Perdagangan Perdana di BEI, Harga Saham PRAY Turun 1,11 Persen

Saham PRAY berada di level tertinggi Rp 1.125 dan terendah Rp 840 per saham.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Nov 2022, 10:42 WIB
PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PRAY pada Selasa (8/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PRAY pada Selasa (8/11/2022).

Dalam perdagangan perdana, saham PRAY dibuka Rp 1.080 saham dari harga perdana Rp 900 per saham. Harga saham PRAY menurun Rp 10 atau turun 1,11 persen ke level Rp 890. Pada pukul 09.35 WIB, saham PRAY ke posisi Rp 890 per saham.

Saham PRAY berada di level tertinggi Rp 1.125 dan terendah Rp 840 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.845 kali dengan volume perdagangan 32,35 juta lot saham dengan nilai transaksi Rp 28,90 miliar.

Direktur dan CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali menyampaikan, pihaknya berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendampingi sepanjang proses IPO, khususnya kepada segenap jajaran manajemen dan tim penilaian perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, tim pengawas beserta jajaran manajemen Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta lembaga dan profesi penunjang.

“Melalui IPO ini, kami berkomitmen untuk terus bertumbuh dan berupaya menjadi yang terdepan serta berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur kesehatan di indonesia. atas nama primaya hospital, kami mohon dukungan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi indonesia,” kata Leona dalam keterangan resminya, Selasa (8/11/2022).

Famon Awal Bros Sedaya sebagai perusahaan holding dari Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia resmi tercatat di Bursa Saham Indonesia, dengan kode saham PRAY.

Saham yang ditawarkan adalah sebanyak 302.222.300 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp900 setiap saham.

 


Pemakaian Dana IPO

Ilustrasi IPO 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Persentase kepemilikan masyarakat mewakili sebanyak 2,28 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada saat Tanggal Pencatatan. Jumlah seluruh nilai penawaran umum saham perdana saham ini adalah sebesar Rp 272 miliar.

Pelaksanaan IPO ini bertujuan untuk pengembangan Primaya Hospital Group yang tengah tumbuh pesat dan berkelanjutan untuk masa depan.

Sementara itu, sekitar 50 persen dari dana IPO akan dialokasikan sebagai dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, sekitar 25 persen untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang telah ada, sisanya sekitar 25 persen akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya