IHSG Berpotensi Lesu, Awasi Rekomendasi Saham Hari Ini 9 Oktober 2022

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam area konsolidasi wajar.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Nov 2022, 07:28 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Rabu, (9/11/2022). Harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membayangi IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam area konsolidasi wajar, hingga kini potensi tekanan masih cukup besar dibandingkan kemampuan untuk naik.

Namun, sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG ke depan.

"Investor masih harus mewaspadai ada potensi koreksi wajar karena sentimen dari fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah yang masih akan membayangi pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi melemah," tutur dia dalam catatannya.

William prediksi IHSG berada di kisaran 6.954-7.172 pada Rabu pekan ini.

Sementara itu, analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup koreksi 0,7 persen ke posisi 7.050 pada perdagangan 8 November 2022. Koreksi dari IHSG disertai dengan volume penjualan tinggi dan IHSG masih belum mampu untuk break dari resistance di 7.128 dan moving average (MA)60 nya.

"Posisi IHSG nampaknya sudah selesai membentuk wave (x) dari wave [y] dan akan membentuk awalan wave (y) dari wave [y] untuk menguji rentang area 7.000-7.030 terlebih dahulu. Namun, pada label merah, apabila IHSG mampu break 7.128 maka IHSG akan menuju ke 7.240," kata dia.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.952, 7.050 dan resistance 7.128,7.135.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT PP Tbk (PTPP).

Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Rekomendasi Teknikal

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikalnya:

1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness

Saham ASII ditutup menguat 0,4 persen ke 6.525 pada perdagangan 8 November 2022, penguatan saham ASII masih tertahan oleh cluster MA20 dan MA200 meskipun masih didominasi oleh tekanan beli.

"Kami memperkirakan, posisi ASII saat ini sedang berada di awal wave y dari wave (b) sehingga ASII masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.

Buy on Weakness: 6.425-6.475

Target Price: 6.750, 7.050

Stoploss: below 6.350

 

2.PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) - Buy on Weakness

Saham ADMR ditutup menguat 0,8 persen ke 1.900 pada perdagangan 8 November 2022 dan masih didominasi oleh tekanan beli.

"Kami perkirakan, posisi ADMR saat ini berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c] sehingga ADMR berpeluang untuk melanjutkan penguatannya," kata dia.

Buy on Weakness: 1.850-1.900

Target Price: 1.980, 2.090

Stoploss: below 1.785

 

 


Selanjutnya

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

3.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Buy on Weakness

Saham HRUM ditutup menguat 0,3 persen ke 1.665 pada perdagangan 8 November 2022 dan masih didominasi oleh tekanan beli.

"Posisi HRUM saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [a] dari wave Y, sehingga HRUM masih berpeluang menguat," kata dia.

Buy on Weakness: 1.595-1.625

Target Price: 1.740, 1.950

Stoploss: below 1.530

 

4.PT PP Tbk (PTPP) - Buy on Weakness

Saham PTPP ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 910 pada perdagangan 8 November 2022, koreksi PTPP pun disertai dengan tingginya volume penjualan.

"Kami perkirakan, posisi PTPP saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave A dari wave (3), hal tersebut berarti PTPP masih berpeluang menguat kembali," tutur dia.

Buy on Weakness: 890-905

Target Price: 955, 1.030

Stoploss: below 865


Penutupan IHSG 8 November 2022

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Usai dibuka menghijau, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada penutupan perdagangan saham Selasa (8/11/2022). Sektor saham yang menguat dan melemah pun hampir berimbang.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup turun 0,74 persen ke posisi 7.050. Indeks LQ45 susut 0,94 persen ke posisi 1.005,74.

Sebagian besar indeks acuan memerah. Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG berada di level tertinggi 7.111,44 dan terendah 7.039,25. Sebanyak 235 saham menguat dan 276 saham melemah. 197 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.409.959 kali dengan volume perdagangan 35,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.618.

Tercatat 4 sektor saham memerah. Seperti indeks sektor saham IDXenergy turun 0,39 persen, indeks sektor saham IDXfinance turun 0,83 persen, indeks sektor saham IDXBasic turun 1,62 persen.

Sementara indeks sektor saham IDXIndust menguat 0,84 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDCtechno bertambah 1,29 persen dan indeks sektor saham IDXHEALTH naik 0,54 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic melemah 1,62 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menghijau, indeks sektor saham IDXsiklikal naik 0,32 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya