Di Balik Tingkah Turis Pria Jalan-Jalan di Bali Pakai Bikini

Bikini tersebut tidak lain merupakan milik istri dari turis pria yang berlibur di Bali tersebut.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Nov 2022, 10:01 WIB
Ilustrasi bikini. (dok. pexels/Kammeran Gonzalez-Keola)

Liputan6.com, Jakarta - Turis berbikini di Bali tentu bukan pemandangan baru, tapi jadi lain cerita ketika busana tersebut dipakai seorang wisatawan pria. Kisah ini bermula ketika empat orang turis asal Singapura sedang berlibur di Bali selama Halloween.

Mereka memutuskan mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Alhasil, melansir Stomp Strait Times, Selasa (8/11/2022),  suami perempuan diketahui Sharon itu mengenakan atasan bikini di jalanan destinasi wisata populer di Indonesia itu.

Ia bercerita, "Kami pergi ke Bali dan memutuskan bersenang-senang karena ini adalah Halloween. Saat makan siang, kami menggambar banyak ide busana dengan anggaran 50 dolar Singapura (sekitar Rp559 ribu). Ketika pergi ke toko, tidak ada banyak kostum. Hanya banyak aksesori yang cukup mahal. Kami meninggalkan toko dengan sedih."

"Dalam perjalanan pulang, saya menyarankan agar kami berpakaian mirip dengan satu sama lain. Kemudian di vila, teman saya menyarankan agar kami saling menukar apa yang kami kenakan hari itu," imbuhnya.

Ini berarti bahwa satu-satunya pria dalam kelompok itu, suami Sharon, Nicholas, akan mengenakan salah satu dari tiga pakaian wanita. "Menjadi satu-satunya pria, ia tidak benar-benar mendapat banyak dukungan," katanya.

Mereka akhirnya mengundi untuk memutuskan siapa yang akan memakai pakaian siapa. "Sayangnya, ia menggambar bikini," kata Sharon, menambahkan bahwa bikini itu bukan miliknya.

"Setelah melihatnya mengenakan bikini, mereka memintanya memakai pakaian wanita lain. Hanya untuk bersenang-senang," ia menuturkan.


Dikomentari Orang Lain

Ilustrasi Bali. (Photo by Ruben Hutabarat on Unsplash)

Ketika keempatnya pergi makan malam, Nicholas kembali mengenakan bikini. Istrinya berkata, "Dalam perjalanan ke tempat makan malam, seseorang di dalam mobil yang lewat menurunkan jendelanya dan membunyikan klakson, mengatakan 'Bagus.'"

Nicholas menanggapi pengemudi dengan acungan jempol. "Apa yang terjadi di Bali tetap di Bali," kata Sharon. "Tapi itu tidak benar-benar tinggal di Bali. Sekarang semua orang tahu tentang itu. Hanya ingin menyebarkan tawa."

Ini tentu bukan kali pertama cerita turis di Bali menarik perhatian, dan atensi ini tidak selalu datang dari sekadar kelakuan mengundang tawa. Sepasang turis Singapura sempat mengaku dirampok di Bali pada malam pertama perjalanan bulan madu mereka. Keduanya dilaporkan menginap di sebuah vila di Canggu, lapor Says.

Diduga korban membagikan video di akun TikTok-nya, @fatinsealsthedhil, dan menunjukkan vila tempat perampokan terjadi. "Kejadiannya pada malam pertama kami menginap di villa. Kami baru menyadari bahwa perampokan terjadi keesokan harinya ketika kami bangun untuk mandi," katanya.


Kronologi Kejadian

Ilustrasi vila di Bali | unsplash.com/@taylorgsimpson

Ketika pasangan itu memasuki kamar mandi vila pada hari kedua masa inap, mereka menyadari bahwa beberapa barang mereka, termasuk Apple Watch, produk rias, dan perlengkapan mandi, telah hilang. Setelah memberi tahu staf vila tentang perampokan, manajer dan staf segera memeriksa rekaman CCTV.

Kendati demikian, mereka tidak dapat menemukan rekaman persis di mana pelaku memasuki vila. Tidak puas, si suami memutuskan memeriksa rekaman itu sendiri.

Dari situ, ia mendapati pencuri memasuki vila mereka dengan memanjat gerbang pukul 5 pagi. "Selain Apple Watch saya dan peralatan mandi kami, pelaku juga mencuri speaker Bluetooth JBL vila. Untungnya pelaku tidak mengambil dompet, telepon, dan paspor kami," kata korban.

Manajer hotel dan staf kemudian membantu pasangan itu dan mengantar mereka ke kantor polisi untuk mengajukan laporan. Pada hari terakhir mereka menginap di vila, manajer akomodasi memberi tahu pasangan itu bahwa polisi telah menangkap pelakunya, dan barang-barang yang dirampok berhasil diamankan.

 


Kasus Lainnya

Ilustrasi Vila di Bali | unsplash.com/@rebellious_aerial

Pasangan turis Singapura kembali ke kantor polisi untuk memverifikasi barang-barang mereka. Pasangan itu merasa lega setelah melihat semua barang mereka lagi. Saat bertemu dengan maling, korban mengaku melihat pelaku memakai riasan dan lensa kontak.

Korban berkata, "Sayangnya, polisi Bali memberi tahu kami bahwa pelakunya akan dilepaskan jika kami mengambil kembali barang-barang itu." Pasangan itu kemudian diminta kembali ke Bali setelah penyelidikan selesai untuk mengambil barang-barang mereka, yang akan memakan waktu sekitar tiga bulan.

Pihak pengelola vila juga mentraktir pasangan tersebut untuk sarapan pagi, membebaskan total biaya menginap mereka di vila, dan mengantar mereka ke bandara secara gratis sebagai kompensasi atas kejadian tersebut. "Meski ada kejadian itu, kami tetap menikmati bulan madu kami di Bali!" kata korban.

Sebelumnya, seorang turis Singapura mengaku jadi korban rasisme saat berlibur di Bali. Perempuan itu bercerita bahwa dirinya telah dipojokkan dan secara verbal "diserang" seorang wanita Kaukasia di toilet sebuah restoran di Pulau Dewata.

Dalam video TikTok yang diunggah pada 1 Oktober 2022, akun bernama Fuwari mengindikasikan bahwa kejadian tidak menyenangkan itu dialaminya di hari pertama berlibur ke Bali. Tidak sendiri, perjalanan itu dilakoninya bersama sekelompok teman.

Infografis Bali Siap Sambut Kedatangan Kembali Wisatawan Mancanegara. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya