Liputan6.com, Jakarta Dua rangkaian kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) tabrakan di Stasiun Rengas, Lampung Tengah. Kejadian ini menimbulkan korban luka, yaitu masing-masing masinis dan asisten masinis.
Menanggapi hal ini, Pengamat Transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan kejadian kecelakaan itu tidak sepantasnya terjadi.
Advertisement
"Keteledoran (KAI) yang luar biasa," tegas Djoko kepada Liputan6.com, Selasa (8/11/2022).
Di era modernisasi persinyalan kereta api di seluruh Indonesia. Kecelakaan kereta api semestinya tidak terjadi. Djoko menduga, kecelakaan lebih diakibatkan human error.
"Bisa jadi masinisnya ngantuk. Seperti kecelakaan di jalan raya yang diakibatkan ngantuk," canda dia.
Meski demikian, Djoko lebih menyerahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap penyebab kecelakaan kereta api batu bara tersebut.
Seperti diketahui, Adu banteng melibatkan 2 kereta api batu bara yang dioperasikan KAI rangkaian panjang (babaranjang) terjadi pada pukul 02.25 WIB dini hari tadi.
Kronologi Kecelakaan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dihadapkan pada musibah kecelakaan kereta api batu bara di Stasiun Rengas, Lampung Tengah.
Adu banteng melibatkan 2 kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) terjadi pada pukul 02.25 WIB dini hari tadi.
Dikutip dari Antara, Senin (7/11/2022), Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Jaka Jarkasih mengatakan Kecelakaan bermula ketika KA babaranjang nomor Lokomotif = CC 205 13 37/13 33 dari arah Batu Raja ke Tanjung Karang dengan jumlah gerbong 60 bermuatan batu bara, berhenti di jalur 1 KM 47 Rengas menunggu Pindah jalur.
Kemudian sekitar pukul 02.15 WIB datanglah kereta babaranjang Lokomotif = CC 205 21 20/13 16 dari arah Tanjung karang ke Batu Raja berjumlah 60 gerbong tidak bermuatan, masuk ke jalur 1 KM 47 Stasiun Rengas, Bekri.
Kecelakaan antara kedua lokomotif tersebut tidak dapat dihindarkan, yang mengakibatkan dua gerbong bermuatan batu bara anjlok dan terguling, kemudian beberapa gerbong kosong anjlok dan keluar perlintasan rel serta menghantam peron stasiun.
Advertisement
Menganggu Perjalanan Kereta Api Lainnya
Akibat kejadian ini, perjalanan seluruh kereta api yang melintas di wilayah tersebut terpaksa dibatakan.
Jaka mengatakan bahwa KAI Divre IV Tanjungkarang memberikan kesempatan kepada penumpang yang akan membatalkan perjalanan dengan pengembalian uang 100 persen.
Terkait penyebab kejadian, ia mengatakan bahwa insiden tersebut masih dalam penyelidikan. Di sisi lain, kejadian ini juga menyebabkan masinis mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit.
"Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jasa kereta api atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," katanya.