Belum Genap 1 Tahun, Simak Capaian ID Food Ciptakan Kemandirian Pangan

Sederet capaian sudah didapatkan di berbagai aspek sebagai salah satu langkah transformasi bisnis ID Food yang digadang Menteri BUMN Erick Thohir.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Nov 2022, 11:00 WIB
Holding BUMN Pangan atau ID FOOD ingin kmebali membumikan budaya minum teh di masyarakat. Disamping itu, ada potensi ekspor produk teh ke Taiwan hingga Jerman

Liputan6.com, Jakarta - BUMN Holding Pangan ID Food akan menginjak usia satu tahun dalam waktu dekat. Sederet capaian sudah didapatkan di berbagai aspek sebagai salah satu langkah transformasi bisnis ID Food yang digadang Menteri BUMN Erick Thohir.

Misalnya, dengan pendistribusian minyak goreng ke berbagai daerah di Indonesia. Hingga Oktober 2022, Holding BUMN Pangan telah menyalurkan sekitar 69,35 juta liter ke seluruh titik yang membutuhkan.

“Hingga Oktober 2022 ini, komitmen kami telah distribusi 69,35 juta liter minyak goreng di 6.452 titik lokasi, ini salah satu komitmen kami dalam mendistribusikan pangan,” ujar Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan dalam keterangannya, Senin (8/11/2022).

Selain itu, lanjut Frans, inovasi juga dilakukan dalam mendukung swasembada gula. Yakni dengan mengimplementasikan Sistem Resi Gudang (SRG) gula pertama di Indonesia.

Menurutnya, inovasi dalam mengimplementasikan SRG gula ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani tebu, lantaran SRG bertindak sebagai instrumen manajemen stok pada saat harga komoditas menurun.

“Sebanyak 72 yang sudah dilakukan resi gula dengan total 37.767 Ton atau senilai Rp 300 miliar,” katanya.

Frans mengungkap ada 3 pilar yang menjadi fondasi dalam transformasi bisnis PT Rajawali Nusantara Indonesia itu. Yakni, Komitmen, Sinergi, dan Inovasi.

“Komitmen, sinergi dan inovasi, tiga pondasi ini penghantar transformasi yang dilakukan ID FOOD,” ungkapnya.

Frans melanjutkan komitmen yang dimaksud dalam pendistribusian ketersediaan pangan memenuhi kebutuan masyarakat, sinergi untuk perbaikan hulu hilir sektor pangan, dan inovasi dalam memperkuat ekosistem pangan.

 


Jaga Ketersediaan Pangan

Kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur. (Dok ID Food)

Dia juga meningkatkan sinergi dalam menjaga ketersediaan pangan, misalnya dengan mengedepankan kolaborasi stakeholders baik Pemerintah maupun swasta dan pelaku usaha pangan untuk menjaga ketersediaan pangan. Beberapa program berhasil dijalankan dengan kolaborasi antar BUMN dan pihak lain.

“Kami di BUMN Pangan bermitra dengan petani, peternak, nelayan dan UMKM kerja sama baik di hulu maupun hilir, salah satunya melalui program Makmur sinergi BUMN lain yang ada dalam ekosistem pangan untuk bahu-membahu dalam proses tata niaga pertanian," ujarnya.

Sebagai contoh, PT Pupuk Indonesia membantu dari sisi penyediaan pupuk, lalu BRI dan bank negara lainnya lainnya yang membantu pendanaannya, baik melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun jenis lain.

"Kemudian kami ID Food Bersama Bulog, PTPN ada di hilir untuk siap menjadi produk-produk yang mereka hasilkan,“ kata Frans menerangkan.

 


Gandeng Berbagai Pihak

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan dalam acara Ngopi BUMN yang berlangsung di Gedung Kementerian BUMN pada Senin (22/8/2022).

Menurut Frans, dalam rangka menyerap hasil petani lokal, ID Food menggandeng juga Kementerian Keuangan, Badan Pangan Nasional, dan pemangku kepentingan lainnya. Tujuannya gua menyiapkan skema dan pendanaan dalam menyerap hasil petani, peternak, dan nelayan.

"yang nanti dapat membangun cadangan pangan nasional, sehingga punya stok sewaktu-waktu ada harga atau gejolak inflasi pemerintah terlihat BUMN sudah punya bumper agar bisa melakukan intervensi di pasar untuk stabilisasi harga," paparnya.

Sementara itu, Direktur Komersial Holding pangan ID FOOD Ardiansyah Chaniago menambahkan bahwa tahun 2022 ini Holding pangan ID FOOD telah menyerap sebanyak 91.195 ton gula dalam periode Juni-September 2022. Ini setara dengan Rp 1,048 triliun, dengan penyerapan sebesar Rp 11.500 per kilogram.

Selain itu, ID FOOD juga telah melakukan beberapa pengembangan produk retail di tahun 2022. Diantaranya produk beras, gula, kecap dan komoditas lainnya.

"ID FOOD group juga membuka peluang ekspor beberapa komoditas pangan, diantaranya komoditas perikanan yang pada kuartal III 2022 ini telah mengekspor lagi Produk Perikanan Indonesia yakni Octopus steam, Whole cleaned cuttlefish, Ball Type Octopus, Tuna loin ke Amerika Serikat dan Jepang," pungkas Ardiansyah.

 

 

 


Gandeng Negara G20

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan dalam acara Ngopi BUMN yang berlangsung di Gedung Kementerian BUMN pada Senin (22/8/2022).

Holding BUMN Pangan atau ID Food bakal ikut serta dalam mengembangkan ekosistem pangan diantara negara G20. Ini juga jadi bagian dalam hal yang diamanahkan Menteri BUMN Erick Thohir.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food Frans Marganda Tambunan menyebut kalau penguatan ekosistem pangan di negara G20 bisa jadi langkah mengantisipasi krisis pangan. Caranya menghadirkan ekosistem pangan terintegrasi dari hulu ke hilir.

Pihaknya telah memulai melakukan sejumlah integrasi. Misalnya dengan menggaet petani, peternak, dan nelayan. Dari sisi produksi pangan, pihaknya turut serta dalam menyerap komoditas beras, jagung, gula, ikan, produksi dan budidaya Day old Chicken (DOC), penggemukan sapi, komoditas garam, Pengolahan hasil olahan pangan, dan penyimpanan pangan (cold storage).

Sementara, di sisi hilir pangan, ID FOOD juga mengelola sektor perdagangan dan logistik sebagai komitmen dalam menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat.

"BUMN Holding Pangan ID FOOD siap berkolaborasi dukung G20 untuk memperluas ekosistem pangan," kata Frans dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).

Frans melanjutkan hal ini sejalan dengan yang diamanahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk bergotong royong membangun ekosistem di Indonesia. Langkahnya dengan kolaborasi Pemerintah pusat, Pemerintah daerah, Lembaga, Kementerian, swasta, UMKM, Petani. Menteri Erick pun berharap BUMN dapat berperan dalam perhelatan G20.

"Potensi sinergi sektor pangan dengan G20 dalam rangka antisipasi krisis pangan global cukup besar, diantaranya dengan pengembangan jaringan pasar internasional melalui penguatan produk-produk pangan dan peluang ekspor seperti ekspor komoditas perikanan Indonesia,"papar Frans.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Ancaman Krisis Pangan Sudah Didepan Mata? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya