Arti Warna dan Tekstur Darah Haid Bagi Kesehatan Wanita

Hal yang harus diperhatikan bagi kaum hawa adalah darah menstruasi yang berbeda warna dan tekstur, lantaran sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.

oleh Sefan Angeline Reba diperbarui 09 Nov 2022, 07:45 WIB
ilustrasi menstruasi | unsplash.com/@erol

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki masa pubertas, seorang wanita umumnya mengalami datang bulan alias menstruasi. Namun, seberapa pahamkah kalian terhadap informasi mengenai darah menstruasi ini? Lantaran hal tersebut bisa mengacu pada kesehatan tubuh.

Perlu diketahui, darah menstruasi memang banyak bentuk bahkan warnanya. Mulai dari yang berserat, menggumpal, hingga encer seperti darah pada umumnya. Sementara itu, ada juga warna darah dari yang merah muda hingga hitam pekat.

Lantas, apakah dari bentuk dan warnanya itu akan berpengaruh terhadap kesehatan kita?

Dilansir dari Healthline, Selasa (8/11/2022), berbagai bentuk dan warna pada darah haid tidak perlu dikhawatirkan. Hari pertama atau kedua menstruasi cenderung menjadi hari-hari terberat dalam pendarahan. Hal ini juga merupakan hari di mana kalian kemungkinan besar akan melihat berbagai konsistensi dalam darah yang keluar dari tubuh.

Darah menstruasi yang berserat biasanya hanyalah gumpalan darah yang berada di rahim kita. Gumpalan darah yang kecil adalah hal normal. Sama halnya dengan warna darah yang terlihat lebih pekat, itu adalah hal normal.

Namun, tidak semuanya bisa dianggap normal. Kadang-kadang darah haid yang bukan warna merah, justru tanda dari sesuatu yang memerlukan konsultasi dokter.


Tekstur dari Darah Menstruasi

Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi membagikan cara menjaga kesehatan alat reproduksi saat menstruasi. (Foto: Unsplash.com/Timothy Meinberg).

Ada tiga tekstur atau bentuk darah haid yang menjadi patokan kesehatan tubuh kita, yakni:

  • Darah haid berserat

Untaian darah panjang dengan konsistensi cairan yang lenget bisa sangat terkonsentrasi dengan lapisan rahim yang ditumpahkan tubuh kalian. Darah periode berserabut ini biasanya berwarna merah gelap atau terang.

  • Darah haid menggumpal

Saat menstruasi berlanjut, kalian mungkin akan melihat darah yang seperti jeli atau gumpalan tebal. Hal ini biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang melewati tubuh kalian.

Namun, kemungkinan besar tidak selamanya melihat darah menggumpal pada hari-hari berikutnya dari periode awal, karena alirannya mulai melambat. Biasanya gumpalan ini berwarna merah terang, merah tua, maupun cokelat.

  • Darah haid encer

Biasanya, menjelang akhir siklus menstruasi, darah kalian tampak encer. Warnanya juga bisa saja menjadi lebih gelap saat darah mulai teroksidasi.

Darah haid yang berwarna merah cerah dan encer bisa jadi merupakan darah segar yang langsung keluar dari rahim. Tak heran, banyak wanita hamil yang mengindikasi bahwa mereka mengalami keguguran.

Terlepas dari tekstur darahnya, warna juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Dilansir Verywellhealth, berikut penjelasannya.


Warna Darah Merah Cerah

Ilustrasi darah (dok.unsplash)

Ketika darah menstruasi kalian berwarna merah cerah, itu berarti darah melewati vagina, yang mana sebelumnya berada di rahim kalian. Kemungkinan besar kalian juga akan melihat darah merah cerah pada awal periode.

Lantas, mengapa awal periode suka terjadi kram perut? Karena, kram terjadi saat rahim berkontraksi, sehingga kontraksi menjadi penyebab utama aliran darah lebih deras.

Warna Darah Merah Tua, Cokelat, Hitam

Warna-warna ini menunjukkan aliran yang lebih lambat. Bagi kebanyakan orang, darah menjadi lebih gelap selama periode berlangsung.

Hal ini karena darah yang lebih tua dari bagian yang lebih dalam lapisan rahim itu ditumpahkan. Darah cokelat juga umumnya terjadi bagi wanita hamil saat minggu-minggu pasca-lahiran.

Namun, dalam beberapa kasus, darah merah tua atau cokelat kemungkinan dapat dikatakan tanda awal kehamilan. Bahkan, darah hitam pun dikatakan sebagai tanda penyumbatan vagina.


Warna Darah Merah Muda

ilustrasi orange/Photo by Xiaolong Wong on Unsplash

Biasanya darah menstruasi terlihat mera muda di awal dan akhir periode menstruasi. Pasalnya, perubahan warna ini berasal dari lendir normal yang bercampur dengan darah.

Merah muda juga dapat dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, anemia, serta penurunan berat badan yang signifikan.

Warna Darah Oranye, Abu-Abu, atau Hijau

Darah periode oranye bisa jadi menjadi hasil normal dari cairan serviks yang bercampur dengan darah.

Bercak oranye yang tidak terkait dengan menstruasi kemungkinan besar pertanda bahwa kalian hamil. Hal ini dapat terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi, berimplntasi pada dinding rahim. Biasanya, terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.

Namun, warna oranye, abu-abu, atau hijau pada darah haid atau keputihan sering kali merupakan tanda infeksi serius, seperti:

  • Trikomoniasis
  • Vaginosis bakterialis
  • Beberapa infeksi menular seksual, seperti HIV.

Dari beberapa gangguan tersebut, gejalanya meliputi vagina gatal, keputihan dengan bau tidak sedap, dan buang air kecil yang menyakitkan.

Infografis Leukemia (kanker darah). Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya