5 Ilmuwan Muslim yang Memiliki Pengaruh Besar untuk Dunia

Ilmu pengetahuan telah banyak berkembang seiring berjalannya waktu hingga saat ini. Berkembangnya ilmu pengetahuan juga tak luput dari peranan seorang muslim yang turut memberikan kontribusi.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 08 Nov 2022, 18:30 WIB
Ibnu Sina, ilmuan muslim terkemuka di sekitar tahun 1000 Masehi yang banyak berkontribusi di bidang kedokteran.

Liputan6.com, Kulonprogo - Ilmu pengetahuan telah banyak berkembang seiring berjalannya waktu hingga saat ini. Berkembangnya ilmu pengetahuan juga tak luput dari peranan seorang muslim yang turut memberikan kontribusi.

Banyak sekali tokoh muslimin yang memberikan sumbangsih pengetahuannya untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Atas kerja keras dan giatnya dalam menuntut ilmu, mereka dapat memberikan kontribusi yang dapat digunakan hingga saat ini.

Berikut merupakan sedikit dari banyaknya ilmuwan muslim yang atas kontribusinya dapat digunakan hingga saat ini.

1. Ibnu Sina

Ilmuwan muslim yang memiliki pengaruh besar dalam pengetahuan pertama adalah Ibnu Sina. Ia merupakan seorang muslim yang lahir pada tahun 980 Masehi di Uzbekistan, dan meninggal pada tahun 1037 di Persia.

Ibnu sina atau dengan nama lengkap Abu ‘Ali al-Husayn bin ‘Abdullah bin Sina merupakan seorang ilmuwan muslim yang sebagian besar karyanya membahas tentang filosofi dan kedokteran.

Karyanya yang terkenal dan banyak menjadi bahan rujukan dalam ilmu kesehatan selama berabad-abad adalah Qanun fi al-Tibb. Selain itu, ia juga merupakan seorang ilmuwan muslim yang menemukan manfaat etanol dan penemu teori penularan TBC (Tuberkulosis).

Atas jasa dan kecerdasannya, Ibnu Sina memiliki nama lain sebagai Bapak Kedokteran.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


2. Al Zahrawi

Al Zahrawi (sumber: wikimedia commons)

Masih seputar dengan ilmu kedokteran, bagian kedua ini merupakan seorang ilmuwan muslim yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Bedah Dunia yang lahir pada 936 Masehi di Spanyol. 

Abu Al Qasim Al Zahrawi merupakan ilmuwan muslim yang banyak berkontribusi di bidang kesehatan, terutama dalam ilmu bedah. Keahliannya dalam ilmu bedah itulah yang membuatnya memiliki julukan bapak ilmu bedah dunia.

Semasa hidupnya, Al-Zahrawi berhasil menciptakan benang dan teori menjahit guna menyatukan kembali luka sobek yang terbuat dari jaringan hewan untuk pertama kalinya. Ia juga menyusun sebuah buku Al-Tasrif, buku yang menjadi rujukan dalam dunia kedokteran selama berabad-abad.


3. Al Khawarizmi

Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi | Sumber Foto: thoughtco.com

Selanjutnya adalah ilmuwan muslim yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, seorang jenius yang lahir pada tahun 780 Masehi di Uzbekistan.

Al Khawarizmi adalah ilmuwan muslim yang juga merupakan seorang yang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Semasa hidupnya, Al Khawarizmi telah banyak membuat karya dan karyanya masih digunakan hingga saat ini.

Salah satu temuan ilmuwan muslim ini yang paling terkenal adalah Aljabar, ilmu yang sangat membantu dalam menyelesaikan berbagai aturan bilangan. Selain itu, al Khawarizmi juga merupakan ilmuwan muslim yang menemukan angka 0 ‘nol’.


4. Ibnu Al Haytham

Ilmuwan muslim Ibnu Al-Haitham (Foto: Wikipedia)

Ilmuwan muslim selanjutnya adalah Abu Ali al-Hasan bin al-Hasan bin al-Haitsam atau lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Al Haytham yang lahir pada tahun 965 Masehi. Seorang ilmuwan muslim yang pandai dalam bidang sains dan filsafat.

Ibnu al Haytham merupakan seorang ilmuwan yang gemar melakukan penyelidikan atau riset, terutama di bidang optik. Penyelidikan yang diakui hingga kini salah satunya adalah pengamatannya dalam cahaya. 

Dalam buku Al-Manazir, Ia mengatakan bahwa cahayalah yang dapat membuat mata melihat. Menentang teori Euclid dan Ptolemy tentang benda terlihat karena cahaya keluar dari mata manusia.


5. Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun (sumber: wikimedia commons)

Ilmuwan muslim yang terakhir adalah Abu Zaid 'Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadhrami, lahir pada tahun 1332 Masehi dan bertepatan pada 1 Ramadhan 732 Hijriyah.

Ibnu Khaldun merupakan seorang pakar politik, sosiologi, dan ia sering disebut sebagai Bapak Ekonomi Islam karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis.

Karya yang terkenal dan banyak dikaji oleh pakar sosiologi hingga kini adalah Muqaddimah (Pengantar/Pembukaan) dan Kitab Al-Ibar.

Penulis: Hamzah Setia Al Muhandisyi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya