Liputan6.com, Jakarta Menjelang pemilu AS, sebuah jajak pendapat yang disponsori pelaku industri mengungkapkan banyak pemilih yang menginginkan pemimpin yang dapat memberikan lebih banyak aturan untuk kripto.
Dilansir dari CNBC, Selasa (8/11/2022), menurut survei nasional yang ditugaskan oleh Crypto Council for Innovation, sebuah kelompok industri yang didukung oleh perusahaan termasuk Coinbase, Paradigm, Fidelity Digital Assets and Block, 52 persen responden mengatakan mereka menginginkan lebih banyak regulasi.
Advertisement
Sedangkan hanya 7 persen yang mengatakan mereka ingin melihat lebih sedikit regulasi. Sebuah tim pemungutan suara bipartisan mensurvei 1.200 pemilih yang kemungkinan besar secara online dari 8 hingga 10 Oktober 2022, menurut CCI.
Temuan menunjukkan pemilih akan mendukung tindakan baru untuk membuat pagar pembatas di sekitar cryptocurrency, seperti banyak teknologi baru, telah mengalami kesulitan menavigasi sistem tanggal saat mencoba memperkenalkan buku pedoman baru.
Survei menemukan masalah kripto dapat berkaitan khususnya dengan demografi utama, seperti pemilih muda dan pemilih kulit hitam dan Latin.
Tiga puluh persen pemilih kulit hitam yang menanggapi jajak pendapat mengatakan mereka akan lebih cenderung mendukung kandidat pro-crypto dan 38 persen pemilih Latin mengatakan mereka akan mendukung kandidat semacam itu.
Tetapi para pemilih bingung tentang partai mana yang mereka percayai untuk menerapkan pagar pembatas seperti itu, dengan 41 persen responden mengatakan Demokrat umumnya lebih baik dalam kripto dan 42 persen memilih Partai Republik.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.