.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.521.292.

Ada tiga provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak. Ketiga provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.542 kasus baru dan 1.067 pasien sembuh. Jawa Timur menyusul dengan 532 kasus positif baru dan 478 orang dinyatakan sembuh. Jawa Barat di peringkat ketiga dengan 490 kasus konfirmasi baru dan 196 orang telah sembuh dari COVID-19.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.495 sehingga akumulasinya menjadi 6.325.415.

Sayangnya, kasus meninggal masih menunjukkan penambahan di atas angka 20, tepatnya 22 orang meninggal. Akibatnya, akumulasi kasus meninggal akibat COVID-19 menjadi 158.829.

Kasus aktif pun masih merangkak naik dengan penambahan 1.145 sehingga totalnya menjadi 37.048.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 40.125 dan suspek sebanyak 3.297.


Kasus Naik, Kuatkan Prokes

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 28 September 2021. (Dok Satgas Penanganan COVID-19)

Lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi lebih dari sepekan terakhir menempatkan Indonesia pada urutan pertama negara dengan tambahan kasus positif dan kematian terbanyak di Asia Tenggara.

Data ini tercantum dalam COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 116 yang dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2 November 2022.

Menurut data tersebut, status ini disandang Indonesia pada periode 24-30 Oktober 2022.

Mengenai hal ini, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus yang terjadi memang tidak bisa dimungkiri. Sehingga, harus dimaknai bersama khususnya oleh masyarakat untuk kembali mendisiplinkan protokol kesehatan (prokes) serta hidup bersih dan sehat dalam setiap aktivitas. Hal ini perlu dilakukan demi menjaga kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia) dan komorbid yang biasanya mendominasi tingkat kematian di Indonesia.

Wiku mengatakan, lonjakan kasus disebabkan banyak faktor, mulai dari dinamika virus hingga masyarakat yang belum mendapat booster.

“Banyak faktor yang menyebabkan lonjakan kasus terjadi, karena dinamika virus yang beredar dengan cepat. Ditambah longgarnya protokol kesehatan, khususnya memakai masker yang sudah mulai jarang terlihat di tempat tertutup atau event-event besar yang menyebabkan kerumunan padat,” kata Wiku kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (7/11/2022).

“Serta masih banyak yang belum melakukan vaksinasi sampai dengan booster,” tambahnya.


Datangkan 5 Juta Vaksin

Vaksin COVID-19 Pfizer Inc and BioNTech dipotret di Rumah Sakit Anak Rady, San Diego, California, Amerika Serikat, 15 Desember 2020. Vaksin COVID-19 buatan Pfizer telah mendapat otorisasi darurat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan Meksiko. (ARIANA DREHSLER/AFP)

Sebagai upaya mencegah infeksi dan menurunkan lonjakan kasus, pemerintah telah mendatangkan 5 juta dosis vaksin Pfizer, kata Wiku.

“Pemerintah saat ini telah melakukan tindakan dengan mendatangkan 5 juta dosis vaksin Pfizer yang akan didistribusikan ke daerah kabupaten/kota sehingga diharapkan masyarakat untuk turut memenuhi target vaksinasi bersama.”

Selain itu, pemerintah juga terus memaksimalkan kanal media massa untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait disiplin memakai masker dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Ini dapat diterapkan dengan istirahat cukup, rutin berolahraga, mencuci tangan, menjaga kesehatan mental dan tetap bahagia.

“Pesan saya kepada masyarakat, selama lebih dari 2,5 tahun kita hidup bersama dengan COVID-19. Kembali adanya kenaikan kasus tentu harus kembali kita tingkatkan tanggung jawab individu dan kolektif menghadapi COVID-19.”

“Ingat, orang-orang rentan selalu ada di sekitar kita sehingga harus kita jaga bersama jangan sampai orang terkasih terkena COVID-19 karena kelalaian kita,” ujar Wiku.

Infografis Pasien Covid-19 Omicron XBB Pertama di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya