PDIP Kembali Tegaskan Umumkan Capres pada Juni 2023, Ganjar Masuk Radar?

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan para kader untuk mematuhi keputusan yang telah disepakati pada saat Kongres V PDIP.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2022, 20:08 WIB
Politisi PDIP Said Abdullah. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengumumkan calon presiden (capres) 2024 yang akan diusung nanti. Hal ini disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah.

"Iya, Juni 2023. Ya dari Pak Hasto seperti itu ya kita mengamini. Apa yang disampaikan Pak Hasto pasti atas izin ketum," kata Said kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).

Lalu, saat disinggung apakah ada sinyal dari petinggi partai berlogo kepala banteng tersebut untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Menurutnya, hal itu masih akan menunggu keputusan dari ketua umum partai.

"Saya pikir kalau Mas Ganjar bahwa presiden akan hati-hati, karena Pak Ganjar kader PDIP. Pak Presiden juga kader PDIP, sesama kader biasanya di kami tidak saling mendahului, nunggu titah ibu ketum," ujarnya.

Ketika disinggung kembali, apabila Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusung Ganjar sebagai capres. Dia menyatakan hal tersebut diserahkan kepada Megawati.

"Bukan legowo dan tidak legowo, PDIP sudah menyerahkan dengan sadar sepenuh sadar seluruh kader di republik PDIP, lewat kongres, menyatakan hak prerogatif ketua umum, menyerahkan sepenuhnya," ungkapnya.

"Ketua memutuskan tiba-tiba ada tidak rela, ya keluar dari PDIP dong. Kalian yang menyerahkan tiba-tiba kalian yang tidak setuju. Ya keluar dari PDIP. Enggak usah jadi kader PDIP," tutupnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengingatkan para kader untuk mematuhi keputusan yang telah disepakati pada saat Kongres V PDIP.

Adapun, salah satu poin berkenaan dengan calon presiden dan calon wakil yang diusung oleh PDI Perjuangan menjadi kewenangan dari Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Umum PDIP.

"Terkait dengan capres-cawapres kongres telah memberikan mandat kepada ibu ketua umum sehingga seluruh anggota dan kader partai tidak boleh membuat suatu gerakan, gerakan tambahan," kata dia saat memberikan pengarahan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung Jaksel, Minggu (30/10).

Hasto menerangkan, Kader PDI Perjuangan harus memahami bahwa terkait Pilpres 2024 ada tahapan dan mekanismenya. "Jadi kita ikuti tahapan-tahapan tersebut dengan penuh kedisiplinan," ujar dia.

 

 

 


Rumusan Visi Misi Capres

Diketahui, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memprediksi sosok Calon Presiden (Capres) yang akan diusung partai berlambang banteng ini akan diumumkan pada Juni 2023 mendatang.

Dia mengungkapkan, saat ini PDIP sedang merumuskan visi misi capres dan cawapres. Visi misi ini disiapkan Balitpus PDIP, Megawati Institute dan tim dari istana negara.

"Progres visi misi capres dan cawapres disiapkan Balitpus PDI Perjuangan dan Megawati Institute. Juga kami hubungkan dengan tim di istana. Itu sudah 80 persen," katanya di UGM, Senin (10/10).

Terkait siapa sosok yang menggantikan Jokowi dan sesuai dengan visi misi PDIP, Hasto enggan menjawabnya. Dia justru menyebut saat ini PDIP terus melakukan komunikasi dan berdialog dengan sejumlah partai lain.

"Fakta yang ada ketika Bu Mega melahirkan kepemimpinan Pak Jokowi pada bulan Maret 2014 dan kemudian terpilih oleh rakyat secara langsung tapi kan ada permainan-permainan politik yang menyandera kekuasaan pemerintah dari rakyat itu," ujarnya.

"Karena itulah PDI Perjuangan terus melakukan dialog agar terbangun kerjasama partai politik sehingga secara ideal apa yang disuarakan rakyat melalui Pilpres dengan apa yang diperoleh di parlemen itu senapas untuk mendapatkan 50 persen plus satu di parlemen," sambung Hasto.

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

Infografis Ganjar Diganjar Sanksi Gara-Gara Siap Jadi Capres (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya