Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar obat menjadi salah satu yang muncul di media sosial, keberadaan informasi bohong tersebut tentu dapat menyesatkan pihak yang mempercayainya.
Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks seputar obat, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar obat.
Advertisement
Berikut kumpulan hoaks seputar obat.
Nurofen Ibuprofen Mengandung Logam Graphene Oxide
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide, klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Agustus 2022.
Unggahan klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide berupa video yang menampilkan seorang mengambil tablet Nurofen Ibuprofen kemudian tablet tersebut dimasukan ke dalam gelas yang berisi air.
Setelah tablet tersebut larut kemudian ada sebuah benda berbahan besi ditempelkan pada gelas terbut dan terlihat gumpalan besi menempel pada dinding gelas.
Dalam video tersebut terdapat narasi suara yang mengatakan sedang menunjukan graphene oxide di dalam tablet.
Benarkah klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.
Daftar 15 Obat Berbahaya
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim daftar 15 obat berbahaya, kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 19 Oktober 2022.
Klaim daftar 15 obat berbahaya berupa tabel yang berisi 15 nama obat, sebagai berikut.
"Psidii Syrup (Psidium gujava folium extract), Paracetamol Syrup, Cetirizine Syrup, Paracetamol Syrup, Curviplex Syrup, Cetirizine Syrup, Ambroxol Syrup, Alerfed SyrupRanivel Syrup, Praxion Syrup, Domperidon Syrup, Paracetamol Syrup, Ambroxol Syrup, Paracetamol Syrup dan Hufagripp Syrup."
Salain itu juga terdapat beberapa potongan layar artikel salah satunya berjudul "Wamenkes: 15 dari 18 Obat Sirop Mengandung Etilen Glikol"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Duh duh duhhhhhh
Daftar nama obat yang mengandung bahan berbahaya
#sekilasinfo"
Benarkah klaim daftar 15 obat berbahaya? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
Advertisement
Parasetamol Mengandung Virus Berbahaya Machupo
Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang menyebut parasetamol mengandung virus berbahaya Machupo. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya dengan narasi sebagai berikut:
"PERINGATAN Urgent: Hati-hati untuk tidak menggunakan Paracetamol yang datang ditulis P/500. Ini adalah Parasetamol baru, sangat putih dan mengkilap, mengandung “Machupo” virus, dianggap salah satu virus yang paling berbahaya di dunia dan dengan tingkat kematian yang tinggi. Silakan berbagi pesan ini, untuk semua orang dan keluarga dan menyelamatkan hidup dari mereka. Saya sudah melakukan bagian saya, sekarang giliran Anda."
Akun itu menambahkan narasi "Ojo baseng2 ngombe parasetamolKui diwoco.."
Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut parasetamol mengandung virus berbahaya Machupo? Simak hasil penelusurannya di sini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement