7 Rekor Fantastis yang Sulit Terluang di Piala Dunia 2022 Qatar

Sederet rekor dalam sejarah world cup yang tidak akan kembali terulang pada Piala Dunia 2022 Qatar.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2022, 10:00 WIB
Trofi Serie-A Italia merupakan trofi termahal di level liga domestik saat ini yaitu 66 ribu dolar AS atau setara Rp956 juta. Pasalnya trofi ini terbuat dari berbagai jenis logam bernilai tinggi. (Foto: AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia FIFA memang menjadi ajang kompetisi sepak bola internasional bergengsi yang terus meningkat. Ada berbagai prestasi dan rekor yang telah ditorehkan sejak tahun 1930 ajang ini didirikan.

Mulai dari prestasi individu pemain, tim nasional, hingga negara. Menjadi satu-satunya dan takkan terganti. Ada sebagian catatan prestasi atau rekor yang dianggap tidak akan bisa terulang kembali pada turnamen berikutnya, termasuk pada Piala Dunia 2022 di Qatar. 

Lantas, ada rekor-rekor Piala Dunia apa saja yang hingga saat ini masih belum bisa tertandingi? Yuk, intip sederet rekor dalam sejarah Piala Dunia yang tidak akan kembali terulang pada Piala Dunia 2022 Qatar berikut ini?

1. Penonton Terbanyak Piala Dunia

Tercatat, Rekor tertinggi dengan penonton Piala Dunia terbanyak jatuh pada final Piala Dunia 1950 Brasil. Kala itu Brasil dan Uruguay bertanding di Stadion Maracana. Sekitar 173.850 penonton hadir menonton pertandingan ini.

Rekor ini tidak akan bisa terulang kembali pada Piala Dunia 2022 Qatar. Stadion terbesar di Qatar, stadion Lusail, hanya bisa menampung kapasitas sebanyak 80.000 penonton.

2. Gelar Terbanyak Piala Dunia untuk Satu Pemain

Pele menjadi pemain paling ikonik karena dapat memboyong pulang 3 gelar dalam Piala Dunia. Dirinya berhasil memenangkan turnamen pada tahun 1958, 1962, dan 1970.

Penampilannya kala itu begitu memukau. Pada Piala Dunia 2022 Qatar, tidak ada pemain lain yang dapat mengukir prestasi yang sama seperti Pele. Pele masih menjadi satu-satunya yang memegang rekor ini. 


3. Gol Terbanyak dalam Piala Dunia

Just Fontaine. Striker Prancis yang kini berusia 88 tahun dan terpaksa pensiun dini dari sepak bola di usia 29 tahun akibat cedera ini menempati posisi ke-4 sebagai pencetak gol terbanyak di putaran final Piala Dunia. Hanya dalam 1 edisi yang diikutinya di Piala Dunia 1958, ia mampu mengoleksi 13 gol dalam 6 laga. Hebatnya, dalam 6 laga tersebut ia selalu mencetak gol di tiap laga. Di laga terakhir dalam perebutan peringkat ke-3 melawan Jerman Barat, 28 Juni 1958, ia mampu mencetak 4 gol dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 6-3 untuk Prancis. (AFP/Staff)

Pencetak gol top, Just Fontaine dari Prancis pernah mencetak 13 gol dalam Piala Dunia 1958 Swedia. Ini rekor tertinggi dalam sejarah Piala Dunia. Sepertinya hal rekor ini belum bisa digeser pada tahun ini. Pada Piala Dunia 2022 yang berlangsung di tengah musim, cuaca panas di Qatar akan mempengaruhi performa para pemain.

4. Pelatih Termuda Tim Piala Dunia

Juan Jose Tramutola dinobatkan sebagai pelatih termuda dalam sejarah Piala Dunia. Saat mengemban tugasnya dirinya baru berusia 27 tahun. Tramutola melatih tim Argentina pada Piala Dunia 1930 Uruguay. Rekor ini tidak akan dipecahkan dalam tahun ini. Tercatat, pelatih termuda dalam Piala Dunia 2022 Qatar berusia 44 tahun.


5. Kartu Peringatan Terbanyak dalam Piala Dunia

Ilustrasi Sepak Bola. (Photo by Emilio Garcia on Unsplash)

Josip Simunic dari Krosia memegang rekor sebagai pemain yang mendapat kartu peringatan terbanyak dalam satu pertandingan Piala Dunia. Saat itu wasit Graham Poll, memerinya kartu kuning pada menit ke 61, 90, dan 93. Josip pun melayangkan protes. Tanpa ragu-ragu wasit membalas dengan memberi kartu merah.

6. Wasit Termuda Piala Dunia

Wasit termuda dalam sejarah Piala Dunia jatuh kepada Juan Gardeazabal dari Spanyol. Bertugas dalam Piala Dunia 1958 Swedia, saat itu dirinya berusia 24 tahun. Rekor ini tidak akan terulang kembali di tahun ini. Wasit termuda pada Piala Dunia 2022 Qatar yakni Kevin Ortega yang berasal dari Peru telah berusia 30 tahun.


7. Pertandingan Paling Sedikit dalam Piala Dunia

Indonesia hanya memainkan satu pertandingan dalam Piala Dunia 1938 Prancis. Kala itu Hungaria mengirim pulang Indonesia dengan skor 6-0. Namun, kini perubahan format telah berubah. FIFA memberikan kesempatan pada semua tim untuk memainkan tiga pertandingan grup hingga sampai ke babak sistem gugur. 

 

Penulis: Pathrichia Putriani Syamsury

Universitas Multimedia Nusantara

Infografis Stadion Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya